1

Penumpang Kapal Melahirkan di Toilet ASDP Merak

Bayi laki-laki yang lahit di toiet. (sus)
Bayi laki-laki yang lahit di toiet. (sus)
Bayi laki-laki yang lahir di toilet. (sus)

Kabar6- Seorang wanita muda melahirkan di toilet umum Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Selasa (22/11/2016).

Belakangan‎ diketahui wanita itu bernama Sutriani (21), warga Tegal murni, RT 004/008, Kelurahan Tegal Murni, Kecamatan Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Sedianya, saat kejadian Sutriani bersama suaminya Bahrudin,  berangkat dari Tangerang ingin menyeberang ke Rajabasa, Lampung Selatan. Tiba di Pelabuhan Merak, Bahrudin langsung membeli tiket.

Saat itu, Sutriani merasakan sakit di perutnya. Dirinya pun memutuskan untuk ke toilet umum, yang berada dekat masjid Pelabuhan Merak.

Lama tak kunjung keluar dari toilet, Bahrudin pun mendatangi Sutriani ke toilet umum. Namun, Bahrudin terkejut mendapati istrinya tengah melahirkan bayi laki-laki.

“Suaminya langsung meminta pertolongan petugas keamanan di Pelabuhan Merak,” ungkap Kapolsek Kawasan Pelabuhan Merak AKP Thesyar Rhofadi menjelaskan, Selasa (22/11/2016).

Sutriani pun langsung dievakuasi ke Puskesmas terdekat menggunakan ambulans. Bayi laki-laki denhan berat 2.42 kilogram pun lahir dalam keadaan sehat. ** Baca juga: Ini Tanggapan Dindik Kabupaten Tangerang Soal Tawuran Berdarah di Cikupa

“Ibu dan bayinya kini masih dirawat di Puskesmas Merak,” papar Thesyar.(sus)




Asal Dapur Ngebul, Nelayan di Lelean Jadi Pemulung

Seorang nelayan Lelean saat jadi pemulung.(sus)

Kabar6-Sejumlah nelayan di Kampung Nelayan Lelean, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, terpaksa alih profesi menjadi buruh serabutan.

Sebagian menekuni pekerjaan baru seperti tukang ojek, kuli bangunan, bahkan ada yang menjadi pemulung sampah.

Iksan, salah seorang nelayan mengaku bila dirinya terpaksa menjadi pemulung, lantaran pekerjaan sehari-harinya sebagai nelayan kini tak mampu lagi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Ia menjadi pemulung sampah, dengan memanfaatkan tumpukan sampah laut yang menumpuk di pinggiran laut dekat tempat tinggalnya.**Baca juga: Kanopi Roboh di TTM Banten Proyek Kemenhub

“Ya sekarang mau gimana lagi. Malem ngelaut pulang tengah hari bawa hasil enggak memuaskan. Sering tekor malah. Jadi buat tambah-tambah, saya mulung sampah plastik dan botol bekas minuman yang menumpuk di pinggiran pantai,” jelasnya, Senin (21/11/2016).**Baca juga: Baru Dipasang, Kanopi Terminal Terpadu Merak Ambruk.

Hal senada pun diakui Asri, nelayan yang nyambi menjadi kuli bangunan. “Kalau saya apa saja yang penting halal. Kalau lagi sepi begini, ngojek oke jadi kuli bangunan pun saya jalani. Apa sajalah yang penting dapur ngebul,” katanya.(sus)




Cilegon Plaza Mandiri Segera Dikosongkan, Lima SKPD Berkemas

Gedung Cilegon Plaza Mandiri.(ist)

Kabar6-Gedung Cilegon Plaza Mandiri, di Kota Cilegon, bakal segera dikosongkan. Pengosongan itu sejalan dengan rencana pengembalian fungsi gedung sebagai pusat perdagangan dan jasa.

Padahal, saat ini gedung tersebut menjadi kantor dari lima Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintahan Kota Cilegon.

Rencananya, gedung CPM sudah kosong pada awal Desember 2016. Karena itu, sejumlah SKPD seperti BPMKP dan sejumlah dinas lainnya, mulai mengemasi barang dan dokumen kantor untuk persiapan pindahan.

Plt Sekretaris BPMKP Kota Cilegon Sukroni mengaku, telah mengemasi sejumlah dokumen sebagai persiapan.

“Kita siap-siap saja. Karena informasinya Desember harus sudah kosong,” kata Sukroni, Minggu (20/11/16).**Baca juga: Polres Cilegon Selidiki Dugaan Pencemaran Sungai Terate.

Sayangnya, Sukroni mengaku belum tahu kemana kantor BPMKP akan dipindahkan.**Baca juga: Waduh..! 50 Persen Nelayan Tangerang Masih Gunakan Jala Cantrang.

“Entah akan sewa, entah akan digabungkan (dengan SKPD lain). Karena sub bidang pada BPMKP ini kan pasca penetapan OPD baru terpecah dan digabungkan. Ada yang ikut Disperla ada yang ikut Dinsos,” ujarnya.(sus)




Polres Cilegon Selidiki Dugaan Pencemaran Sungai Terate

Sungai Terate di Kota CIlegon yang tercemar limbah.(sus)

Kabar6-Polres Cilegon menyelidiki dugaan pencemaran yang terjadi pada air Sungai Terate diwilayah berjuluk Kota Baja tersebut.

Penyelidikan ini dilakukan setelah adanya laporan dari warga, terkait kondisi Sungai Terate yang berwarna hitam dan berbusa.

Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP Muhammad Ridzky Salatun mengatakan, penyelidikan dilakukan lantaran adanya dugaan pencemaran yang bersumber dari Hulu Sungai Terate di Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon.

“Sungai terate kerap kali terlihat berbuih dan berubah warna yang terjadi di akhir pekan,” ungkapnya, Minggu (20/11/2016).

Dalam hal ini pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH) provinsi Banten untuk mengetahui kadar pencemaran air di lokasi.

“Yah tentu saja akan kami dalami dugaan pencemaran lingkungan ini. Kami akan libatkan BLH untuk mengambil sample air di lokasi sebelum dilakukan penyelidikan untuk mengetahui adanya pencemaran atau tidak,” paparnya.**Baca juga: 19 Ribu Warga Cilegon Terancam “Golput” di Pilgub Banten 2017.

Penyelidikan terhadap adanya dugaan pencemaran sungai ini baru bisa dilanjutkan jika hasil uji sample baku mutu air di lokasi benar positif tercemar zat limbah cair yang membahayakan.**Baca juga: Diduga Tercemar Limbah, Air Sungai Terate Hitam dan Berbusa.

“Namun apabila hasilnya nanti baku mutu air di lokasi masih normal dan tidak membahayakan maka penyelidikan bakal dihentikan,” tambahnya.(sus)




Soal Pembangunan, Kapolda Banten Siap Jembatani Pemkot Cilegon ke Pusat

Kapolda Banten, Brigjen Listyo S.P.(ist)

Kabar6-Kapolda Banten, Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo, menyatakan kesiapannya untuk menjembatani Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon dan Pemerintah Pusat dalam hal pembangunan.

Hal itu disampaikan Sigit dalam sambutannya, menyikapi paparan Walikota Cilegon Tb Iman Ariyadi, atas program dan capai pembangunan yang sedang dan telah dilakukan di Kota Cilegon.

Kapolda berharap, Walikota Cilegon tidak segan meminta bantuanya jika diperlukan dalam rangka mempercepat pembangunan di daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.**Baca juga: Jadwal Festival Anak Kota Tangerang “Ngawur”, BPMKB Minta Maaf.

“Kebetulan Pak Wali saya pernah berdinas di pusat, maka dari itu saya juga tidak keberatan kalau diminta membantu menjembatani Pemda dengan pusat untuk kepentingan pembangunan daerah,” katanya kemarin, Kamis (17/11/16).**Baca juga: Resmikan Kantor Pulsobsektor Kosambi, Begini Pesan Kapolda.

Terlebih saat ini pusat tengah mengembangkan 12 proyek nasional yang kebanyakan diantaranya dilaksanakam di wilayah Kota Cilegon.(sus)




19 Ribu Warga Cilegon Terancam “Golput” di Pilgub Banten 2017

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sekira 19 ribu warga Kota Cilegon terancam kehilangan hak suaranya pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017.

Hal tersebut terjadi lantaran belasan ribu warga tersebut, hingga kini tak memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP).

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cilegon, Fathullah Hasyim mengatakan dalam Peraturan KPU (PKPU) 2016, status pemilih wajib memiliki e-KTP.

“Ini kan aturan. Jadi kalau sudah merekam e-KTP namun belum ada blanko, wajib menyertakan surat keterangan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil),” ungkap Fathullah menjelaskan, Kamis (17/11/2016).**Baca juga: Kesbangpol Tangerang Gelar Seminar Kesadaran Demokrasi.

Fathullah mengatakan dalam pilkada ini, peranan pemerintah daerah juga diperlukan, khususnya untuk menangani masalah kependudukan.**Baca juga: Cegah Bencana, Pemkot Cilegon Luncurkan Program KRL.

“Aturan ini bisa diatasi dengan menginformasikan kepada masyarakat. Agar segera melakukan perekaman e-KTP,” paparnya.(sus)




Cegah Bencana, Pemkot Cilegon Luncurkan Program KRL

Walikota Cilegon, Tb Iman Ariyadi.(ist)

Kabar6-Guna mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam melaksanakan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) setempat, meluncurkan program Kampung Ramah Lingkungan (KRL).

Program tersebut bertujuan untuk memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim.

Walikota Cilegon, Tb Iman Ariadi mengatakan program Kampung Ramah Lingkungan bisa berhasil dengan keterlibatan seluruh elemen masyarakat. Mulai dari pemerintah, dunia usaha dan komunitas masyarakat.

“Oleh karena itu, partisipasi seluruh elemen masyarakat menjadi sangat penting dalam mensukseskan program Kampung Ramah Lingkungan ini,” ujar Iman di Aula Setda Pemkot Cilegon, Kamis (17/11/2016).

Selaku Walikota Cilegon, Iman memberikan apresiasi dan penghargaan yang setingi-tingginya kepada perusahaan yang telah melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang lingkungan.

“Ini dapat menjadi percontohan penerapan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dan berperan sebagai agen pembawa perubahan bagi lingkungan lainnya. Sesuai dengan salah satu misi Kota Cilegon yaitu memantapkan lingkungan kota yang asri dan lestari,” jelasnya.

Isu perubahan iklim menurut Iman telah menjadi perhatian banyak pihak di tingkat internasional, regional, nasional dan lokal.**Baca juga: 2017, Pemkab Tangerang Fokus Penanggulangan Banjir Pasar Kemis.

Menurutnya, kondisi tersebut perlu disikapi dengan memperkuat aksi nyata di tingkat lokal yang dapat berkonstribusi terhadap upaya mitigasi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.**Baca juga: Buruh Cilegon Desak UMK 2017 Rp3.690.000.

“Berbagai kejadian dengan kondisi iklim yang tidak menentu seperti banjir, kekeringan, longsor, gelombang tinggi dan peningkatan muka air laut semakin sering terjadi dengan intensitas yang semakin meningkat. Sehingga menimbulkan korban jiwa serta kerugian ekonomi dan ekologi,” tambahnya.(sus)




Buruh Cilegon Desak UMK 2017 Rp3.690.000

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sebanyak 3.000 buruh dari delapan serikat buruh se Kota Cilegon, bergabung bersama buruh dari Tangerang Raya di Kantor Gubernur Banten di kawasan KP3B, di Kota Serang, Kamis (17/11/2016).

Sedianya, aksi buruh dari Kota Cilegon ini guna mengawal rekomendasi UMK 2017, yang diajukan Walikota Cilegon kepada Provinsi Banten untuk di tetapkan.

Seperti diketahui, Walikota Cilegon hari ini merekomendasikan kenaikan UMK 2017 diwilayahnya sebesar 20 persen dari besaran UMK Kota Cilegon tahun 2015 sebesar Rp3.078.000.**Baca juga: Buruh Sweeping Pabrik di Cikupa.

Itu artinya, usulan UMK Tahun 2017 di Kota Cilegon sebesar Rp3.690.000. “Ini yang kita kawal, agar bisa diteken dan ditetapkan oleh Plt Gubernur Banten.**Baca juga: Lagi, Warga Cibir Aksi Buruh Bikin Macet Jalan.

“Kita mengawal rekomendasi UMK 2017 yang telah diajukan Walikota Cilegon. Jangan sampai terulang kembali kejadian tahun 2015 lalu, dimana UMK yang diajukan Walikota malah diturunkan oleh Gubernur Banten,” jelas Kabid Organisasi Serikat Pekerja Baja Cilegon, Arifin.(sus)




Waspada…! Jalur Bojonegara Berbahaya

Jembatan di Jalur Bojonegara.(sus)

Kabar6-Akses jalan menuju Jalur Bojonegara terancam terputus. Pasalnya, ruas jalan yang menghubungkan wilayah Kota Cilegon dan Kabupaten Serang ini, kondisinya rusak parah, berlubang dan membahayakan.

Pantauan kabar6.com Senin (14/11/2016), jembatan penghubung ruas jalan tersebut kondisinya sudah menghawatirkan.

Lubang pada jembatan kini semakin melebar. Bahkan penutup lempengan besi pada jembatan itu kini amblas dan bergeser, sehingga membahayakan pengendara dan sopir.

Heri, sopir yang kerap melintas jembatan itu mengaku, kondisi kerusakan jembatan itu cukup membahayakan. Bahkan kerap memakan korban karena tak juga diperbaiki.**Baca juga: Cabai Selangit, Pemerintah Cuma Bisa Mantau.

“Bahaya banget, kan itu lobangnya udah terlalu besar. Ditutup juga percuma, karena besinya sudah amblas,” terang Heri.**Baca juga: Cuaca Buruk, Harga Cabai di Cilegon Merangkak Naik.

Untuk itu, warga berharap pemerintah dapat segera memperbaikinya. Sehingga jalan disekitar lokasi tidak lagi membahayakan dilalui warga.(sus)




Cabai Selangit, Pemerintah Cuma Bisa Mantau

Pematauan harga cabai di Pasar Kranggot.(sus)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon tidak bisa mengintervensi pasar terkait kenaikan harga cabai merah, cabai rawit dan bawang merah di sejumlah pasar diwilayah tersebut.

Kepala Unit Pelayana Terpadu Daerah (UPTD) Pasar Kranggot Kota Cilegon, Mohammad Yamin mengatakan, sejauh ini pihaknya hanya bisa melakukan pemantauan dan pendataan terhadap harga yang terus melonjak.

“Kita cuma bisa data harga saja, dan melaporkannya ke Disperindag Kota Cilegon. Tujuannya untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan yang lebih tinggi, agar bisa direkomendasikan ke Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk operasi pasar,” kata Yamin menjelaskan, Senin (14/11/2016).

Harga cabai saat ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan, harganya melonjal dari Rp65.000 menjadi Rp80.000. Kenaikan juga disusul dengan harga jenis komoditas lainnya seperti cabai rawit dan bawang merah yang rata-rata naik hingga Rp10 ribu per kilogramnya.**Baca juga: Cuaca Buruk, Harga Cabai di Cilegon Merangkak Naik.

Cabai rawit merah misalnya, dari harga sebelumnya Rp55.000 naik menjadi Rp65.000. Sedangkan bawang merah dari Rp44.000 naik menjadi Rp58.000 per kilogramnya.(sus)