1

Bea Cukai Merak “Tahan” 39 Kontainer Dari Singapura dan China

Puluhan kontainer yang diamankan petugas.(sus)

Kabar6-Sebanyak 39 kontainer berisi aneka barang, mulai dari tekstil, kosmetik, obat, elektronik dan harley bekas, diamankan petugas Bea Cukai Tipe Madya Merak, Banten.

Sedianya, aneka barang import itu ditegah masuk ke Indonesia, karena pihak importir hingga kini tidak bisa menunjukkan dokumen barang kepada petugas Bea Cukai.

Kini, 39 kontainer diduga berisi barang ilegal dimaksud masih ditahan di Pelabuhan Indah Kiat, Merak, Kota Cilegon.**Baca juga: 2017, Pertumbuhan Ekonomi di Tangsel Ditarget Capai 9 Persen.

Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan Bea dan Cukai Tipe Madya Merak, Bobby Patigor Tampubolon, membenarkan adanya pengamanan terhadap barang yang didatangkan dari Singapura dan China tersebut.**Baca juga: “Bukit Teletubies” di Cilegon, Berpotensi Sedot Wisatawan Lokal.

Namun, Bobby mengaku tidak bisa berkomentar banyak, mengingat penanganan kasus tersebut sudah dilimpahkan kepada Direktorat Kriminal Khusus Polda Banten.
Dan rencananya, hasil pengamanan 39 kontainer ini akan segera diekspose langsung oleh Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit Prabowo.(sus)




SDM Minim, Warga Jombang Dilatih Urus Jenazah

Latihan mengurus jenazah.(ist)

Kabar6-Pemahaman tentang prosesi memandikan dan mengkafani jenazah di kalangan masyarakat dewasa ini di pandang mulai langka.

Untuk itu, Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Cilegon, Rabu (9/11/2016) hari ini menggelar pelatihan mengurus jenazah. Kegiatan itu digelar di Masjid Agung Nurul Ikhlas, Cilegon.

Kasubag Bantuan Kemasyarakatan pada Bagian Kesra Pemkot Cilegon, Rahmatullah mengatakan, pelatihan mengurus jenazah sangat penting, lantaran SDM pengurus jenazah saat ini terbilang minim.

“Karena pada umunya yang mengurus jenazah adalah orang–orang yang sudah tua, kita harapkan dapat dipelajari pula kepada pada pemuda untuk regenerasi dalam mengurusi jenazah,” katanya.

Rahmatullah menjelaskan, kegiatan pelatihan ini diikuti sebanyak 258 orang utusan dari masing–masing kelurahan yang terdiri atas 129 orang laki–laki dan 129 orang perempuan.

Dikatakannya, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan bekal dan pengetahuan kepada masyarakat, tentang bagaimana cara memandikan jenazaah dan mengkafani jenazah sesuai dengan syari’ah.**Baca juga: Begini Pengakuan Pelajar Jambret di Mapolsek Cikupa.

“Semoga dengan adanya pelatihan fardhu kifayah ini, masyarakat semakin paham serta dan bertambahnya pengurus jenazah, sehingga masyarakat tidak sulit lagi mencari tukang mandiin jenazah,” ungkapnya.**Baca juga: Gagal Jambret Wanita, Pelajar SMK Dihajar Warga di Cikupa.

Sementara itu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Cilegon M. Sayuti Ali mengatakan, saat ini orang yang ahli memandikan jenazah masih sangat sedikit.**Baca juga: WH Sebut Pemda di Banten Masih Lemah Lindungi Anak.

“Untuk itu kita harapkan generasi muda ini perlu mengikuti pelatihan ini agar ada regenerasi sehingga masyarakat tidak kesulitan ketika membutuhkan pemandi jenazah yang memiliki SDM yang siap pakai,” katanya.(sus)




FAM Cilegon Galang Dana Sambut Hari AIDS Sedunia

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Puluhan mahasiswa dalam organisasi Front Aksi Mahasiswa (FAM) Cilegon, menggelar aksi galang dana di depan Kampus Fakultas Teknik Untirta Cilegon.

Sedianya, aksi galang dana itu dilakukan, guna memperingati hari AIDS se dunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember 2016.

“Iya mulai hari ini sampai tanggal 1 Desember nanti, kita akan terus menggalang dana untuk memperingati hari peduli HIV/AIDS se dunia,” ujar Abdurrosyid, salah seorang kader FAM Cilegon dalam aksi galang dana tersebut, Rabu (9/11/2016).                 

Abdurrosyid menyebut, lewat aksi galang dana itu secara tidak langsung masyarakat yang menyisihkan rezekinya, telah ikut berpartisipasi dalam acara hari peduli HIV/AIDS se dunia. 

Lebih jauh mahasiswa jurusan Teknik mesin Fakultas Teknik Untirta itu juga mengajak seluruh masyarakat untuk ikut dalam peringatan hari peduli HIV/AIDS pada tanggal 1 Desember 2016 mendatang. 

“Dalam aksi kali ini, kita dalam FAM se Banten bersama Komunitas Penyanyi Jalanan (KPJ) Cilegon dalam wadah Gerakan muda peduli HIV/AIDS (GEMPHA), ingin mengajak masyarakat untuk ikut andil. Ini acara kita bersama, untuk selalu peduli akan bahaya HIV/AIDS yang sampai sekarang belum ditemukan obatnya,” ujar Abdurrosyid lagi.**Baca juga: Setelah Bebas, Antasari Ingin Jadi Wartawan dan Dosen.

Sedianya, ada sejumlah agenda pada hari peduli HIV/AIDS mendatang. Diantaranya kampanye hari AIDS se dunia yang dikemas dalam pasukan pita merah, sosialisasi HIV/AIDS dengan kesenian, konser amal, mobile VTC (chek HIV/AIDS), tebar brosur HIV/AIDS dan pita, serta bhakti sosial pemberian susu ODHA kepada para balita yang terindikasi HIV/AIDS, karna korban sebenarnya adalah mereka yang belum tau apa-apa.**Baca juga: HMI Tigaraksa Bakal Gelar Aksi Demo.

“Aksi GEMPHA ini tanpa badan hukum. Kami hanya berinisiatif membuat suatu gerakan sosial, untuk membuktikan bahwa dari jalanan mereka mengerti atas nama sosial dan peduli sesama manusia, sekaligus untuk mengingatkan kembali fungsi dan tugasnya Dinas Kesehatan (TPA),” terang Presidium FAM Cilegon itu lagi.(daeng yus)




PT KS Bantah Penjualan PT KBS ke Pelindo

Aktivitas bongkar muat di Dermaga VI PT Krakatau Bandar Samudera.(ist)

Kabar6-Pihak PT Krakatau Steel (KS) membantah tegas kabar penjualan PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) kepada pihak PT Pelindo.

Hingga kini, wacana penjualan PT KBS tersebut sedianya masih dalam kajian konsultan independen.

Demikian dikatakan Manager Corporate Communication PT Krakatau Steel, Wisnu Kuncara, Senin (7/11/2016).

“Kalau dijual itu salah besar. Memang ada rencana kerjasama dengan Pelindo, tapi itu masih dalam tahap kajian,” ujar Wisnu.

Disebutkannya, bila kerjasama PT KS dengan PT Pelindo juga belum tentu dilakukan. Karena tentu PT KS tak ingin gegabah soal bentuk kerjasamanya.**Baca juga: Dirut PT KBS Sebut Ada “Uang Siluman” Masuk ke KS.

“Bentuk kerjasamanya saja kita belum tahu seperti apa. Itu pun masih ada proses hitung-hitungan yang harus jelas,” katanya.**Baca juga: Karyawan Minta Direksi PT KS Pertahankan KBS.

Diketahui, sejak satu bulan terakhir, banyak pihak yang mengaku resah dengan beredarnya kabar penjualan PT KBS kepada Pelindo.**Baca juga: Isu Penjualan PT KBS Bikin Resah Pengusaha Cilegon.

Selain mengancam nasib pengusaha lokal yang selama ini bermitra dengan PT KBS, juga para pegawai khawatir dengan kesejahteraan mereka, bila perusahaan itu dibawah kendali Pelindo.(sus)




Dirut PT KBS Sebut Ada “Uang Siluman” Masuk ke KS

Protes pegawai PT Krakatau Bandar Samudera.(sus)

Kabar6-Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), Tonno Sapoetro meminta PT Krakatau Steel (KS) mempertimbangkan kembali kerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) terkait operasional PT KBS.

Ia menuding, bila kerjasama tersebut merupakan bentuk terselubung dari penjualan PT KBS, mengingat adanya uang yang masuk ke PT KS, tanpa asal-usul  yang jelas.

“Kami bukan curiga atas nilai uang muka atau gadai. Tapi kalau sudah pakai uang muka dan gadai, ya ujung-ujungnya jual,” ungkapnya, Senin (7/11/2016).

Menurut Tonno, selama ini PT KBS sangat sehat dan tidak bermasalah, baik dalam persoalan keuangan maupun pemasukan. Bahkan, perusahaan tersebut bisa menjadi salah satu penopang PT KS.

“Berdasarkan data statistik dari tahun 2009, mulai 3 parameter kita utamakan perusahaan dan itu sangat baik,” ujarnya.

Alih-alih melakukan kerjasama dengan Pelindo, Tonno menyarankan agar KS melakukan Initial Publik Offering (IPO) atau penarawan saham perdana kepada PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

Namun, lanjutnya, jika terdapat pemaksaan kebijakan yang masuk ke PT KS, maka pihaknya dan seluruh manajemen PT KBS jelas menolak rencana PT KS dengan PT Pelindo tersebut.**Baca juga: Karyawan Minta Direksi PT KS Pertahankan KBS.

“Saya menginginkan adanya pembelajaran. Penjualan-penjualan aset ini harus distop. Kalau kita membutuhkan dana, jangan menjual aset tanah, sekarang KBS. Next siapa lagi, apa KTI (Krakatau Tirta Industri) atau KDL (Krakatau Daya Listrik)?,” ujarnya.**Baca juga: Isu Penjualan PT KBS Bikin Resah Pengusaha Cilegon.

Harus diketahui, lanjut Tonno, listrik air dan pelabuhan itu sangatlah penting bagi pembuatan baja. “Jadi kami mohon harus dipertimbangkan dan tidak dilakukan,” ungkapnya.(sus)




Di Cilegon, Mayoritas Petani Padi Beralih ke Melon

Melon hasil petani di Cilegon.(sus)

Kabar6-Sejumlah petani padi di Kota Cilegon beralih menjadi petani melon. Ditengah kondisi cuaca yang serba tak menentu seperti saat ini, melon dinilai lebih menjanjikan.

Kasmin, salah seorang petani mengatakan, sejak tiga tahun terakhir, mayoritas petani padi di lingkungan Semendaran, Kelurahan Panggungrawi, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, sudah beralih tanam ke buah melon.

Pasalnya, lahan persawahan yang hanya mengandalkan tadah hujan, tak memungkinkan lagi untuk ditanami padi.

“Para petani di sini terpaksa beralih menjadi petani melon yang membutuhkan air lebih sedikit dibandingkan tanaman padi,” ungkap Kasmin menjelaskan, Senin (7/11/2016).

Diakuinya, bila saat ini budidaya melon jenis apolo sangat diminati, karena cukup menjanjikan. Dalam satu hektare lahan yang ditanami dengan 1.600 pohon melon, bisa menghasilkan buah melon sekitar 15 hingga 20 ton sekali panen.**Baca juga: Perampok Bertopeng Sekap Kades di Tangerang, Rp190 Juta Amblas.

“Kalau tanam melon lebih cepat, lebih menjanjikan. Dua bulan tanam langsung panen. Setahun kita bisa tanam sampai lima kali, karena masa tanam hingga panen itu tidak butuh waktu lama,” paparnya.**Baca juga: Gagal Curi Motor, Pria Kosambi Dihajar Warga Cipondoh.

Meski Kasmin mengakui modal diakuinya cukup besar, dibandingkan dengan bertanam padi namun membudidayakan tanaman melon apolo dinilai lebih menguntungkan.**Baca juga: Satu Korban Tenggelam di Pantai Anyer Ditemukan.

“Para petani menjual melon ke para tengkulak sebesar Rp10 ribu rupiah perkilogramnya,” tambahnya.(sus)




Kena Razia Kos-kosan, Dua Sejoli Unjuk Buku Nikah Palsu

Buku nikah palsu dua sejoli yang terjaring razia di Cilegon.(sus)

Kabar6-Tak mau jadi sasaran razia asusila yang digelar petugas gabungan dari Dinas Sosial (Dinsos) dan BNN Kota Cilegon, sepasang kekasih nekat menunjukan buku nikah palsu kepada petugas.

Sedianya, razia yang menyasar pasangan suami istri (pasutri) palsu berinisial NS dan LS tersebut digelar di kawasan kos-kosan Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Jumat (4/11/2016).

Kepada petugas yang mendatangi kos-kosannya secara tiba-tiba itu, NS nekat mengaku sebagai suami resmi dari sang kekasih LS.

Bahkan, untuk menepis asumsi kumpul kebo, NS nekat menunjukkan buku nikah kepada petugas. Namun, petugas yang jeli akhirnya mengetahui bila buku nikah tersebut ternyata palsu.

Kabid Rehabilitasi dan Pembinaan Sosial pada Dinsos Kota Cilegon, Rohimin mengatakan, buku nikah tersebut diduga dicetak sendiri. Kondisinya sangat berbeda dengan buku nikah pada umumnya.

“Mana ada buku nikah tanpa ada lambang Pancasila. Tidak ada stempel. Kalau nikah siri juga tidak ada materai. Pokoknya berbeda,” jelas Rohimin.**Baca juga: Santri Tahfiz Daarul Qur’an se Indonesia Doa Bersama Untuk Negeri.

Untuk itu, petugas terpaksa harus menahan kartu identitas keduanya. Selanjutnya, Dinsos Kota Cilegon akan melakukan pemanggilan kepada orangtua keduanya.**Baca juga: Buruh Tuding Provinsi Banten Darurat Upah.

“Nanti akan kami panggil orangtuanya. Kalau soal pemalsuan nanti kami serahkan kepada yang berwajib,” tutupnya.(sus)




Karyawan Minta Direksi PT KS Pertahankan KBS

Karyawan PT KBS saat menyampaikan aspirasinya.(sus)

Kabar6-Ratusan Karyawan PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) yang merupakan anak perusahaan PT Krakatau Steel (KS), mengaku resah akan isu penjualan PT KBS kepada PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II.

Ya, para karyawan mengaku khawatir pascapenjualan PT KBS akan berlanjut dengan pemutusan hubungan kerja hingga degradasi jabatan dan sejumlah regulasi yang berdampak pada kesejahteraan karyawan di Pelabuhan KBS.

Meski demikian, para karyawan yang tergabung dalam Himpunan Karyawan Krakatau Bandar Samudera (HIMKARKBS), belum menyatakan aksi penolakan terhadap isu rencana penjualan PT KBS.**Baca juga: Lagi Pesta Pil Mercy, Tiga Pemuda Disergap Polres Cilegon.

Namun, sebanyak 350 karyawan organik telah menyerukan penyelamatan terhadap PT KBS dan karyawan KBS.**Baca juga: LKP Laporkan Hakim Tipikor Serang ke Komisi Yudisial.

“Kami sudah mengirim surat kepada jajaran direksi PT KS, KBS dan Menteri BUMN, termasuk reksadana terkait isu ini. Kami juga belum memutuskan sikap menolak atau mendukung. Tapi yang jelas kami mulai muncul kehawatiran terhadap nasib kami di pelabuhan KBS yang sedang maju-majunya. Makanya kami meminta agar perusahaan tetap mempertahankan KBS,” ujar Juru bicara HIMKARKBS, Ali Imron, Kamis (3/11/2016).**Baca juga: Isu Penjualan PT KBS Bikin Resah Pengusaha Cilegon.

Sayangnya, hingga saat ini PT KS masih enggan menanggapi pertanyaan karyawan terkait isu penjualan KBS. Sementara itu, direksi PT KBS akan memberikan keterangannya pada pekan depan.(sus)

**Baca juga: Demo Ahok, MUI Kota Tangerang Imbau Khotib Jumat “Beri Kesejukan”.




Isu Penjualan PT KBS Bikin Resah Pengusaha Cilegon

Aktivitas bongkar muat di Dermaga VI PT Krakatau Bandar Samudera.(ist)

Kabar6-Pengusaha lokal Cilegon yang tergabung dalam Serikat Pengusaha Pribumi Asli Cilegon (SPPAC), mengaku resah dengan beredarnya isu penjualan PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) milik PT Krakatau Steel kepada perusahaan pelat merah PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

Keresahan para pengusaha itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, selama ini mereka telah menjadi rekanan bisnis PT KBS dan menggantungkan hidup pada perusahaan tersebut.

Hikmatullah, salah seorang pengusaha mengaku, takut kehilangan potensi nilai ekonomi yang selama ini ia dapat dari menjadi rekanan KBS.

Kekhawatiran itu makin menjadi, manakala isu penjualan PT KBS kepada Pelindo diketahui sudah masuk dalam Rencana Kerja PT KS.

“Kita jujur sangat khawatir. Bagaimanapun kami adalah bagian dari yang merasakan dampak positif dari keberadaan Pelabuhan KBS. Kalau KBS dijual, lalu nasib kami bagaimana?,” kata Hikmat kepada Kabar6.com, Kamis (3/11/2016).

Ia menuding, Pelindo yang diduga menjadi pemilik baru PT KBS tidak akan memberi kesempatan pada pengusaha pribumi untuk menjadi rekanan. Menurut dia, para pengusaha lain juga mempertanyakan alasan penjualan PT KBS.**Baca juga: Walikota Cilegon Jengkel dengan PT Lotte Chemical.

“Untuk apa KS menjual KBS kepada Pelindo? Kita tahu saat ini KBS tengah berkembang. Kalau KBS dijual, lalu penopang PT KS apa?,” ujarnya.**Baca juga: LKP Laporkan Hakim Tipikor Serang ke Komisi Yudisial.

Kekhawatiran serupa juga disampaikan Itang, pengusaha mitra KBS lainnya. Menurutnya, jika KBS benar-benar dialihtangankan, maka sejumlah dampak juga akan dirasakan mitra KBS, termasuk juga kesejahteraan karyawan.**Baca juga: Lagi Pesta Pil Mercy, Tiga Pemuda Disergap Polres Cilegon.

“Kalau isu ini sampai benar terjadi, kita selaku mitra kerja benar-benar menolak. Kami sebagai warga pribumi akan sangat dirugikan. Tidak itu saja, kami selaku masyarakat meminta agar KS tetap mempertahankan KBS. Jangan jadikan KBS seperti Latinusa yang dijual hanya untuk kepentingan sesaat. Untuk  menutupi muka para Direksi PT KS pada laporan neraca keuangan tahun ini,” kata Itang.(sus)




Lagi Pesta Pil Mercy, Tiga Pemuda Disergap Polres Cilegon

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Petugas Satnarkoba Polres Cilegon menggerebek sebuah rumah yang dijadikan tempat pesta narkoba di Kampung Telu, Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Kamis (3/11/2016).

Dalam penggerebekan yang diwarnai aksi kejar-kejaran tersebut, petugas berhasil mengamankan tiga pemuda yang tengah berpesta narkoba. Namun, seorang lainnya berhasil kabur dan kini masih diburu petugas.

Ketiga pria yang diamankan tersebut masing-masing berinisial BY(19), IW(19), W(18). Sedangkan seorang pria lainnya yang berhasil kabur, sudah diketahui identitasnya dan kini masih diburu.

Dari tangan ketiga pemuda belasan tahun itu, petugas juga mengamankan 1.000 butir pil diduga jenis ekstasi berlogo Mercy. Ketiganya kini masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Cilegon.**Baca juga: Besok Demo Ahok, Brimob dan TNI Siaga di Bandara Soetta.

Bhabinkantibmas Polres Cilegon, Brigadir Polisi Munif yang dikonfirmasi membenarkan adanya penggerebekan dan penangkapan ketiga pemuda yang lagi pesta narkoba tersebut.**Baca juga: Polsek Balaraja Gerebek Toko Parfum Miliki 1.010 Butir Pil Excimer.

 “Memang tadi ada laporan, ada warga yang dicurigai menggunakan narkoba. Saya kemudian melapor ke Satnarkoba. Sekarang tiga orang itu sudah digiring Polres berikut barang bukti 1.000 butir pil penenang,” jelasnya.**Baca juga: Demo Ahok, MUI Kota Tangerang Imbau Khotib Jumat “Beri Kesejukan”.

Munif menjelaskan, bila penggerebekan tersebut dipimpin langsung oleh Kasat Narkoba Polres cilegon,  AKP Deddy Hermawan.(sus)