1

Buruh Cilegon Juga Tolak Penetapan UMK 2017

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Ratusan buruh dari berbagai serikat pekerja di wilayah Kota Cilegon, menggeruduk kantor Gubernur Banten, Kamis (24/11/2016).

Dalam aksinya, buruh menyatakan menolak penetapan Upah Minimum Kota dan Kabupaten (UMK) tahun 2017 oleh Plt Gubernur Banten, yang dinilai jauh dari rekomendasi upah layak yang diusulkan Walikota Cilegon.

Untuk diketahui, sebelumnya Walikota Cilegon telah menyetujui besaran kenaikan upah sebesar 20 persen menjadi Rp3,6 juta dari upah sebelumnya sebesar Rp3,078 juta.

Namun, Plt Gubernur Banten, Nata Irawan hanya menyepakati kenaikan upah menjadi Rp3,331 juta.

Salah seorang buruh, Sofiudin menyatakan pihaknya menolak mentah-mentah keputusan tersebut, mengingat usulan yang direkomendasikan oleh walikota sudah mengacu pada survei kebutuhan hidup layak di Kota Cilegon.**Baca juga: Polres Cilegon Usut Penyebab Ambruknya Kanopi TTM Banten.

“Kami jelas menolak karena nilai yang ditetapkan cukup rendah dari yabg diusulkan. Kami akan tetap aksi sampai penetapan UMK dievaluasi,” kata Sofiudin.**Baca juga: Tolak PP 78/2015, Buruh Tangerang Bakal Gabung Dalam Aksi 212.

Tak hanya itu, buruh juga mengancam bakal melakukan aksi mogok kerja jika Penetapan UMK untuk kota cilegon tidak juga direvisi.**Baca juga: Aksi Blokir Jalan, Perjuangan Buruh dan Derita Surti.

“Kami akan perjuangkan hak kami, kalau pemerintah tidak melakukan revisi. Kami akan ajak seluruh buruh industri di Kota Cilegon mogok kerja,” ujarnya.(sus)




Pura-pura Salat, Pria Ini Curi Kotak Amal Masjid At-Taubah

Pencuri Kotak Amal di Kota Cilegon.(sus)

Kabar6-Ulah Andwi Diser (35), warga Lingkungan Kubang Sepat, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, kiranya sudah keterlaluan.

Dengan modus berpura-pura menumpang salat, pria ini malah berusaha mencuri isi kotak amal di Masjid At-Taubah, di Lingkungan Gerem Kuwista, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Kamis (24/11/2016).

Nahas, saat tengah mencongkel kotak amal menggunakan obeng, aksi pelaku dipergoki oleh Ketua DKM Masjid, Hasanudin serta sejumlah warga setempat. Tak ayal, pelaku pun menjadi bulan-bulanan warga sekitar yang kesal dengan perbuatannya.

“Tadinya saya pikir dia berkunjung mau numpang salat seperti warga umumnya. Tapi setelah kami perhatikan, ternyata dia berusaha mencongkel kotak amal menggunakan obeng dan tang,” kata Hasanudin.

Oleh warga, pelaku kemudian diserahkan ke Polsek Pulomerak guna di proses hukum.**Baca juga: Polres Cilegon Usut Penyebab Ambruknya Kanopi TTM Banten.

Kapolsek Pulomerak, Kompol Kamarul saat dikonfirmasi, membenarkan adanya laporan percobaan pencurian kotak amal tersebut.**Baca juga: Rumah Petinggi PT KS Dibobol Maling, Toyota Fortuner Digasak.

“Pelakunya sudah kita amankan. Setelah pelapor tiba, bersama-sama dengan masyarakat membuka kotak amal untuk mengetahui jumlahnya. Isinya ada sekitar Rp 1.693.000,” kata Kamarul.**Baca juga: Wanita Maluku Tewas Tertabrak KA di Cilegon.

Akibat perbuatannya, kini pelaku Andwi terancam dijerat Pasal 363 Ayat 5 tentang Pencurian dengan Pemberatan, dengan ancaman hukuman maksimal enam tahun delapan bulan penjara.(sus)




Polres Cilegon Usut Penyebab Ambruknya Kanopi TTM Banten

Kanopi yang ambruk di Pelabuhan Merak.(sus)

Kabar6-Jajaran Unit Reskrim Polres Kota Cilegon menyelidiki peristiwa ambruknya kanopi di Terminal Terpadu Merak (TTM), Kota Cilegon pada Senin 21 November 2016) kemarin.

Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP Muhammad Ridzky Salatun mengatakan, dirinya masih mendalami penyebab robohnya kanopi tersebut. Karena kanopi tersebut baru tiga pekan dipasang di gedung TTM.

“Kami sedang dalami penyebabnya. Kami juga sedang dalami apakah kanopi itu sesuai spesifikasi pemasangannya, atau karena faktor cuaca,” katanya saat ditemui di kantornya, Kamis (24/11/2016).

Ridzky menyebut, bila proyek tidak sesuai spesifikasi, sudah pasti ada kerugian negara, dan sudah jelas ada korupsi di proyek tersebut.**Baca juga: Kanopi Roboh di TTM Banten Proyek Kemenhub.

Untuk itu, kata Ridzky, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil kontraktor yang melakukan pemasangan kanopi tersebut, guna dimintai keterangan.**Baca juga: Baru Dipasang, Kanopi Terminal Terpadu Merak Ambruk.

“Kami sudah layangkan panggilan kepada pihak Kementrian Perhubungan, yang dalam hal ini penanggungjawab pembangunan Terminal Merak,” tutupnya.(sus)

**Baca juga: Rumah Petinggi PT KS Dibobol Maling, Toyota Fortuner Digasak.




Wanita Maluku Tewas Tertabrak KA di Cilegon

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Nasib tragis dialami Wamini, warga Gale-gale, Kelurahan Gale-gale, Kecamatan Seram Utara Barat, Kabupaten Maluku Tengah, Propinsi Maluku.

Ya, wanita paruh baya ini tewas Kereta Api (KA) Krakatau Ekspres jurusan Jakarta-Merak, di perlintasan KA Lingkungan Tegal Tong, Kelurahan Kebunsari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Kamis (24/11/2016).

Saat ditemukan warga, korban mengenakan baju daster warna merah muda, kulit putih, dengan potongan rambut pendek. Jasad korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Krakatau Medika Cilegon.

Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP Muhammad Ridzky Salatun membenarkan peristiwa tersebut. Diduga, korban mengalami depresi.

“Kami menduga korban sedang depresi. Itu merujuk dari keterangan masinis KA Krakatau Ekspres, yang melihat korban berjalan tepat di tengah-tengah rel. Jadi kemungkinan ada unsur kesengajaan,” ujar Ridzky lagi.**Baca juga: Siswa SMPN di Tangsel Keluhkan Jual Beli LKS.

Dia menyebut, saat ditemukan jasad korban tidak memiliki identitas. Namun, setelah di lakukan pengambilan sidik jari, diketahui bila korban merupakan warga Maluku.**Baca juga: Wah, Kabupaten Tangerang Zona Merah Kekerasan Anak.

Saat ini, jasad korban masih berada di kamar jenazah Rumah Sakit Krakatau Medika Kota Cilegon, mengingat belum ada pihak keluarga yang mengambil jenazahnya.**Baca juga: Rumah Petinggi PT KS Dibobol Maling, Toyota Fortuner Digasak.

“Kita sudah upayakan menyebarkan identitas tersebut di Kecamatan Citangkil, namun belum ada yang merasa kehilangan keluarga, dan jika ada merasa kehilangan keluarga langsung datangi Mapolres Cilegon atau Rumah Sakit,” ungkapnya.(sus)

**Baca juga: Aksi Blokir Jalan, Perjuangan Buruh dan Derita Surti.




Rumah Petinggi PT KS Dibobol Maling, Toyota Fortuner Digasak

Violita unjuk BPKB Toyota Fortuner yang raib.(sus)

Kabar6-Rumah mewah milik pejabat PT Krakatau Steel (KS) di Komplek KS, Jalan Kotasari Nomor 29, Kelurahan Kota Bumi, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon dibobol maling, Rabu (23/11/2016).

Para pelaku yang diperkirakan berjumlah lebih dari satu orang tersebut, sukses menggasak sebuah Toyota Fortuner warna silver A 1695 VA, yang diparkir di halaman rumah, dua unit televisi dan jam tangan mewah.**Baca juga: Derita Ayu, Bocah di Cilegon Alami Penyempitan Otak.

Pemilik rumah, Violita mengatakan, dirinya baru mengetahui rumahnya dibobol maling, sesaat setelah suaminya Sun’an meneleponya. Kala itu, Violita sedang berada di sebuah salon.**Baca juga: Tuntut Upah, Sopir Pramugari Bandara Pondok Cabe Demo.

“Suami saya sempat papasan sama mobil yang dibawa maling, cuma karena dikira aku yang bawa mobil, jadi suami langsung ke rumah. Cuma pas sampai rumah, kondisi kamar dan lemari sudah acak-acakan. Kemudian suami saya sempat mengejarnya, cuma di tengah jalan suami kepikiran takutnya saya disekap. Dan  mobil akhirnya keburu menghilang,” jelas Violita.**Baca juga: Blokir Tol Bitung, Buruh Tolak Besaran UMK 2017.

Kasatreskrim Polres Cilegon, AKP Muhammad Ridzky Salatun mengatakan, anggotanya yang menerima informasi tersebut telah melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara).**Baca juga: Ini Besaran UMK Tahun 2017 di Provinsi Banten.

“Kita sudah ke lokasi dan untuk olah TKP, dan kita amankan sidik jari pelaku yang kita duga lebih dari dua orang,” jelas Ridzky.(sus)




Lapas Cilegon Teken Kerjasama Pembibitan Sejuta Pohon Kelapa

Bibit Pohon Kelapa.(sus)

Kabar6-Guna meningkatkan keterampilan dan kemampuan warga binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas III cilegon menjalin kerjasama pembibitan satu juta pohon kelapa dengan PT. Tani Nelayan Indonesia (TNI).

Kerjasama ini dijalin dalam rangka pengembangan pertanian serta peningkatan potensi SDM Lapas.

Direktur Utama PT. TNI, Yuliawati mengatakan, pembibitan sejuta pohon kelapa ini sebelumnya dikembangkan bersama sejuta petani di wilayah Jawa Barat.

Namun, karena alasan sosial, pihaknya mulai melirik potensi peningkatan keterampilan untuk warga binaan.

Tujuannya, agar sepulangnya dari Lapas, para warga binaan mempunyai rasa percaya diri dengan bekal keterampilan yang dimilikinya.**Baca juga: Kapolrestro Irman Imbau Warga Tak Terprovokasi Isu SARA.

“Yah memang perusahaan kami khusus bergerak di bidang pengembangan pertanian, khususnya pembibitan. Makanya sekarang kita kerjasamakan dengan pihak Lapas untuk memberikan pembinaan agar setelah bebas nanti warga binaan bisa menerapkannya dikemudian hari,” kata Yuli, Rabu (23/11/16).**Baca juga: Aksi 212, FPI Minta Aktivitas Diliburkan.

Upaya kerjasama pembibitan sejuta pohon kelapa ini, sedianya juga disambut baik Kepala Divisi Pembinaan Lapas pada Kemenkumham wilayah Banten, Enny purwaningsih. Dia berharap kerjasama bisa berkelanjutan.**Baca juga: Habib Rizieq Ajak Umat Islam di Tangerang Raya Rapatkan Barisan.

“Jujur saja yah, kami sangat apresiasi kerjasama ini, kita juga berharap kedepan ada pengembangan pembibitan tanaman lainnya. Ini sangat bagus untuk keterampilan para warga,” tutupnya.(sus)




Sudah Diusulkan, Bantuan Untuk Ayu Belum Juga Datang

Ayu saat dalam pelukan sang ayah.(sus)

Kabar6-Ayu Ramadhani (2,5), balita warga Jalan Nakula, Lingkungan Munjul, RT 19/03, Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, yang didera penyakit ganas, penyempitan otak dan amandel, dijadwalkan akan mendapat bantuan dari pemerintah pada bulan November ini.

Demikian dikatakan Evi Budiati, Pendamping AS ODK (Asistensi Sosial Orang dengan Kecacatan) Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, Rabu (23/11/2016).

“Kami sudah usulkan Ayu agar mendapatkat bantuan dari Pemrov Banten. Bahkan, Pemprov Banten sudah mengecek langsung kondisi Ayu. Dijadwalkan bantuan pada bulan ini,” ujar Evi.

Meski demikian, Evi juga tak menampik bila sampai saat ini Ayu belum mendapatkan bantuan baik dari PEmkot Cilegon maupun Pemprov Banten.

“Kita juga masih belum tahu, mengapa sampai saat ini bantuan untuk Ayu belum juga ada,” ujarnya.

Diketahui, penyakit yang diderita Ayu membuat kedua orangtuanya tak berdaya. Karena kondisi ekonomi yang serba kekurangan, Ayu kini hanya bisa terbaring lemah di rumahnya.

Kondisi balita ini bahkan sangat memperihatinkan. Penyakit terlanjur membuat tubuh sang bocah tidak bisa berkembang dengan normal, sebagaimana anak-anak lain seusianya.

Heni Novia, ibunda Ayu mengaku sudah putus asa dan pasrah dengan kondisi kesehatan anaknya. Kini dia hanya bisa berserah pada Tuhan, atas segala kemungkinan yang terjadi pada Ayu.

“Saya sangat ingin bawa Ayu berobat ke rumah sakit. Tapi gak ada biaya. Suami saya (Ahmad Safei) kerjanya cuma kuli bangunan. Jangankan untuk berobat, untuk makan saja susah. Terkadang saya harus ngutang sana-sini,” ujar Heni lagi.

Saat ini, ujar Heni, BPJS Kesehatannya pun tak bisa lagi digunakan. Karena sudah tiga bulan terakhir, keluarganya menunggak iuran.

“BPJS Kesehatan gak kebayar, ini sudah tiga bulan menunggak, jadi kami pasrah,” ungkapnya lirih sembari tetap berupaya menahan air matanya agar tidak tumpah.**Baca juga: Mengenaskan..! Pria Ini Tewas Diduga Lompat Dari “Flyover” Ciputat.

Heni sangat berharap adanya bantuan dari tangan dermawan maupun pemerintah, guna menyembuhkan penyakit yang diderita buah hatinya tersebut.**Baca juga: Derita Ayu, Bocah di Cilegon Alami Penyempitan Otak.

“Selama ini pernah mendapat bantuan pada acara UPSK (Unit Pelayanan Sosial Keliling) sebesar Rp.150 ribu. Kalau ada, tentu saya sangat bersyukur selaki, karena keluarga kami sangat membutuhkannya,” ujar Heni lagi.(sus)




Derita Ayu, Bocah di Cilegon Alami Penyempitan Otak

Ayu, saat dalam gendongan ayahnya.(sus)

Kabar6-Miris Kisah hidup Ayu Ramadhani. Meski baru berusia 2,5 tahun, buah cinta pasangan Ahmad Safe’i dan Heni Novia, warga Jalan Nakula, Lingkungan Munjul, RT 19/03, Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon, sudah didera penyakit ganas.

Kondisi balita ini bahkan sangat memperihatinkan. Penyakit yang dideritanya membuat tubuh sang bocah tidak bisa berkembang dengan normal, sebagaimana anak-anak lain seusianya.

Kini, penyakit penyempitan otak dan amandel, membuat tubuh Ayu Ramadhani tak lagi bebas. Dia hanya bisa berbaring lemas ditempat tidurnya.

Orangtua Ayu mengaku, selama ini terpaksa hanya merawat buah hatinya itu di rumah, lantaran tak punya biaya untuk berobat ke rumah sakit.

Ayah Ayu, Ahmad Safei mengaku, penghasilanya sebagai kuli bangunan hanya bisa mencukupi kebtuhan makan sehari-hari.

“Orangtua mana sih yang gak mau anaknya sembuh. Saya ingin sekali bawa Ayu berobat, tapi apa daya penghasilan saya tak mencukupi. Bisa buat kebutuhan hidup sehari-hari saja sudah bersyukur,” ujar Ahmed, Selasa (22/11/2016).

Hal senada juga diungkapkan Heni Novia, ibunda Ayu. Sebagai pendamping suami dalam rumah tangga, Heni bahkan mengaku nyaris tak pernah mengelola keuangan keluarga yang ebrsumber dari penghasilan suami.

“Suami saya kerjanya cuma kuli bangunan. Jangankan untuk berobat Ayu, untuk makan saja susah. Terkadang saya harus ngutang sana-sini,” ujar Heni lagi.

Saat ini, ujar Heni, BPJS Kesehatannya pun tak bisa lagi digunakan. Karena sudah tiga bulan terakhir, keluarganya menunggak iuran.

“BPJS Kesehatan gak kebayar, ini sudah tiga bulan menunggak, jadi kami pasrah,” ungkapnya lirih sembari tetap berupaya menahan air matanya agar tidak tumpah.**Baca juga: Buruh Pabrik Ditemukan Membusuk di Balaraja.

Ditanya ihwal bantuan dari pemerintah, Heni mengaku belum ada. Baik dari Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon maupun dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.**Baca juga: Pasangan Mesum Terjaring Operasi Yustisi di Cilegon.

“Selama ini pernah mendapat bantuan pada acara UPSK (Unit Pelayanan Sosial Keliling) sebesar Rp.150 ribu. Selain itu belum ada. Kalau ada, tentu saya sangat bersyukur selaki, karena keluarga kami sangat membutuhkannya,” ujar Heni lagi.(sus)




Pasangan Mesum Terjaring Operasi Yustisi di Cilegon

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-RN dan NS terpaksa diamankan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Cilegon, Selasa (22/11/2016).

Pasangan tak resmi ini diamankan lantaran tinggal dalam satu rumah di Perumnas Cibeber, Kota Cilegon.

RN dan NS tidak bisa menunjukkan surat nikah saat petugas melakukan operasi yustisi. Bahkan, saat petugas melakukan cek Kartu Tanda Penduduk (KTP), keduanya mempunya alamat yang berbeda.

“Keduanya mengaku sudah menikah. Tapi tidak bisa menunjukan surat nikah,” kata Kepala Seksi Perundang-undangan Satpol PP Kota Cilegon Khaerul Hasan menjelaskan.

Operasi ini sebenarnya digelar untuk memeriksa KTP warga pendatang yang tinggal di kontrakan. Lantaran banyak pendatang yang belum mempunyai identitas atau surat keterangan domisili.**Baca juga: Kena Razia Kos-kosan, Dua Sejoli Unjuk Buku Nikah Palsu.

“KTP dan keterangan domisili itu penting. karena perwal menyebutkan silahkan pendatang bekerja di Kota Tangerang tapi wajib memiliki kartu identitas dan mengurus keterangan domisili,” tutupnya.**Baca juga: Waspada Pemilih Siluman, Satpol PP Cilegon Gelar Operasi Yustisi.

Dari hasil operasi yustisi ini, puluhan warga pendatang terpaksa diamankan dan dibawa ke masing-masing kantor kecamatan, guna diberikan pengarahan pentingnya memiliki kartu identitas dan keterangan domisili di lingkungan tempat tinggal.(sus)

**Baca juga: Penumpang Kapal Melahirkan di Toilet ASDP Merak.




Waspada Pemilih Siluman, Satpol PP Cilegon Gelar Operasi Yustisi

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Guna mewaspadai pemilih siluman jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten Februari 2017 mendatang, Satpol PP Kota Cilegon menggelar operasi yustisi di sejumlah wilayah berjuluk Kota Baja tersebut, Selasa (22/11/2016).

Sasaran utama dalam operasi yustisi itu adalah, kawasan kos-kosan di wilayah Kecamatan Cibeber dan Cilegon.

Kasi Perundang-undangan Pol PP Kota Cilegon, Khaerul Hasan menungkapkan, kawasan kos-kosan di dua kecamatan tersebut memang kerap menjadi pemukiman warga pendatang.

Karena itu, kegiatan operasi yustisi yang dilakukan bersama pihak aparatur kecamatan, kepolisian dan Koramil ini menjadi upaya penertiban administrasi penduduk khususny menjelang pemungutan suara.**Baca juga: Pemilih Pilgub Banten Lebih Banyak dari DKI Jakarta.

“Kegiatan ini wujud komitmen kita dalam mendukung pelaksanaan Pilgub Banten, melalui penertiban penduduk agar mengurus data kependudukannya. Ini juga bisa meminimalisir angka pemilih siluman nantinya,” kata Hasan.**Baca juga: 19 Ribu Warga Cilegon Terancam “Golput” di Pilgub Banten 2017.

Melalui operasi inj, ia berharap warga pendatang dan yang telah menetap dapat terdata secara baik sehingga meminimalisir potensi adanya pemilih siluman.(sus)