1

Warga Tuding Pembongkaran Bangli di Cilegon Tebang Pilih

Warga memprotes pembongkaran bangli di Cilegon.(sus)

Kabar6-Pembongkaran ratusan bangunan liar (bangli) yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon di lahan milik PT KAI di Lingkungan Kramatraya, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, terkesan tebang pilih.

Pasalnya, pascapenertiban, ternyata masih ada beberapa bangunan permanen yang tidak ikut ditertibkan.

Jamhari, salah seorang warga setempat mengatakan, bila satu bangunan yang tidak ditertibkan tersebut sedianya milik keluarga salah seorang anggota DPRD setempat. Sedangkan satu bangunan lagi diketahui milik perusahaan. **Baca juga: Pembongkaran Bangli, Warga dan Pendekar Nyaris Bentrok di Cilegon.

“Kalau mau dibongkar, ya harusnya bongkar semuanya. Jangan tebang pilih begini,” ujar Jamhari, Senin (8/8/2016). **Baca juga: Bangunan Liar di Kramatraya Dibongkar, Warga Protes.

Menurutnya, petugas terkesan takut hingga membiarkan dua bangunan tersebut lolos dari pembongkaran. “Ini tidak adil,” paparnya.(sus)




Pembongkaran Bangli, Warga dan Pendekar Nyaris Bentrok di Cilegon

Suasana pembongkaran bangli di Lingkungan Kramatraya, Kota Cilegon.(sus)

Kabar6-Ratusan pendekar berbaju hitam dari Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Cilegon, nyaris bentrok dengan warga di Lingkungan Kramatraya, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon.

Itu karena ratusan pendekar yang mendukung pembongkaran bangunan liar (Bangli) di kawasan Kramatraya, kesal dengan warga yang berupaya menghalang-halangi kelancaran pembongkaran bangunan diatas lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) tersebut.

Beruntung petugas kepolisian yang juga hadir dilokasi bertindak meredam emosi kedua belah pihak, hingga bentrokan tidak sampai pecah dan melebar.

Sekretaris IPSI Cilegon Bambang Andriyanto menjelaskan, bila pihaknya hanya membantu aparat kepolisian dan TNI dalam mengamankan lokasi pembongkaran.

“Kita tidak ikut campur, karena kami mendukung maka kami membantu kelancaran pemerintah dalam melakukan pembongkaran,” ungkap Andri, Senin (8/8/2016). **Baca juga: Lahan di Kramatraya Sering Jadi Lokasi Prostitusi.

Walikota Cilegon TB Iman Ariyadi mengaku, pembongkaran itu dilakukan karena sebelumnya bangunan-bangunan yang ada dilaporkan kerap disalahgunakan, banyak bangunan yang berubah menjadi petakan kamar yang diduga disewakan untuk kegiatan prostitusi. **Baca juga: Bangunan Liar di Kramatraya Dibongkar, Warga Protes.

“Kami melakukan ini juga atas permintaan warga, kenapa karena kami tidak ingin ada dampak buruk kepada masyarakat kami dengan keberadaan bangunan liar. Karena berdasarkan laporan bangunan liar di lokasi itu kerap dijadikan tempat prostitusi,” tambahnya.(sus)




Lahan di Kramatraya Sering Jadi Lokasi Prostitusi

Bangunan liar di lahan PT KAI dibongkar petugas.(bbs)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon mengklaim sudah sering menertibkan bangunan liar di Lingkungan Kramatraya, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon.

Akan tetapi, warga di lokasi tersebut tetap membandel dengan mendirikan bangunan liar. Padahal, lahan tersebut adalah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).

“Penertiban ini bukan yang pertama. Dan, lahan itu memang milik PT KAI, kami telah berkoordinasi untuk melakukan penertiban,” ujar Walikota Cilegon, Tb. Iman Ariyadi,
Senin (8/8/2016). **Baca juga: Kasda Pemprov Bakal Dialihkan ke Bank Banten.

Soal sewa menyewa yang dilakukan oleh warga, menurut Iman bukan dilakukan oleh PT KAI. Warga menyewa lahan tersebut kepada oknum yang tidak bertanggungjawab. **Baca juga: Bangunan Liar di Kramatraya Dibongkar, Warga Protes.

“Karena tanggungjawab kami adalah menjaga keamanan dan ketertiban lokasi yang berdampak pada kehidupan masyarakat, lokasi itu dilaporkan warga kerap dijadikan lokasi prostitusi,” kata iman.(sus)




Bangunan Liar di Kramatraya Dibongkar, Warga Protes

Para anak sekolah protes pembongkaran bangli.(sus)

Kabar6-Puluhan bangunan liar (bangli) yang berdiri di atas lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Lingkungan Kramatraya, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, dibongkar petugas, Senin (8/8/2016).

Tak pelak, pembongkaran yang dilakukan petugas gabungan tersebut, mendapat penolakan dari warga setempat. Bahkan, para anak sekolah dan ibu-ibu pun ikut dalam aksi demo penolakan pembongkaran tersebut.

Ya, para anak sekolah ini memegangi poster bertuliskan permohonan kepada Walikota Cilegon, agar menghentikan proses pembongkaran tersebut. Bahkan, para ibu rumah tangga dilokasi, sempat berteriak histeris saat bangunan mulai dirubuhkan paksa.

Kuasa hukum warga setempat, Fajar mengatakan, pembongkaran semestinya menunggu proses hukum. Karena pihaknya selaku kuasa hukum telah mengajukan persoalan ini ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

“Ini benar-benar pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Berat. Karena prosesnya sangat tidak manusiawi, mereka ini warga Cilegon yang mengontrak di lahan PT KAI. Kalaupun ada pembongkaran, Pemkot CIlegon harusnya memberikan waktu. Tapi ini, warga hanya diberi peringatan dan batas waktu empat belas hari sejak diterimanya surat dan langsung dibongkar,” ungkap Fajar.(sus)




Imigrasi Cilegon Kesulitan Tangani Kasus Pekerja Asing

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Imigrasi Kelas II Cilegon mengaku kesulitan melakukan klarifikasi pada 37 tenaga kerja asing (TKA) diduga ilegal yang diamankan Polda Banten, pada Senin (31/7/2016) lalu.

Pengawas Imigrasi kesulitan memahami bahasa para TKA saat melakukan klarifikasi, lantaran tak memiliki penerjemah bahasa.

Kepala Sub Pengawasan Imigrasi Kelas II Cilegon, Setiawan mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu kedatangan bantuan ahli bahasa dari Kementrian Hukum dan HAM untuk mempermudah proses berita acara pemeriksaan terhadap TKA dimaksud. **Baca juga: 70 Buruh Asal Tiongkok Diamankan Polda Banten.

“Kita masih menunggu hasil pendataan dan pemeriksaan. Kami terkendala bahasa sehingga kami masih menunggu kedatangan ahli bahasa atau penerjemah yang bersertifikat,” kata Setiawan, Jumat (5/8/2016). **Baca juga:  Disnaker Kota Cilegon Ajak Masyarakat & LSM Awasi TKA.

Sebelumnya, Kepala Imigrasi Kelas II Cilegon, Sahat Pasaribu berjanji akan semaksimal mungkin melakukan pemeriksaan dan mendata kembali pekerja asing yang kini berada di kantor imigrasi, sebelum ahirnya diputuskan pulang ke negera asalnya. **Baca juga: Tak Laporkan TKA, Disnaker Cilegon Sidak PT Semen Jakarta.

“Kita periksa dulu, data dulu nama dan dokumennya. Nanti bila memang ada pelanggaran keimigrasian dan izin tinggalnya baru bisa kita pulangkan,” ujarnya.(sus)




Tak Laporkan TKA, Disnaker Cilegon Sidak PT Semen Jakarta

Kepala Disnaker Kota Cilegon, Erwin Harahap.(bbs)

Kabar6-Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon bersama Tim Pengawasan Orang Asing (TIMPORA) kota setempat, melakukan sidak ke pabrik semen milik PT Semen Jakarta di Lingkungan Banjar Negara, Ciwandan, Kamis (4/8/2016).

Sidak tersebut terpaksa dilakukan, lantaran perusahaan dimaksud diketahui tak pernah melaporkan keberadaan tenaga kerja asingnya.

Dalam sidak hari ini, petugas menemukan 42 pekerja asing yang dilengkapi izin IMTA yang dikeluarkan oleh Kementrian Tenaga Kerja.

Dalam pengecekan dan pendataan pekerja asing yang disesuaikan dengan 42 dokumen yang ada, hanya terdapat 25 pekerja asing yang tinggal di lokasi tersebut, sementara 15 diantaranya tengah cuti, dan dua lainnya pulang ke negara asal.

Kepala Disnaker Cilegon, Erwin Harahap mengungkapkan, dari hasil pengawasan pihaknya mendapati perusahaan itu banyak mempekerjakan warga asing asal Cina.

Dari pengecekan dokumen para pekerja asing yang disaksikan pihak imigrasi, kepolisian, Kesbanglinmas dan DKCS setempat, dokumen pekerja asing tersebut memang legal. Hanya saja, pihak perusahaan tidak melaporkannya kepada pihak Disnaker setempat. **Baca juga: Tahura Banten: Tak Ada Pembalakan Hutan Liar di Banten.

“Kita sidak untuk memastikan tidak ada pekerja asing ilegal bekerja di wilayah kota cilegon. Tadi juga pihak perusahaan sudah menunjukan dokumen izin kerja para pekerja asing hanya saja IMTA dikeluarkan dari pusat,” kata Erwin. **Baca juga: Kemenag Cek Kesiapan Angkutan Haji 2016 di Bandara Soetta.

Ia memastikan akan melakukan pengawasan secara rutin bersama Timpora, guna mewaspadai masuknya tenaga kerja asing ilegal ke wilayah Kota Cilegon. **Baca juga: BPOM Telusuri Produk Makanan Ilegal Berbau Pornografi.

“Untuk soal tempat tinggal kita serahkan ke DKCS, sementara izin tinggal dan kunjungan kita serahkan pada imigrasi. Tapi kami sudah sepakati, jika nanti kita temukan ada pekerja asing yang kedapatan melanggar, kita tidak segan untuk eksekusi dan deportasi,” ujarnya.(sus)




Tangkal Radikalisme, Polres Cilegon Gandeng Tokoh & Pemuka Agama

Sosialisasi antisipasi paham radikalisme di Cilegon.(sus)

Kabar6-Guna mencegah meluasnya konflik agama seperti yang terjadi di Tanjung Balai, Sumatera Utara beberapa waktu lalu, pihak kepolisian di Banten mulai melakukan upaya antisipasi.

Sejumlah tokoh masyarakat dan pemuka agama di Kota Cilegon bahkan didatangkan untuk diberi pengarahan dan pemahaman pentingnya menjaga kerukunan umat beragama.

Kapolres Cilegon, AKBP Raden Romdhon Natakusuma mengatakan, meski di wilayah hukumnya masyarakat terkenal cukup membuka diri, namun upaya itu tetap dilakukan untuk menjaga keharmonisan kerukunan umat beragama.

“Ini langkah kita sebagai upaya antisipasi adanya paham radikalis. Walaupun Kota Cilegon saya rasa cukup jauh dan cukup aman dari hal itu (konflik-red). Tetapi upaya ini tetap kita lakukan dalam rangka menciptakan sinergitas dan komitmen seluruh pihak, agar tetap menjaga kerukunan umat demi persatuan bangsa,” ungkap Romdhon, Rabu (3/8/2016). **Baca juga: Polresta Tangerang Gelar Sosialisasi Cegah Paham Radikal.

Ketua Forum kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Cilegon Abdul karim Ismail meminta agar warga masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu SARA yang banyak muncul di jejaring media sosial. **Baca juga: BKP Cilegon Musnahkan Dua Ton Daging Celeng dan Gulma.

“Konflik ini muncul karena banyak provokasi yang kita lihat di media sosial. tentu saya harap masyarakat juga cerdas jangan terbawa emosi, dan tetap utamakan toleransi untuk saling menghormati,” katanya.(sus)




BKP Cilegon Musnahkan Dua Ton Daging Celeng dan Gulma

Pemusnahan daging celeng di Cilegon.(sus)

Kabar6-Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Cilegon memusnahkan sedikitnya dua ton daging celeng dan lima ton gulma organisme pengganggu tanaman.

Daging celeng dan gulma ini merupakan hasil operasi pihak balai karantina bersama kepolisian, dan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam selama tahun 2016.

Kepala BKP Kelas II Cilegon Bambang Hartono mengatakan dua ton daging celeng yang dimusnahkan tersebut merupakan hasil penangkapan petugas gabungan beberapa waktu lalu, tepatnya pada 1 Mei 2016 di KM 65 Jalan Tol Merak-Jakarta.

Dalam penggerebekan tersebut, daging celeng itu diselundupkan dengan menggunakan truk bernomor polisi BK 9580 CN yang dikendarai Susanto dari Jambi menuju Jakarta.

“Iya ini ada kurang lebih dua ton daging celeng yang kita musnahkan hari ini. Kita musnahkan agar tidak menimbulkan penyebaran penyakit karena daging yang kita amankan ini tanpa disertai dokumen baik dari karantina asal maupun pengecekan kesehatan hewan,” ungkap Bambang menjelaskan, Rabu (3/8/2016).

Selain daging celeng, petugas juga memusnahkan lima ton sampah gandum hasil pemilahan dari gandum impor yang didatangkan dari Australia. **Baca juga: Minim Anggaran Pilkada, Alat Peraga Kampanye Ditanggung Cagub.

Sampah-sampah gandung mengandung Gulma milik PT Bunga Sari Flour Mills, PT Pundi Kencana, dan PT Nutrindo Bogarasa ini pun turut dimusnahkan. **Baca juga: Bantu Korban Banjir di Serang, PMI Tangerang Kirim Relawan .

“Gulma ini dimusnahkan karena dikhawatirkan dapat mengganggu dan menyebarkan hama pada tanaman di wilayah Cilegon.(sus)




Polisi Imbau Pemilik Toko di Cilegon Pasang CCTV

CCTV Toko.(bbs)

Kabar6-Guna mengantisipasi terjadinya aksi kriminalitas pencurian, pihak kepolisian mengimbau agar pemilik toko melengkapi tempat usahanya dengan kamera pengintai CCTV.

Demikian disampaikan Kapolres Cilegon, AKBP Raden Romdhon Natakusumah, seiring dengan tetangkapnya komplotan pencuri yang menyasar toko elektronik diwilayah tersebut.

“CCTV juga akan sangat membantu tugas pihak kepolisian, untuk melakukan penyelidikan, bila sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya, Rabu (3/8/2016).

Kapolres Romdhon juga mengungkap fakta, bila tidak seidkit kasus pencurian yang terungkap lewat rekaman CCTV. **Baca juga: Komplotan Pembobol Toko di Cilegon Sudah 21 Kali Beraksi.

“Kami imbau agar pemilik toko memasang CCTV. Karena tidak sedikit pengungkapan justru berhasil karena  terbantu dari adanya rekaman pelaku,” jelas Romdhon. **Baca juga: Polisi Sergap Komplotan Pembobol Toko Elektronik di Cilegon.

Terlebih, sebelumnya pengungkapan kasus pembobolan 21 toko elektronik sukses dilakukan polisi, merujuk rekaman CCTV.(sus)




Debu Tebal, Damkar Kota Cilegon Diminta Sirami JLS

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Pihak Kepolisian Resor Cilegon meminta pihak pemerintah daerah setempat, khususnya Pemadam Kebakaran (Damkar), agar memperhatikan kondisi di ruas Jalan Lingkar Selatan (JLS).

Itu menyusul cuaca panas yang terjadi beberapa pekan terakhir, dimana lumpur yang terbawa arus banjir masih menempel di ruas jalan, hingga memicu kepulan debu yang cukup tebal di ruas jalan tersebut.

Selain membahayakan keselamatan pengemudi dan pengendara, kepulan debu tebal juga dikhawatirkan bisa menganggu keshatan warga yang melintasi lokasi.

“Harusnya Damkar melakukan penyiraman JLS. Kita khawatir jika dibiarkan, malah meningkatkan potensi kecelakaan. Karena pengendara motor rawan kelilipan, terlebih debu tebal juga mengganggu jarak pandang,” ujar Kapolres Cilegon, AKBP Raden Romdhon Natakusuma,Selasa (2/8/2016). **Baca juga: Polisi Sergap Komplotan Pembobol Toko Elektronik di Cilegon.

Disinggung soal upaya pihak kepolisian mengatur kelancaran arus lalu lintas di lokasi, Kapolres mengaku telah mengerahkan anggotanya untuk melakukan patroli rutin di jalur tersebut. **Baca juga: Waspada…! Simpang JLS Cilegon Dikepung Debu Tebal.

“Kalau penjagaan saat ini tidak, hanya saja kita kerahkan anggota untuk rutin patroli di jalur itu. Untuk memantau kelancaran arus kendaraan dan keamanan lokasi,” tutupnya.(sus)