Gas Subsidi Langka, Warga Cilegon Duga Ada Penyelewengan
Kabar6-Gas elpiji subsidi ukuran tabung tiga kilogram alias gas melon, kembali mengalami kelangkaan di sejumlah kecamatan Kota Cilegon, Banten.
Masyarakat menuding, kelangkaan yang terjadi beberapa bulan terakhir, merupakan ulah oknum yang menyuntikkan elpiji bersubsidi ke elpiji non subsidi ukuran tabung 12 kilogram.
Setidaknya, kelangkaan gas subsidi yang terjadi belakangan ini, diakui oleh Septian, salah seorang warga Kecamatan Cilegon.
Dia mengaku sangat sulit mendapatkan gas subsidi alias gas melon, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
“Saya akhirnya dapat setelah mencari di beberapa pangkalan. Karena di warung kampung rata-rata gas kosong,” ujarnya.
Diketahui, peredaran gas melon suntik sedianya sudah menjadi rahasia umum bagi warga di Banten. Bahkan, maraknya peredaran gas melon suntik di pasaran, kiranya sangat merugikan warga.**Baca juga: Buntut Penikaman Kapolsek, Bupati Zaki Instruksikan Pendatang Wajib Lapor.
Hal itu juga diakui Irsa, salah seorang warga di Tangerang Selatan (Tangsel). Dia menduga, hampir seluruh gas melon atau gas subsidi 3 kilo gram (Kg) yang kini beredar di warung-warung, sudah didominasi oleh gas suntik.**Baca juga: Presiden Jokowi Dijadwal Buka Pospenas 2016.
Dugaan Irsa kiranya bukan tanpa dalil. Karena menurutnya, isi gas melon yang sekarang ada di pasaran, lebih cepat habis dibanding gas melon saat awal-awal muncul.**Baca juga: Polisi Sergap 24 Orang Pengoplos Gas Elpiji di Hutan Cisauk.
“Coba saja tanya ibu-ibu, pasti mereka bisa merasakannya. Karena kalau dulu, gas melon asli bisa dipakai untuk satu bulan, sekarang paling cuma bertahan tiga minggu,” ujarnya.(sus)