oleh

Bystander Effect, Fenomena ‘Menonton’ Sebuah Kecelakaan & Bukan Membantu Si Korban

image_pdfimage_print

Kabar6-Mungkin Anda pernah melihat di tayangan televisi, saat terjadi musibah kecelakaan atau perkelahian, orang-orang di sekitar hanya ‘menonton’ saja, bahkan mengambil gambar atau merekam kejadian tersebut, tanpa ada tindakan memberi pertolongan atau menolong.

Dengan kata lain, tidak semua orang akan memberikan pertolongan. Kondisi tersebut disebut sebagai bystander effect, yaitu sebuah fenomena dalam psikologi sosial ketika seseorang membutuhkan pertolongan tapi orang di sekitarnya tidak ada yang membantu. Hal ini karena orang-orang tersebut beranggapan bahwa akan ada orang lain yang menolong korban.

Orang-orang tersebut hanya menonton korban meminta tolong sambil berharap orang lain akan membantunya. Menurut Bibb Latane dan John Darley yang merupakan pencetus istilah bystander effect, melansir Hellosehat, terdapat dua alasan mengapa fenomena ini dapat terjadi. Apa sajakah itu?

1. Difusi tanggung jawab
Merupakan kondisi ketika orang tidak merasa harus menolong dan bertanggung jawab terhadap keadaan korban karena ada banyak orang di sekitarnya. Mereka merasa bahwa membantu orang lain di ruang publik adalah tanggung jawab bersama, sehingga harus ada yang memulai agar korban dapat tertolong.

Semakin banyak orang dalam ruang publik, keinginan mereka untuk menolong akan semakin sedikit. Hal ini dikarenakan orang-orang tersebut merasa tidak bertanggung jawab atas individu itu.

2. Terlalu melihat situasi
Pada saat menolong seseorang, terutama korban kecelakaan, diperlukan cara dan langkah-langkah yang benar serta diterima secara sosial. Biasanya, ketika ada seseorang yang meminta bantuan, mungkin Anda akan melihat reaksi orang lain terlebih dahulu.

Selain itu, Anda atau orang lain mungkin merasa takut untuk menolong karena tidak mengetahui cara yang tepat untuk memberikan bantuan. Kemudian, Anda akan memperhatikan keadaan sekitar, apakah orang lain akan ikut membantu atau tidak. Jika yang menolong hanya sedikit, Anda atau orang lain cenderung tidak akan menolong karena merasa sudah selesai.

Ada berbagai latar belakang mengapa seseorang takut menolong orang lain. Mulai dari takut salah hingga merasa dirugikan setelah membantu orang tersebut. Oleh karena itu, orang-orang menjadi pemilih ketika membantu orang lain.

Hal lain, manusia lebih cenderung menolong ketika orang tersebut mereka kenal karena terdapat sebuah ikatan. Bila kejadian ini terjadi pada orang asing, Anda mungkin lebih takut dianggap mencampuri urusan orang lain dibandingkan dampaknya terhadap korban.

Meskipun mungkin tidak ada dampak buruk yang terlihat secara langsung, bystander effect akan mempengaruhi nilai moral Anda kepada sesama manusia. Sebenarnya, menghadapi fenomena bystander effect dapat dilakukan dengan mudah bila ada niatan yang kuat untuk membantu.

Jadi, bystander effect adalah fenomena yang tergantung pada setiap individu. Apakah mereka ingin mengelompokkan diri sebagai kelompok apatis atau tidak menimbulkan kejadian ini. ** Baca juga: Pria Ganteng & Wanita Cantik Sulit Punya Hubungan Cinta yang Awet?

Bagaimana dengan Anda? (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email