oleh

Cara Cerdas Agar Tubuh Tetap Bugar Selama Puasa

image_pdfimage_print

Kabar6-Puasa memiliki banyak dampak positif bagi kesehatan. Di sisi lain, pola makan tidak sehat dan kebiasaan yang kurang tepat selama menjalankan ibadah puasa akan membuat tubuh lemas, gangguan pencernaan, berat badan yang melonjak, hingga menurunnya imunitas tubuh.

Saat berpuasa, melansir Cosmopolitan, tubuh membuat dirinya memasuki fase starving. Di situlah tubuh menurunkan kemampuannya, termasuk menurunkan bassal metabolic-nya. Ini adalah salah satu cara tubuh mengefisensikan energinya, sehingga tidak jarang merasa lemas. Jadi sangat penting bagi Anda untuk memilih pola makan yang tepat agar tubuh mendapat energi yang cukup sepanjang hari. Hal ini harus dilakukan agar puasa tetap fit dan penuh semangat.

Minggu awal puasa adalah fase di mana tubuh masih memiliki energi yang penuh untuk menghadapi fase starving. Maka memilih menu makanan yang tepat dan penuh nutrisi adalah kunci dari lancarnya aktivitas berpuasa selama sebulan penuh. Adanya perbedaan jam makan selama puasa bukan berarti Anda harus memangkas kebutuhan nutrisi dalam tubuh.

Dengan kata lain, Anda tetap harus menyeimbangkan gizi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung protein, karbohidrat, serat, dan lemak baik selama puasa. Untuk itu, pilihan makanan pada saat sahur dan berbuka sangat penting. Terlebih pilihan menu sahur, karena ini menjadi penentu lancarnya puasa.

Makanan yang tinggi serat, protein tinggi, juga memiliki karbohidrat kompleks dapat membantu Anda kenyang seharian. Pilihan makanan ini juga membuat Anda bertenaga dan terhindar dari rasa lemas. Hindari menu yang diolah dengan cara digoreng karena makanan tersebut mengandung lemak tinggi menyulitkan pencernaan serta membuat perut terasa bloated (kembung).

Takjil yang Anda makan umumnya mengandung gula tinggi dan lemak jenuh. Ini akan membuat gula darah melonjak dan buruk bagi para penderita diabetes. Untuk menjaga kadar gula dalam batas yang wajar, Anda bisa memilih alternatif menu buka yang lebih sehat dan manis, seperti mencoba smoothies segar dan kurma.

Di minggu kedua puasa umumnya kondisi tubuh masih berada di fase terbaiknya. Anda tetap bisa menjalani olahraga tanpa harus terganggu. Tetapi bagi Anda yang tidak terbiasa olahraga saat puasa, lebih baik melakukan aktivitas ini sesaat sebelum berbuka puasa atau setelahnya. Dua waktu ini membuat Anda terhindar dari rasa haus dan lapar.

Tidak hanya metabolisme, jam biologis tubuh pun tentunya juga turut berubah saat menjalani puasa. Aktivitas sahur yang dijalani mempengaruhi waktu tidur, sehingga tidak jarang banyak keluhan akan rasa kantuk yang melanda saat menjalaninya

Di bulan puasa Anda sebaiknya mengatur jadwal tidur sebaik mungkin agar tubuh beristirahat secara cukup. Jika biasanya tidur di atas pukul 23.00-01.00, maka sebaiknya majukan jam tidur sekira pukul 21.30-22.00.

Dengan tidur di jam tersebut, tubuh memiliki waktu istirahat sekira lima hingga enam jam sebelum sahur. Sempatkan untuk beristirahat tidur siang selama 15-30 menit agar energi tetap terjaga selama puasa.

Kekurangan energi selama puasa dapat menjadi masalah baru yang berdampak pada kurangnya suplai energi ke otak, sehingga Anda lebih cepat merasa mengantuk, lemas, dan sulit berkonsentrasi.

Minggu-minggu terakhir puasa adalah fase dengan godaan terbesar saat menjalaninya. Di sini biasanya Anda telah untuk memasuki persiapan Idul Fitri. Meningkatnya aktivitas selama puasa di minggu terakhir membuat Anda perlu menjaga stamina dan pola makan sebaik mungkin.

Suplemen kesehatan bisa saja menjadi sahabat terbaik, asalkan penggunannya memang dibutuhkan. Jangan lupakan juga untuk membuat tubuh selalu terhidrasi dengan minum air putih dalam jumlah yang tepat bagi tubuh. Karena ini salah satu cara terbaik membuat tubuh tetap fit hingga hari terakhir puasa. ** Baca juga: Hindari Makanan yang Bikin Berat Badan Naik Selama Puasa

Selamat mencoba.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email