Kabar6-Kabupaten Lebak kini tengah melakukan pendataan tahap kedua masyarakat yang terdampak Covid-19 untuk diajukan mendapat bantuan sosial tunai (BST) sebesar Rp600 ribu per bulan per kepala keluarga (KK).
Sementara, proses penyaluran BST yang dananya bersumber dari APBN bagi 39.100 KK non-DTKS masih dilakukan.
Untuk memastikan bantuan tersebut tepat sasaran dan tidak ganda, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya melalui surat bernomor: 460/1787-Dinsos/V/2020 meminta agar daftar penerima BST dikroscek.
“Dinsos telah mendistribusikan daftar nama KPM BST yang bersumber dari APBN dan APBD I ke desa-desa melalui TKSK masing-masing kecamatan. Data tersebut agar segera dikroscek,” kata Iti dalam surat tersebut.
Jika ditemukan ketidakcocokan yang diakibatkan karena tidak update seperti KPM meninggal dunia, sudah mampu/kaya, pindah, tidak ditemukan, ganda suami/istri, ganda penerima bansos, Iti memerintahkan agar segera dilaporkan ke Dinsos.
“Masyarakat yang sudah didata dan diusulkan tetapi belum menerima bansos agar bersabar menunggu giliran karena BST dampak Covid-19 dibackup 4 sumber anggaran: APBN, APBD I, APBD II dan desa,” papar Iti.
Terpisah, Camat Muncang Lingga Segara, mengatakan, segera meminta TKSK untuk menindaklanjuti edaran tersebut.
“Untuk tahap yang sekarang yang bersumber dari APBN sebanyak 924 KK, tersebar di 12 desa,” kata Lingga saat dihubungi, Selasa (12/5/2020).
Pada pendataan tahap pertama, Kecamatan Muncang mengusulkan 1.867 KK. Data dari setiap desa itu dikumpulkan ke kecamatan untuk dicek oleh TKSK di aplikasi SIKS-NG.
**Baca juga: Pandemi Covid-19, FSPP Lebak Gagas Gerakan Amal 10.000 Paket Sembako.
“Itu untuk memastikan data tersebut tidak masuk dalam DTKS. Di Dinsos juga akan divalidasi datanya oleh operator,” ujar Lingga.
Lingga berharap, dibackupnya bansos dari 4 sumber anggaran, seluruh warga yang benar-benar terdampak Covid-19 di wilayahnya bisa terakomodir.
“Kan bertahap ya, semoga bisa diakomodir semuanya,” katanya.(Nda)
