oleh

Cara Unik Polisi di India Tangkap Pelanggar Lockdown, Pakai ‘Cakar’ Logam

image_pdfimage_print

Kabar6-Polisi di India mempunyai cara unik untuk menangkap orang-orang yang melanggar aturan lockdown, dengan tetap menjaga social distancing atau jarak sosial.

Bukan melalui hukuman atau denda, melansir Foxnews, pihak berwajib di India menggunakan perangkat unik mirip seperti cakar yang terbuat dari logam. Departemen kepolisian di kota Chandigarh, India utara, berbagi video di Twitter saat mereka menggelar latihan menggunakan peralatan tersebut.

“Dinas Keamanan VIP Kepolisian Chandigarh telah menemukan cara unik ini untuk menangani para pelanggar lockdown corona yang tidak mau bekerjasama dan juga pelanggar jam malam,” demikian tulis Jenderal Sanjay Baniwal, Kepala Kepolisian Chandigarh.

Dalam video tersebut tampak sekelompok petugas polisi berseragam berdiri di samping truk tahanan. Salah satu petugas polisi lalu memperpanjang alat penangkap logam berlengan panjang yang dioperasikan, dan menguncinya di sekeliling tubuh seorang pria. Lantas, petugas membawa pria tadi ke belakang truk polisi.

Perangkat ini tampaknya menyerupai cakar yang banyak digunakan untuk mengambil sampah. Unggahan video tersebut langung mendapat respon dari netizen. Beberapa memuji polisi, sementara lainnya berpendapat bahwa perangkat itu tidak manusiawi.

“Apakah Kepolisian Chandigarh sudah gila? Bagaimana mereka bisa melakukan ini pada manusia? Benar-benar memalukan,” demikian tulis Man Aman Singh Chhina, seorang jurnalis yang berbasis di Chandigarh untuk Indian Express di Twitter.

Jurnalis lain, Pavneet Singh Chadha, koresponden kejahatan untuk Hindustan Times, menggambarkan perilaku itu ‘menyedihkan’ dan mengatakan polisi memperlakukan orang-orang seperti sapi.

Sementara itu Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan, lockdown nasional pada 24 Maret lalu. Pembatasan itu berlangsung hingga 16 Mei mendatang. ** Baca juga: Di Arab Saudi, Langgar Jarak Sosial Terancam Denda Hingga Ratusan Juta

Meskipun lockdown sudah ditetapkan, nyatanya masih banyak yang melanggar peraturan dan pergi ke jalan-jalan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email