Kabar6-Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengidentifikasi lapisan tanah atau soil di Sekolah Khusus Assalam 01, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sama seperti di Keranggan, Kecamatan Setu. Kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut direlokasi karena tanah bergerak.
“Bangunan sekolah ini terutama tadi saya lihat mulai menunjukan pola retakan yang terus-menerus,” ungkap Kabag Program dan Anggaran Pusat Teknologi Reduksi Resiko Bencana BPPt, Nur Hidayat kepada wartawan di lokasi, (Rabu, 27/11/2019).
Ia melihat di dalam ruangan sudah diaci semua. Sebetulnya itu indikasi yang harus dipahami tanah di Sekolah Khusus Assalam 01 Serpong bergerak. Kemudian yang kedua adalah retakan ini ternyata juga ada pada bagian belakang.
“Sangat mengkhawatirkan terutama untuk bangunannya ya. Bagian belakang itu bawahnya sudah sebagian ada yang ambles terus dindingnya mulai ada yang buka ketarik ke bawah,” jelas Hidayat.
Hal ini, lanjutnya, menandakan kekhasan daerah tanahnya bergerak. Memang proses terjadinya tanah longsor butuh waktu.**Baca juga: Sekolah Khusus Assalam 01 di Serpong Rawan Longsor.
Tapi kalau retakan-retakan itu terisi oleh air makin banyak maka potensinya makin membesar. Potensi tanah longsor karena ada beban bangunan.
Kemudian juga ada pohon bambu tadi yang ada di tebing itu akan menyimpan air memberi beban tambahan ke lereng-lereng yang ada. “Sehingga ketika nanti ini sudah over dia (tanah) akan bergerak ke bawah,” jelas Hidayat.
Ia menambahkan, sebenarnya yang harus diwaspadai adalah bangunan yang ada di bawah isinya adalah masyarakat.(yud)
