1

Komplotan Pembobol Toko di Cilegon Sudah 21 Kali Beraksi

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Komplotan pembobol toko elektronik yang diringkus Polres Cilegon, kiranya merupakan “pemain lama” di wilayah berjuluk daerah industri tersebut.

Faktanya, kepada polisi komplotan itu setidaknya mengaku sudah sebanyak 21 kali beraksi di Kota Cilegon. Umumnya, lokasi yang disasar komplotan ini adalah toko elektronik.

Kasatreskrim polres cilegon AKP Muhammad Ridzky Salatun mengatakan, kini polisi masih memburu empat pelaku lainnya, yang kini sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

“Jadi, diantara DPO itu, ada pelaku pencurian, namun ada juga yang bertindak sebagai penadah barang curian,” ujar Ridzky, Selasa (2/8/2016).

Sementara, RD, salah seorang pelaku yang sudah diamankan mengaku terpaksa ikut mencuri bersama komplotannya, karena penghasilannya sebagai sopir angkot tidak seberapa. **Baca juga: Wanita Misterius Ditemukan Membusuk di Karawaci.

“Saya terpaksa lima bulan ini ikut bobol toko, karena pekerjaan saya sebagai sopir tidak mencukupi kebutuhan hidup saya,” jelasnya. **Baca juga: Polisi Sergap Komplotan Pembobol Toko Elektronik di Cilegon.

Atas perbuatannya, para pelaku yang seluruhnya merupakan warga Pulomerak, Kota Cilegon itu dijerat pasal 363 KUHP, entang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman hukuman minimal lima tahun penjara.(sus)




Polisi Sergap Komplotan Pembobol Toko Elektronik di Cilegon

Komplotan pembobol toko yang disergap Polres Cilegon.(sus)

Kabar6-Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cilegon,  membekuk kawanan maling spesialis pembobol toko elektronik yang kerap beroperasi di wilayah Kota Cilegon.

Empat pelaku yang diamankan petugas, masing-masing berinisial RD, JM, JS dan RS. Kini, keempatnya masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Sat Reskrim Polres Cilegon.

Sementara, dari tangan komplotan itu juga disita sejumlah televisi berbagai inc, speaker aktif, komputer, hingga home theatre system.

Kapolres Cilegon AKBP Raden Romdhon Natakusuma mengatakan, penangkapan keempat pelaku merujuk rekaman CCTV di sebuah toko elektronik, yang baru saja dibobol komplotan itu. **Baca juga: Cabuli Anak Tiri, “Debt Collector” Ditangkap Polres Tangsel.

“Dari hasil pemeriksaan, salah seorang pelaku berinisial RD mengaku, terpaksa nekat mencuri, karena penghasilan dari pekerjaannya sebagai sopir angkot tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup,” ujar Kapolres merujuk pengakuan pelaku. **Baca juga: Wanita Misterius Ditemukan Membusuk di Karawaci.

Atas perbuatannya, para pelaku yang seluruhnya merupakan warga Pulomerak, Kota Cilegon itu dijerat pasal 363 KUHP, entang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman hukuman minimal lima tahun penjara.(sus)




Disnaker Kota Cilegon Ajak Masyarakat & LSM Awasi TKA

Kepala Disnaker Kota Cilegon, Erwin Harahap.(bbs)

Kabar6-Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon, tak menampik kerap kecolongan dengan maraknya kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) di sejumlah perusahaan yang beroperasi diwilayah industri tersebut.

Meski demikian, fakta bila Kota Cilegon kerap hanya dijadikan lokasi tinggal para TKA, juga tidak bisa dipungkiri. Pasalnya, banyak juga TKA yang tinggal di Cilegon, namun bekerja di wilayah Kabupaten Serang, yang lokasinya berbatasan persis dengan Kota Cilegon.

Untuk pengawasannya dan pemantauan di sejumlah perusahaan di Kota Cilegon, pihak Disnaker setempat sudah bekerjasama dengan Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora).
“Selain rutin melakukan pengawasan lewat sidak ke perusahaan-perusahaan, kita juga sudah berkoordinasi dengan Timpora. Tapi, selama ini kebanyakan justru masalah TKA di izin tinggal.  Dan, itu menjadi kewenangan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil),” jelas Kepala Disnaker Kota Cilegon, Erwin Harahap, Selasa (2/8/2016). **Baca juga: Tb Iman: Jangan Juga Tukang Cat Didatangkan dari China.

Untuk itu, dalam mengorek informasi di lapangan, pihaknya juga meminta partisipasi masyarakat dan LSM agar mau terlibat aktif membantu pihaknya bersama-sama mengawasi keberadaan TKA yang diduga ilegal. **Baca juga: Walikota Cilegon Minta PT Cabot Indonesia Kaji Ulang PHK Sepihak.

“Kita akui dalam pengawasan kita masih butuh banyak dukungan termasuk peran masyarakat dan LSM agar bersama-sama membantu dalam pengawasan,” tutupnya.(sus)




Tb Iman: Jangan Juga Tukang Cat Didatangkan dari China

Walikota Cilegon, Tb Iman Ariyadi.(bbs)

Kabar6-Walikota Cilegon, Tubagus Iman Ariyadi mewaspadai masuknya tenaga kerja asing (TKA) ke Kota Cilegon, dengan menyalahgunakan izin tinggal.

Kewaspadaan Iman kiranya cukup beralasan, mengingat jumlah tenaga kerja asal Cina dan Korea di kota industri itu kini mencapai ribuan jiwa.

Terkait hal ini, Iman telah menginstruksikan sejumlah instansi terkait seperti Disnaker dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) segera berkoordinasi dengan Tim Pengawasan Orang Asing (TIMPORA) Cilegon, guna memperketat pengawasan dan memantau satu persatu perusahaan di wilayah itu.

Menurut dia, kewaspadaan perlu dilakukan, guna melindungi keberadaan buruh lokal dari maraknya tenaga kerja asing di Kota Cilegon.

“Rekrutmen TKA itu (pilihan) terahir. Misalnua (perusahaan) butuh skill tinggi yang tidak ada di Indonesia,” kata Iman kepada Kabar6.com, Senin (1/8/2016). **Baca juga: Relawan Tujuh Negara Terlibat Pembangunan Jembatan di Pandeglang.

Iman menambahkan, perusahaan yang berdiri di Kota Cilegon juga harus memiliki kontribusi bagi masyarakat, salah satunya dengan menyerap tenaga kerja lokal. **Baca juga: Walikota Cilegon Minta PT Cabot Indonesia Kaji Ulang PHK Sepihak.

“Perusahaan juga tidak boleh melakukan perekrutan tenaga kerja asing sembarangan. Jangan juga tukang cat didatangkan dari Cina,” katanya.(sus)




Walikota Cilegon Minta PT Cabot Indonesia Kaji Ulang PHK Sepihak

Walikota Cilegon saat bertemu buruh dan PT Cabot Indonesia.(sus)

Kabar6-Walikota Cilegon, Tubagus Iman Ariyadi meminta PT Cabot Indonesia mengkaji ulang keputusan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak terhadap delapan karyawan perusahaan itu.

Permintaan itu disampaikan Iman usai mendengarkan kronologis terjadinya pemecatan karyawan, baik versi dari pihak perusahaan, karyawan korban PHK maupun penyidik dari PPNS Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon.

Meski keputusan diserahkan kepada pengadilan hubungan industrial, namun Walikota Cilegon, Tb Iman Ariyadi mengaku tidak bisa menerima alasan perusahaan yang mengklaim sedang terkena imbas merosotnya perekonomian, sehingga harus melakukan efisiensi tenaga kerja.

“Kalaupun benar terkena dampak ekonomi saat ini, saya kira perusahaan harus memikirkan sisi kemanusiannya. Kalau posisinya perusahaan di wilayah Cilegon yang gulung tikar saya tidak masalah. Tapi ini di Pulo Ampel, kenapa malah tenaga kerja di Cilegon yang di PHK,” kata Iman, Senin (1/8/2016).

Menanggapi permintaan itu, Humas PT Cabot Indonesia Febri Handriadi mengungkapkan, PHK terpaksa dilakukan lantaran perusahaan mengalami dampak perekonomian yang melemah. **Baca juga: Airin “Sindir” BJB Soal Jumlah CRS Bedah Rumah.

“Kita memang benar-benar dengan sangat terpaksa melakukan PHK. Kami bahkan sudah menutup pabrik di Pulo Ampel,” ujarnya. **Baca juga: Ini Sembilan Rekomendasi Ombudsman RI ke Pemkab Tangerang.

Sementara, Kepala Disnaker Kota Cilegon, Erwin Harahap mengatakan, PPNS yang melakukan penyelidikan mengakui adanya kejanggalan. **Baca juga: Pemkab Tangerang Kebut Raperda “Permukiman Kumuh”.

Petugas, kata Edwin, belum menemukan adanya alasan perusahaan melakukan pemecatan yang belum memenuhi persyaratan. “Kita akan panggil pihak perusahaannya,” kata Erwin.(sus)




Waspada…! Simpang JLS Cilegon Dikepung Debu Tebal

Ilustrasi.(bbs)

Kabar6-Bagi Anda pengguna kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, ada baiknya waspada saat melintasi Simpang Jalan Lingkar Selatan (JLS), di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon.

Pasalnya, pascabanjir bandang yang terjadi Senin (25/7/2016) lalu, kini ruas simpang jalan itu diselimuti debu tebal, yang dikhawatirkan akan menggangu jarak pandang pengguna kendaraan yang melintas.

Setidaknya, hal itu diakui langsung oleh Rahman, salah seorang pengendara sepeda motor roda yang melalui jalur tersebut, Jumat (29/7/2016).

Debu tebal itu berasal dari material tanah akibat longsoran yang terbawa banjir dan mengering disepanjang JLS. **Baca juga: Antisipasi Kanker Serviks, BPJS Gelar Pemeriksaan IVA Gratis.

“Bukan cuma jarak pandang yang terganggu, tapi pernafasan kita juga. Akan lebih baik bila pengendara motor mengenakan masker,” ujar Rahman menyarankan. **Baca juga: Usut Penyebab Banjir dan Longsor, Polda Banten Panggil Pengelola Hutan.

Guna mengatisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas, petugas Polantas terlihat sibuk mengatur arus lalu lintas kendaraan yang lalu lalang di sekitar lokasi.(sus)




ZK Jemput Paket Sabu 800 Gram di Bandara Soetta

Kurir dan paket sabu yang diamankan petugas.(sus)

Kabar6-Satuan Narkoba Polres Cilegon kini memburu sembilan orang yang diindikasi merupakan komplotan ZK, kurir narkoba asal Aceh yang sebelumnya ditangkap di Perumahan GSI (Griya Serdang Indah), Kelurahan Serdang, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang.

“Dari hasil pemeriksaan, ternyata sebelum ditangkap ZK sempat mengambil paket kiriman sabu dari Bandara Soekarno HAtta (Soetta) seberat 800 gram,” ujar Kasatnarkoba Polres Cilegon, AKP Gogo Galesung, Jumat (29/7/2016).

Meski demikian, Gogo juga tak merinci lokasi pasti ZK mengambil narkoba tersebut di Bandara Soetta. Sedangkan ZK mengambil sabu itu atas perintah dari seorang bandar berinisial AW, dengan upah Rp4 juta per ons. **Baca juga: Dewan Tangsel Tagih Eksekutif Serahkan Evaluasi Catatan BPK.

“Setelah menerima paket tersebut, ZK sempat menjual 300 gram sabu itu kepada seorang pengedar, sebelum kemudian dia berhasil kita sergap,” ujarnya. **Baca juga: Polres Cilegon Sergap Kurir Narkoba, 500 Gram Sabu Diamankan.

Atas perbuatannya, ZK terancam atas Pasal 114 ayat 2 subider 112 ayat 2 dan subsider 132 dengan ancaman hukuman miminal 5 tahun dan maksimal 25 tahun kurungan penjara.(sus)




Polres Cilegon Sergap Kurir Narkoba, 500 Gram Sabu Diamankan

Kurir narkoba yang diamankan Polres Cilegon.(sus)

Kabar6-Peredaran narkoba di Kota Cilegon makin meresahkan. Baru-baru ini, Satuan Narkoba (Satnarkoba) Polres Cilegon kembali menangkap seorang kurir sekaligus pengedar narkoba jenis sabu.

Dari tangan pelaku, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa sebanyak 500 Gram sabu, beserta timbangan yang dipakai untuk menjual barang haram tersebut.

Pelaku diketahui berinisial ZK, merupakan warga asal Aceh. Dia mengaku, dari setiap ons (100 gram) pengiriman sabu, ZK diberikan upah sebesar Rp4 juta.

“Baru dua minggu terakhir saya jadi kurir,” terang ZK, Jum’at (29/7/2016).

Sementara itu, Kasatnarkoba Polres Cilegon, AKP Gogo Galesung mengatakan, penangkapan ZK dilakukan pada Kamis (28/7/2016) kemarin malam. **Baca juga: Kemenhan Minta Pemprov Banten Sediakan Tempat Latihan TNI AL.

“Kita gerebek pelaku saat berada ditempat tinggalnya di Perumahan GSI (Griya Serdang Indah), Serdang, Kramatwatu, Kabupaten Serang,” jelas Gogo. **Baca juga: Bahaya..! BNN Tangsel Temukan Banyak ABG‎ Nyimeng.

Gogo juga menjelaskan, pelaku mengaku sebelum ditangkap dia sudah berhasil menjual sebanyak 300 gram sabu kepada seorang pengedar lain yang kini dalam pengembangan.(sus)




Banyak WNA Menetap, Warga Polomerak Resah

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sejumlah warga di Komplek PLTU Suralaya, Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, resah dengan merebaknya Warga Negara (WN) asal Tiongkok yang mulai banyak tinggal di lingkungan sekitar.

Pasalnya, keberadaan warga asing itu diduga ilegal, karena tidak memiliki dokumen izin tinggal resmi dari pemerintah.

Tomi salah seorang warga mengatakan, munculnya warga asing itu sedianya terjadi sebelum Ramadan lalu. Namun kala itu dengan jumlah yang sedikit. Namun, setelah Lebaran jumlah para pekerja yang bekerja di wilayah Salira itu terus bertambah banyak.

“Tadinya mereka cuma nyewa satu tempat saja di komplek, tapi sekarang sudah ada tiga tempat. Jumlahnya banyak, ada puluhan,” jelas Tomi, Kamis (27/07/16).

Dirinya menambahkan, keberadaa warga asing di sana, tentu membuat warga sekitar merasa khawatir akan adat istiadat dan kebiasaan yang mereka bawa. Sebab, kebudayaan yang mereka bawa sangat bertentangan dengan masyarakat.

“Ya kalau jumlahnya terus bertambah kita juga khawatir, harusnya ada perhatian dan pengawasan dari pemerintah apalagi kita beda budaya,” ujarnya.

Asep warga lainnya mengaku pernah melihat warga asing yang membawa botol minuman keras siang hari ketika Ramadhan lalu.

Padahal, banyak warga yang sedang menjalankan ibadah puasa, seharusnya hal itu tidak boleh dilakukan karena bisa memicu emosi warga dan mengganggu kenyamanan masyarakat.

“Mereka (warga asing) harusnya bisa menjaga sikap, jangan se enaknya aja kan enggak baik juga. Masa iya siang-siang bawa minuman keras,” tambahnya.

Lurah Suralaya Eman Sulaeman mengatakan, pihaknya sama sekali tidak mendapatkan laporan adanya keberadaan orang asing tersebut, karena kewenangannya langsung kepada pihak yang bersangkutan.

“Kita tidak tahu apakah mereka punya dokumen atau tidak, karena kita sudah tidak punya kewenangan untuk mengawasi atau apapun terkait keberadaan orang asing,” ujarnya.

Anggota Komisi III DPRD Cilegon Endang Efendi mengungkapkan, keberadaan puluhan orang asing itu tidak jauh dari kantornya yang ada di Komplek PLTU Suralaya dan jumlahnya semakin bertambah setiap waktu.

Bahkan menurutnya, sejak tiga bulan terakhir, puluhan warga tiongkok yang telah tinggal di lokasi tersebut. “Mereka itu tadinya cuma sedkit, tapi sekarang makin banyak. Saya ragu apakah mereka itu punya dokumen resmi atau tidak?,” ujarnya.

Disinggung mengenai pengesahan Raperda pengawasan orang asing di Cilegon, pihaknya mengaku masih melakukan penyempurnaan, yang dalam waktu dekat ini sudah bisa di sahkan. **Baca juga: Perampok Bersamurai di Solear Nyaris “Bakar” Anak Ketua RT.

“Masih finalisasi. Tapi kalau untuk warga asing itu, seharusnya pemerintah bisa melakukan pengawasan agar semua tenaga kerja asing itu bisa terawasi dan menjamin kelegalan masuknya mereka ke Indonesia,” ujar anggota tim pansus Raperda orang asing itu. **Baca juga: Perampok Bersamurai Satroni Rumah Juragan Sembako di Tangerang.

Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DKCS) Cilegon Soleh mengungkapkan, hingga kemarin pihaknya belum mendapatkan laporan apapun mengenai keberadaan puluhan warga asing di wilayah Suralaya. Sebab, kewenangan untuk melakukan pengawasan berada di Pemkab Serang. **Baca juga: Pria dengan Leher Tergorok Terkapar di Tangerang .

“Belum ada laporannya, itukan harusnya dari Kabupaten Serang bukan dari Cilegon. Tapi kalau untuk menetap seharusnya kita (DKCS) mendapatkan laporan keberadaan mereka,” ujarnya.(sus)‎




Hadiri KRB, Iman Pastikan Tidak Maju di Pilgub Banten

Walikota Cilegon, Tb. Iman Ariyadi.(sus)

Kabar6-Walikota Cilegon, H. Tb. Iman Ariyadi memastikan bila dirinya tidak akan maju di ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017 mendatang.

Pernyataan itu disampaikan Iman saat memberikan sambutan dalam acara pra Kongres Rakyat Banten (KRB) di Grand Mangku Putra Hotel, Cilegon (27/7/2016).

“Banyak elemen yang menyebut kalau saya akan maju sebagai Calon Gubernur Banten dan KRB bermuatan politik. Untuk itu, di forum ini, saya nyatakan bahwa Walikota Cilegon tidak akan maju sebagai Calon Gubernur Banten,” tegasnya.

Iman menyebut bila dirinya akan menyelesaikan amanah membangun Cilegon sampai masa jabatannya berakhir. Dan, KRB adalah murni upaya untuk bersama-sama merumuskan apa masalah yang ada di Banten, dan bagaimana menyelesaikannya,” ungkap Iman.

Menurutnya, KRB adalah tradisi yang sangat positif dan dapat memperkuat konsolidasi politik untuk membangun Banten yang maju.

“Di umur Banten yang baru 16 tahun sekarang ini, harusnya Banten sudah mampu melebihi provinsi lainnya di Indonesia. Terutama dalam masalah kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Dia berharap bila calon pemimpin Banten kedepan harus punya ide dan gagasan. Dan, KRB diharapkan mampu melahirkan rekomendasi-rekomendasi itu kepada para calon Gubernur,” ujarnya.

Diketahui, KRB adalah sebuah forum kongres yang diselenggarakan oleh Lembaga Peduli Masyarakat Cilegon, untuk meningkatkan kualitas demokrasi dan partisipasi politik masyarakat Banten.

Selain itu, KRB menjadi suatu media untuk pembelajaran dan pengumpulan aspirasi-aspirasi dari rakyat agar mencapai Banten yang berkonsolidasi menyatukan visi Banten yang berdaulat pasca 2016.

Target yang akan dicapai dengan diselenggarakan KRB adalah munculnya Gubernur Banten yang baru.

“Kontribusi pemikiran para pakar dalam KRB diharapkan bisa dijadikan pertimbangan oleh calon Gubernur yang akan datang. Agar nanti terlahir kebijakan yang benar-benar bisa mensejahterakan rakyat. Bila perlu, nanti dibentuk juga majelis didalamnya, agar bisa mengontrol kebijakan gubernur dan pemerintahannya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Iman juga berharap agar kebijakan yang dikeluarkan oleh pemimpin Banten benar-benar pro rakyat, bukan sebaliknya. **Baca juga: BNN Sebut Tangerang Raya Marak Peredaran Narkoba.

“Bila diperlukan, APBD Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap dibedah dalam bentuk akademik, sebagai bentuk transparansi apakah APBD tersebut pro rakyat atau tidak,” ujarnya. **Baca juga: KNPI Sebut Bacagub Banten Penakut.

Pada acara itu, turut hadir para petinggi dan tokoh Banten, akademisi dari PTN di Banten, alim ulama, budayawan, serta perwakilan mahasiswa. Kongres Rakyat Banten sendiri akan diadakan pada 10 Agustus 2016 di lokasi yang sama.(sus)