Bupati Zaki: HUT RI ke 69, Pemkab Tangerang Gelar Pesta Rakyat
Hal itu, disampaikan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, usai melaksanakan upacara penurunan sang saka merah putih, di lapangan Maulana Yudhanegara, Tigaraksa (17/8/2013).
Pernyataan orang nomor satu di daerah berjuluk kota seribu industri ini, sepertinya tertuju kepada Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Amran Arifin yang melontarkan rasa kekecewaan dan keprihatinannya atas tak meriahnya hajat tahunan kemerdekaan di daerah tersebut.
“Insya Allah, HUT RI berikutnya, kami akan menggelar pesta rakyat, biar lebih semarak. Sekarang kan masih suasana lebaran juga, kalau tahun depan, agak jauh, jadi punya waktu yang sangat cukup untuk buat lebih khusyuk dan semarak,” ungkap Zaki, seraya menjelaskan saran dan kritik Ketua Dewan yang juga politisi Demokrat itu, merupakan suatu masukan berharga bagi pemerintah daerah agar lebih baik lagi.
Namun kata Zaki, pihaknya menyayangkan Ketua DPRD tersebut tak menghadiri prosesi upacara HUT RI ke-68 secara utuh. Upacara HUT RI bukan hanya pengibaran bendera semata, namun juga penurunannya juga wajib diikuti.
“Rasanya tadi pas gelar senja, banyak melibatkan sekolah-sekolah yang pentas. Tapi, sayang, Ketua DPRD nya malah gak hadir,” ucapnya.
Ditambahkan Zaki, atas nama Bupati Tangerang, dirinya meminta maaf kepada masyarakat luas, ketika dalam pelaksanaan HUT RI tahun ini banyak kekurangan atau kesalahan.
“Kalau ada kekurangan, kita akan perbaiki lagi tahun depan, agar lebih sempurna,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Tangerang, Andri Priatna mengatakan, soal merosotnya kepedulian warga bukan hanya menjadi tugas Pemkab Tangerang, melainkan tugas semua pihak.
Termasuk dirinya sebagai Ketua Dewan, apalagi dia itu sebagai poliitisi yang tentunya punya barisan massa.
“Kalau mau semarak atau meriah, kerahkan dong massanya untuk ikut dalam apel HUT RI. Saya rasa warga peduli koq, lihat aja di depan rumahnya di pasang bendera merah putih,” tandasnya.
Dikemukakan Andri, komentar seperti itu rasanya tak pantas diungkapkan oleh seorang ketua dewan. Pasalnya, komentar tersebut dinilai hanya akan menelanjangi dirinya yang notabene sebagai unsur Muspida.
“gitu mah sama aja mencoreng wajah sendiri sebagai Ketua Dewan/wakil rakyat,” ketus Andri.(din)