oleh

Bupati Lebak Iti Octavia Sebut Sekolah Online Bermasalah

image_pdfimage_print

Kabar6- Fasilitas dasar yang mendukung pembelajaran jarak jauh atau belajar online seperti jaringan seluler dan smarthphone di Kabupaten Lebak masih belum merata. Di tambah letak geografis yang berbukit dan perekonomian warga banyak yang kurang mampu menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah.

“(Sekolah daring) di Lebak jadi masalah, di Lebak masih ada 52 titik blank spot, jadi terkendala,” ujar Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya di Kota Serang, Kamis (13/8/2020).

Kendala ini, lanjut Iti bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah yang menyiapkan saran tersebut, melainkan pemerintah pusat. Bupati yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Banten itu menambahkan Kemenkominfo menyiapkan Base Transceiver Station atau BTS di daerah yang masih kesulitan sinyal alias blank spot untuk mengakses internet.

Iti berharap pemerintah pusat turun rembuk untuk ikut serta menyiapkan infrastruktur BTS. Sehingga seluruh wilayah di Banten Selatan itu tersambung dengan jaringan seluler dan internet.

Dia pun berinisiatif meminta bantuan kepala desa, karangtaruna hingga anggota DPRD Lebak, agar meyediakan sarana dan prasarana belajar daring para siswa. Fasilitas dasar smartphone dan internet harus digunakan bersamaan oleh para siswa untuk mendapatkan ilmu akademik selama pembelajaran jarak jauh.

**Baca juga: BLT Covid-19 Diperpanjang, Desa di Lebak Diminta Tak Abaikan Hal ini.

“Kemudian kendala kita, tidak semua memiliki android (handphone smartphone), kemudian tingkat pendapatannya rendah. Harus dievaluasi juga dengan kondisi di wilayah,” ujarnya.

Dirinya melanjutkan pihaknya melibatkan desa misalkan untuk pengadaan internet bersama untuk menunjang sekolah online. “Jadi bisa ke kantor desa (mencari jaringan internet), internetnya dibeli bersama. Diluar sekolah di matikan, itu digerakkan oleh karangtaruna dan pemuda desa. Kemudian rumah aspirasi anggota dewan juga di gunakan sebagai lokasi sekolah daring,” terangnya.(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email