oleh

Cari Alamat Susah, Kota Tangsel Masih Acak Kadul

image_pdfimage_print

Kabar6-Meski telah berusia 4 tahun, wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kiranya masih acak kadul (acak-acakan). Terlebih, masih banyak rumah warga di Tangsel yang menggunakan logo Kabupaten Tangerang dengan nomor rumah yang terdata secara acak.

Tak pelak, kondisi itupun berimbas langsung pada sulitnya pencarian alamat diwilayah tersebut. Bahkan, seorang Ketua RT sendiri mengaku masih belum hapal dengan alamat yang ada diwilayahnya.

Sulitnya proses pencarian alamat di Kota Tangsel setidaknya dirasakan langsung oleh Irma, Rinto dan Irawan. Tiga sekawan yang berstatus sebagai jurnalis itu mengaku kesulitan mencari alamat di RT 05/04, No. 22, Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren.

Meski telah berkali-kali keluar masuk pelosok gang, namun tidak ada rumah dengan alamat dimaksud. “Ampun Tangsel. Sudah puyeng nyari alamatnya. Tapi gak ketemu juga,” kata Irma, Kamis (29/11/2012).

Ya, kala itu ketiganya tengah mencari alamat rumah kontrakan milik NRL (30), wanita paruh baya yang dikabarkan tega menganiaya anak tirinya hingga tewas.

Menurut Irma, setelah keluar masuk gang di RT.05/04, dirinya tidak menemukan alamat yang coba dituju. Padahal, dia sudah mengikuti sesuai dengan arahan yang ada.

“Begitu dapet alamat yang tepat, RT dan RW yang tepat, ternyata bukan rumah yang kami tuju. Justru itu rumah milik salah satu Habib dengan marga Assegaf. Dan bukan kontrakan,” keluhnya.

Parahnya lagi, diatas pintu rumah tersebut bukan logo Kota Tangsel seperti yang diharapkan. Dimana, untuk satu daerah, tiap rumah pasti ditandai dengan nomor yang berlogokan daerah setempat. “Ini logonya masih logo Kabupaten Tangerang,” ujarnya.

Narwi (56), Ketua RT05/04, Kampung Pondok Betung, yang mendiami rumah No.26, mengatakan, untuk mencari alamat disini harus tahu nama, dari mana dia berasal dan tinggal sudah berapa lama disini.

“Susah kalau tidak tahu asal orang yang dicari dari mana. Karena nomor rumah di sini acak. Saya sendiri saja tidak hapal,” ucapnya.

Sama seperti Ketua RT, warga yang berkali-kali ditanyai alamat yang coba dituju tiga sekawan itu pun hanya geleng-geleng kepala.

Apa lagi, untuk kawasan Pondok Betung, jajaran rumah sudah saling himpit, dengan gang kecil, serta sudah bernomor urut ratusan. “Di mana yah nomor 22, satu gang ini sih nomornya antara 180-200an,” imbuh Tole, warga setempat yang juga pendatang. (iqmar)

Print Friendly, PDF & Email