oleh

Bukit Evakuasi Tsunami di Sawarna, Dewan: Jangan Mubazir

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak berencana menjadikan bukit di kawasan Perhutani, di Pantai Sawarna, Kecamatan Bayah sebagai tempat evakuasi warga dan wisatawan jika terjadi ancaman tsunami. Bukit seluas kurang lebih 10 hektar tersebut merupakan lahan Perhutani, nanti statusnya adalah pinjam pakai.

Namun, menurut anggota DPRD Lebak Musa Weliansyah, rencana tersebut dinilai perlu ditinjau kembali.

“Ini harus dikaji kembali ya. Jangan sampai nanti malah menghamburkan biaya dan tidak efektif, harus benar-benar diperhitungkan,” kata Musa, Minggu (19/7/2020).

Menurutnya, warga di Sawarna Bayah tidak akan kesulitan mencari jalur dan tempat evakuasi jika terdapat potensi tsunami.

“Contoh di Sawarna, dataran tinggi itu jaraknya tidak sampai 3-4 kilometer, sangat dekat sekali. Termasuk di Bayah tidak sulit mencari dataran tinggi,” sebut Musa.

Kondisi tersebut menurut anggota legislatif Dapil V (Wanasalam, Malingping, Cijaku dan Cigemblong) berbeda dengan wilayah Malingping dan Wanasalam.

“Melihat kondisi shelter tsunami di Wanasalam, untuk menampung penduduk satu desa saja semisal Desa Muara sudah tidak akan bisa,” ujarnya.

“Bisa saja shelter di situ tidak hanya dimanfaatkan oleh warga Lebak, tetapi bisa aja warga Cikiruhwetan Cikeusik, Pandeglang karena jaraknya cukup dekat,” tambah Musa.

Seharusnya sambung Musa, pemerintah daerah memikirkan dan memperhitungkan bagaimana masyarakat di beberapa desa yang berada di Kecamatan Malingping dan Wanasalam.

**Baca juga: Siaga Tsunami, Lebak Siapkan Bukit Tempat Evakuasi.

“Masih puluhan ribu warga itu, dari mulai Desa Wanasalam, Desa Sukatani Wanasalam, Desa Sukamanah Malingping, Desa Cilangkahan Malingping, Desa Pagelaran Malingping dan Desa Pondokpanjang Cihara. Ini yang harus diperhitungkan, tapi sebagian di Cihara tidak sulit karena jaraknya ratusan meter ke bukit dataran tinggi,” beber Musa.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email