1

Kuota Haji Kota Cilegon Bertambah 15 Persen

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Pengembalian dan penambahan kuota haji Indonesia oleh Pemerintah Arab Saudi, kiranya mempengaruhi jumlah kuota haji seluruh kabupaten dan kota di Indonesia, termasuk kuota haji di Kota Cilegon.

Jika tahun lalu Kota Cilegon hanya memperoleh kuota haji sebanyak 600 orang, di musim keberangkatan haji tahun ini kota baja itu mendapat jatah kuota hingga 700 orang atau bertambah 15 persen.

Kepastian itu disampaikan Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cilegon, Ubik Baihaki, Kamis (19/1/2017).

Menurutnya, penambahan kuota haji Kota Cilegon untuk musim keberangkatan 2017 ini tak lepas dari penambahan kuota haji Indonesia oleh Pemerintah Arab Saudi.

“Tadinya memang dikurangi, karena ada pembangunan Masjidil Haram. Tapi sekarang sudah dikembalikan lagi, makanya (kuota) Cilegon dipastikan bertambah. Tahun 2017 ini, kita bisa berangkatkan sekitar 700 hingga 750 orang,” kata Ubik.

Ia berharap, penambahan dan pengembalian kuota haji untuk Indonesia dapat turut mengurangi lamanya daftar tunggu keberangkatan haji saat ini.**Baca juga: Kuota Haji di Kabupaten Tangerang Bertambah.

“Daftar tunggu keberangkatan haji di Indonesia termasuk Kota Cilegon sangat lama,” ujarnya.(sus)




Heboh..! Motor Warga Terbakar di Cilegon

Motor yang terbakar di Cilegon.(sus)

Kabar6-Warga Gerem, Kota Cilegon dikejutkan dengan terbakarnya sebuah kendaraan sepeda motor milik seorang pengendara yang melintas di depan  pertigaan pintu masuk PT Titan, Kamis  (19/1/2017) sore.

Sepeda motor merek Yamaha Vega bernomor polisi A 2091 UI itu, diketahui milik Hendra Koswara,  warga Cidangdang, Gerogol, Kota Cilegon.

Menurur pengakuan korban, kejadian bermula saat korban berangkat dari rumah menuju kantor Kecamatan Pulomerak.

Namun sesampainya di pertigaan Pintu masuk PT Titan, tiba tiba korban diberitahu oleh seorang sopir bus yang berusaha mengejarnya, bahwa terdapat  percikan api di samping mesin kendaraan yang dikendarainya.

Korban yang baru menyadari  seketika langsung  melemparkan motornya di pingir jalan depan pertigaan pintu masuk PT Titan hingga motor terbakar sampai ludes.

“Saya nggK tahu sama sekali, untungnya tadi ada bus yang kejar saya dan pak sopir bilang motor saya ada api menyala. Saya kaget langsung minggir dan melempar motor,” kata Hendra.**Baca juga: Polda Banten Siagakan 1.000 Personel Amankan Imlek.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut namun korban mengalami kerugian materil sekitar Rp 5 juta. Saat ini barangbukti diamankan oleh petugas patroli ke Polsek Pulomerak guna menghindari kemacetan.**Baca juga: Warga Kabupaten Tangerang Ingin Dibawah Satu Polda.

“Motor yang hangus sudah kita amankan agar tidak terjadi kemacetan,” kata Kompol Kamarul, Kapolsek Merak.(sus)




Pemkot Cilegon Stop Uang Pembinaan Guru SMA Sederajat

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Tahun 2017 ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon menghentikan pemberian uang pembinaan kepada guru Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.

Itu seiring dengan dialihkannya kewenangan pengelolaan SMA sederajat kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon, Mohammad Gojali mengatakan, sejak
akhir tahun lalu, kewenangan SMA dan SMK sesuai peraturan pemerintah pusat
telah diambil alih Pemprov Banten.

Hal itupun sekaligus memutus segala yang menjadi kewenangan Pemkot Cilegon, terkait sekolah tersebut.

“Ya pokoknya per Januari ini kita sudah hentikan pemberian uang pembinaan kepada guru SMA dan SMK, seperti tunjangan maupun honor bantuan kepada guru honorernya.
Karena kan sudah diambil alih,” ungkap Gojali, Jumat (13/1/2017).

Tercatat, sedikitnya terdapat lebih dari 800 guru SMA sederajat di Kota Cilegon. Terdiri dari guru negeri dan guru honor.**Baca juga: Pelimpahan Kewenangan SMA dan SMK, Guru Honorer di Tangerang Resah.

“Kalau di kita itu guru disekolah negeri ada sebanyak 500 guru, yang 300 di antaranya guru honor, dan di swastanya ada sekira 300 guru. Tahun ini, semuanya sudah dialihkan kepada provinsi,” tambahnya.(sus)




Demokrat Cilegon Tolak Wacana Impor Cabai Rawit

Haris Wijaya saat mampir ke Pasar Kranggot.(sus)

Kabar6-Merebaknya isu soal peredaran cabai rawit impor dari Malaysia, akibat tingginya harga cabai rawit lokal, ditanggapi serius oleh Plt Ketua DPC Demokrat Kota Cilegon, Muhammad Haris Wijaya.

Ia menilai, tingginya harga cabai rawit semestinya menjadi bahan evaluasi pemerintah pusat, khususnya Kementrian Pertanian, dalam hal pembinaan kepada petani.

“Saya pikir tidak perlu lah pemerintah import cabai rawit dari luar negeri. Jangan sampai,” kata Haris saat blusukan di Pasar Baru Kranggot, Kota Cilegon, Selasa (10/1/2016).

Menurut dia, yang harus dilakukan pemerintah saat ini justru pembinaan kepada para petani serta perbaikan sistem pendistribusian hasil pertanian.**Baca juga: Ketua DPC Demokrat Cilegon Kaget Harga Cabai Tembus Rp135 Ribu.

“Cabai rawit dari Sumatera kan bisa suplai dan dikirimkan ke daerah terdekat seperti Banten dan Jakarta. Begitu juga yang di Jawa, sehingga masyarakat bisa mendapatkan cabai dengan harga terjangkau,” ujarnya.(sus)




Ketua DPC Demokrat Cilegon Kaget Harga Cabai Tembus Rp135 Ribu

Haris Wijaya saat mampir ke Pasar Kranggot.(sus)

Kabar6-Ketua DPC Demokrat Kota Cilegon, Muhammad Haris Wijaya menyambangi Pasar Baru Kranggot, Kota Cilegon, Selasa (10/1/2016).

Dalam kunjungannya, Haris sempat terkejut saat mengetahui harga cabai rawit yang saat ini sudah mencapai Rp135 ribu per kilogram (KG).

Dalam kesempatan itu, Haris juga memantau sejumlah komoditas pangan yang juga mengalami kenaikan harga.

Seperti cabai merah yang naik dari harga Rp60 ribu per KG menjadi Rp 80 ribu per KG, bawang merah yang semula Rp28 ribu per KG menjadi Rp36 ribu per KG.

“Kami ini kan punya perwakilan partai di DPR. Paling tidak kami akan berupaya menyampaikan aspirasi di bawah,” ujarnya.

Haris juga menyebut, bila pemerintah perlu melakukan pembinaan kepada para petani, dan pembenahan sistem distribusi, agar kenaikan harga seperti cabai rawit yang mahal belakangan ini, tidak terlalu menyusahkan masyarakat.**Baca juga: Kepergok Polisi Saat Beraksi, Begal Ditembak Mati .

Sementara, kunjungan Haris juga dimanfaatkan oleh pedagang untuk menyampaikan aspirasi. Sanuri, salah seorang pedagang sayuran mengaku, mulai merasakan dampak akibat kenaikan harga cabai rawit.**Baca juga: Gagahi Gadis SMP di BSD, Dua Pria Ini Ditembak Polisi.

“Sekarang mah boro-boro mau jualan banyak. Biasanya sehari jual sepuluh kilogram, sekarang saya cuma berani ambil lima kilo, takut nggak habis, jadi busuk,” ujarnya.(sus)




Harga Cengek Meroket, Disperindagkop Cilegon “Angkat Tangan”

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Kenaikan harga cabai rawit alias cengek di sejumlah pasar tradisional di Kota Cilegon, kiranya membuat Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) Cilegon cukup kelabakan.

Kenaikan harga disebut terjadi akibat mekanisme pasar, sehingga pemerintah tak bisa melakukan intervensi untuk menurunkan harga.

“Kami tak bisa berbuat banyak kalau soal kenaikan. Kangankan kami, kementrian juga angkat tangan kalau soal kenaikan,” kata Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop Kota Cilegon, Ikhsan Hasibuan ditemui di Pasar Baru Kranggkot, Kota Cilegon, Senin (09/1/16).

Menurut Ikhsan, harga cabai rawit di Cilegon mulai mengalami kenaikan sejak hampir sepekan lalu. Kenaikan harga, dipicu minimnya pasokan karena gagal panen di daerah penghasil rawit Jawa Tengah.**Baca juga: Sindikat Curanmor Dibekuk Polsekta Tangerang.

“Sudah sepekan ini rawit naik. Terakhir dari pantauan harganya Rp 130 ribu per kilogram,” ujarnya.**Baca juga: Tak Berizin, 128 Waralaba di Cilegon Tetap Beroperasi.

Pihaknya hanya bisa berharap, berharap kondisi seperti ini tidak berlangsung lama sehingga pasokan rawit bisa kembali normal.(sus)




Tak Berizin, 128 Waralaba di Cilegon Tetap Beroperasi

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sebanyak 128 perusahaan waralaba di Kota Cilegon, tetap beroperasi meski tak mengantongi izin operasional waralaba dari Pemerintah Kota Cilegon.

Mirisnya, hingga kini belum ada tindakan tegas dari Dinas Perindustrian Perdagangan Dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Cilegon.

Sebenarnya, ratusan perusahaan waralaba tersebut sudah pernah mengajukan rekomendasi pendirian waralaba ke Disperindagkop Cilegon pada 2012 silam.
Rekomendasi itu sendiri merupakan salah satu syarat wajib penerbitan izin usaha waralaba.

“Izin waralaba tersebut habis masa berlakunya setelah lima tahun. Tapi sampai sekarang belum ada (waralaba) yang mengajukan permintaan rekomendasi pada kami (Disperindagkop),” kata Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop Cilegon, Ikhsan Hasibuan kepada Kabar6.com, Senin (9/1/2017).

Secara rinci, 128 waralaba bermasalah tersebut terdiri dari 67 waralaba milik Indomart, 50 waralaba milik Alfamart dan 11 waralaba milik Alfamidi.

“Ini waralaba yang sebelumnya diberi rekomendasi oleh kita pada 2012 lalu. Sekarang satu pun belum ada yang mengajukan rekomendasi untuk perpanjangan izinnya,” kata Ikhsan.**Baca juga: Besok, Dandim Lebak yang Baru Dilantik.

Namun demikian, hingga kini Pemkot Cilegon belum mengambil tindakan tegas terkait habisnya masa izin operasi ratusan waralaba itu. Ikhsan sendiri mengaku belum bisa memberikan sanksi tegas dan masih menunggu keputusan Kepala Disperindagkop.**Baca juga: Pemkab Tangerang Galang Dana Untuk Korban Banjir Bima.

“Kami belum tau apa itu (sanksinya). Tapi yang jelas kewenangan itu yang putuskan nanti pak Kadis,” ujarnya.(sus)




Warga Terdampak PLTU Suralaya Datangi DPRD Cilegon

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Puluhan warga dari 40 KK yang terdampak proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, mendatangi kantor DPRD setempat.

Warga menilai, PT Indonesia Power selaku pelaksana proyek pembangkit listrik 2.000 mega watt ini, tak membayar ganti rugi yang sesuai.

Warga yang ditemui oleh Ketua Komisi I DPRD Kota Cilegon, Abdul Gofar dan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon, Isro Mi’roj itu mengutarakan kekecewaannya.

Seperti halnya diungkapkan salah seorangw arga, Ahmad Fadli, yang mengaku menerima nilai ganti rugi yang tidak layak. “Rumah saya itu sudah direnovasi, masa disamakan dengan yang belum,” katanya Kamis (5/1/2017).

Sementara itu, pihak DPRD yang sedianya telah mengundang PT Indonesia Power mengatakan sangat menyayangkan, lantaran tak ada perwakilan perusahaan yang bisa memberikan penjelasan.**Baca juga: Proyek 2 PLTU Suralaya Wajib Libatkan Warga Sekitar.

“Kita sangat sayangkan, harusnya PT Indonesia Power bisa hadir memberi penjelasan,” kata Isro.**Baca juga: Pembangunan 2 PLTU Suralaya Segera Direalisasikan.

Namun demikian, sebelumnya dijelaskan pihak PT Indonesia Power selaku penanggungjawab pelaksana proyek pembangkit listrik mengaku penentuan harga pembebasan masing-masing rumah warga dilakukan oleh lembaga kantor jasa penilai publik independen.**Baca juga: Pembangunan PLTU Unit Suralaya Tuai Penolakan Warga.

“Kita tidak ikut campur tangan dalam menentukan harga. Itu sudah dinilai oleh tim independen, sebelumnya kami juga sudah sosialisasikan,” kata Kardin penanggungjawab lapangan PT. Indonesia Power.(sus)




Kenaikan Cengek Akibat Pasokan Minim

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Kenaikan harga kebutuhan, khususnya harga cabai rawit alias cengek di Pasar Kranggot, Kota Cilegon, jelang datangnya pergantian tahun, bukan tanpa sebab.

Selain kondisi cuaca saat ini yang tak menentu, kenaikan harga juga dipicu karena minimnya pasokan yang diterima pedagang, ditengah tingginya permintaan pasar.

Demikian dikatakan Sekretaris UPT Pasar Baru Kranggot, Kota Cilegon, Muhibin, Kamis (29/12/2016). “Hukum pasar, minimnya pasokan ditengah tingginya permintaan, akan memicu kenaikan harga,” ujar Muhibin.**Baca juga: Di Cilegon, Cengek Tembus Rp100 Ribu Per KG.

Muhibin juga mengklaim, bila dari hasil pemantauan yang dilakukan pihaknya, memang ada kenaikan harga pada komoditas sayur-mayur.**Baca juga: Di Kota Tangerang, Cabai Rawit Tembus Rp90 Ribu.

“Untuk rawit, sebenarnya rata-rata masih di bawah seratus ribu per kilogram (KG). Mungkin itu (mahal) karena dijual eceran,” ujarnya.(sus)

**Baca juga: Warga Cisoka Tenggelam di “Bekas” Galian Pasir.




Di Cilegon, Cengek Tembus Rp100 Ribu Per KG

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Jelang Tahun Baru 2017, harga sejumlah komoditas sayur mayur di pasar tradisional di Kota Cilegon mengalami kenaikan.

Kenaikan harga paling signifikan, terjadi pada komoditas cabai rawit yang mengalami kenaikan hingga 100 persen.

Sebelumnya, harga cabai rawit atau yang biasa disebut cengek berada di kisaran Rp50 ribu per kilogram, kini melambung menjadi Rp100 ribu per kilogram (KG).

Kenaikan harga cengek yang cukup signifikan ini diduga dipicu kelangkaan pasokan dan meningkatnya permintaan jelang perayaan Tahun Baru 2017.

Salah seorang warga Cilegon, Iin mengaku terkejut akan kenaikan harga cengek di Pasar Baru Kranggot, Kota Cilegon.

Meski mengaku keberatan, namun Iin tetap membeli karena cengek merupakan salah satu bumbu masak wajib bagi dirinya.

“Kaget, beberapa hari lalu seperempat kilo harganya masih Rp 15 ribu, sekarang sudah Rp 25 ribu. Mau bagaimana lagi, masa masak nggak pakai cengek?,” kata Iin ditemui di Pasar Baru Kranggot, Kamis (29/12/2016).

Meski harga cabai rawit mengalami kenaikan yang cukup signifikan, namun harga sejumlah komoditas sayur mayur lain justru mengalami penurunan.**Baca juga: Di Kota Tangerang, Cabai Rawit Tembus Rp90 Ribu.

Harga cabai merah besar misalnya, yang biasa dijual di kisaran Rp60 ribu per kilogram, kini turun menjadi Rp36 ribu per kilogram.**Baca juga: Waspada…! Ini Daftar Pantai Berbahaya Bagi Wisatawan di Banten.

Selain itu, bawang merah turun dari Rp48 ribu menjadi Rp24 ribu per kilogram. Sedangkan tomat curah juga mengalami penurunan dari Rp10 ribu menjadi Rp5 ribu per kilogram.(sus)