oleh

BPPT: Pemukiman di Setu Rawan Longsor

image_pdfimage_print

Nur Hidayat, peneliti BPPT.(foto:yud)

Kabar6-‎Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melihat lapisan jenis tanah atau soil lokasi longsor di RT 004 RW 002, Muncul, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) cukup tebal. Kondisinya sangat berbahaya karena di atas dan bawah tebing banyak terdapat bangunan rumah milik warga yang berpotensi rawan longsor.

Kabag Program dan Anggaran Pusat Teknologi  Reduksi‎ Resiko Bencana, Nur Hidayat, mengatakan dikhawatirkan air tanah dari atas akan mempercepat proses pergerakan tanah. Ini dilihat di bagian bawah terdapat rekahan-rekahan.

“Itu menunjukan permukaan tanah sudah ketarik. Disitu akan mempercepat proses pergerakan kalau terjadi hujan, karena tempat jalannya air,” katanya kepada kabar6.com di lokasi, Senin (8/5/2017).

Ia menyetujui adanya garis polisi dan pengosongan rumah yang kondisinya sudah rusak berat. BPPT menyarankan kepada Pemerintah Kota Tangsel untuk segera menyosialisasikan kepada warga sekitar. 

Apalagi di atas dan bawah tebing terdapat banyak pemukiman warga. Ketinggian tebing sekitar 15 meter dengan kemiringan sekitar 80 derajat sangat berbahaya saat intensitas curah hujan terus meningkat.

“Biar masyarakat tahu bahwa masyarakat tinggal di lokasi yang rawan terhadap pergerakan tanah. Seperti kita ketahui di atas perbukitan sangat tinggi sekali,” terang Nur.

“Kita khawatir, sudah ada tanda-tanda tanah bergerak. Itu tangga yang dari coran juga sudah rusak,” tambahnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email