oleh

Bukan untuk Wadah Makanan, Styrofoam di Jepang Jadi Material Rumah Antigempa

image_pdfimage_print
Desa Kyushu dengan 480 rumah dari styrofoam.(odditycentral)
Desa Kyushu dengan 480 rumah dari styrofoam.(odditycentral)

Kabar6-Saat membeli makanan di pinggir jalan atau kantin, para penjual biasanya akan menggunakan kotak terbuat dari styrofoam untuk membungkus makanan yang akan dibawa pulang oleh pembeli.

Namun di Jepang, styrofoam ternyata dapat dimanfaatkan lebih maksimal lagi. Sebuah perusahaan developer bernama Japan Dome House, dilansir Odditycentral, menjual rumah antigempa berbahan dasar styrofoam.

Ide ini bermula ketika pada April 2016 silam, perfektur Kumamoto diguncang gempa berkekuatan tujuh skala richter, yang menelan korban jiwa 49 orang tewas dan 3.000 lainnya mengalami luka-luka.

Bencana alam itu membuat 44 ribu orang terpaksa dievakuasi. Gempa juga mengakibatkan banyak bangunan yang runtuh dan terbakar, dan kerusakan dilaporkan terjadi hampir merata di seluruh Kumamoto, bahkan sampai ke prefektur tetangga, Oita.

Interior kamar.(odditycentral)
Interior kamar.(odditycentral)

Hal yang mengejutkan, terdapat satu daerah yang tidak terkena dampak gempa, yaitu Desa Kyushu. Di sana ada sebuah kompleks dengan 480 rumah berbentuk kubah, yang semuanya terbuat dari styrofoam.

Nah, sejak saat itulah pemintaan rumah styrofoam pun semakin meningkat. Disebutkan, styrofoam yang Japan Dome House berbeda dari jenis yang biasa menjadi bahan wadah makanan. Pengembang menggunakan styrofoam jenis baru yang telah melalui proses khusus sehingga lebih solid dan kuat.

Jika styrofoam biasa memiliki butiran yang lebih besar 50-60 persen dari jenis reguler sehingga menyerap oksigen lebih banyak, pada styrofoam jenis baru ini, butiran diperkecil hingga 20 persen untuk meminimalisir penyerapan oksigen.

“Dengan demikian, material menjadi lebih kuat tanpa mengurangi kualitas perekatnya.” Demikian penjelasan Japan Dome House. ** Baca juga: Agar Mudah Dikenali, Saksit Kenalkan Tato Identitas Diri

Dalam prosesnya, styrofoam akan direkatkan satu sama lain sehingga membentuk sebuah rumah. Untuk pembuatan rumah berukuran 36 meter persegi dengan tinggi tiga meter, memakan waktu satu minggu dengan melibatkan sebuah tim yang terdiri dari tiga orang.

Jika ingin memiliki rumah antigempa yang beratnya sekira 80 kg ini, Anda harus merogoh kocek antara Rp900 juta hingga Rp1 miliar lebih. Wa, lumayan juga ya harganya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email