Kabar6-Sampai saat ini, korban bencana gempa Kabupaten Pandeglang belum juga mendapatkan bantuan keuangan dari Pemprov Banten, seperti yang sebelumnya pernah dijanjikan, agar para korban bisa mendapatkan bantuan mulai dari Rp5 juta sampai Rp25 juta.
Plt BPBD Banten, E. Kusmayadi mengatakan, dari 800 rumah yang terkena dampak gempa pada 2 Agustus kemarin, tidak semuanya akan mendapatkan bantuan dari Pemprov Banten, seperti yang pernah diajukan oleh Pemkab pandeglang sebelumnya.
“Dari 800 korban yang terkena dampak, tidak semuanya mendapatkan,” aku Kusmayadi, kepada kabar6.com, Selasa (3/9/2019).
Menurutnya, hal itu berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan, agar penerimanya menjadi lebih dikerucutkan lagi, sesuai yang membutuhkan.
Ditanya berapa jumlah penerima yang akan mendapatkannya, Kusmayadi belum bisa menjawab. “Mau infonya sekarang atau besok?, kalu begitu nanti saya persiapkan dulu datanya,” terang Kusmayadi.
Lejih jauh Kusmayadi mengatakan, pada hari Rabu (4/9/2019) besok, pihaknya akan menggelar rapat pleno hasil verifikasi, disusul pada hari Kamisnya (5/9/2019) akan dilakukan rapat bersama tim TAPD Banten, sebelum nantinya SK pencairannya diterbitkan.
“Mudah-mudahan minggu depan lah sudah bisa cair,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, warga Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang mempertanyakan bantuan gempa bumi yang terjadi pada 2 Agustus lalu ke Gubernur Banten yang tak kunjung turun.
“Sampai saat gak ada kabar dan belum ada kepastian kapan bantuan tersebut turun,” kata korban Gempa di Kampung Karoya, Desa Panjang Jaya, Ust Sawiri dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (2/9/2019).
Padahal penyerahan secara simbolis telah dilakukan sejak sepekan pasca bencana. Menurutnya, setelah penyerahan simbolis, warga di minta datang ke Kantor Kecamatan Mandalawangi untuk membereskan persyaratan karena bantuan tersebut dikucurkan melakukan Bank BJB.
“Katanya besok ke kecamatan yah ibu-ibu, untuk buat buku tabungan. Setelah ke kecamatan, pihak kecamatan juga pada gak tahu. Jadi gimana yah, ko membingungkan kami gini, seperti dipermainkan begitu,” sesalnya.
Warga meminta kepastian kapan bantuan tersebut turun, sebab warga kadung dijanjikan Pemprov bakal mendapat bantuan sehingga para korban gempa rela menghutang bahan material untuk memperbaiki rumah mereka yang rusak setelah digoyang gempa.
“Warga disini bela-belain ngehutang ke matrial, karena (pemerintah) sudah menjanjikan. Bahkan yang ngomong (pejabat) langsung ke sini. Sehingga masyarakat langsung pada percaya,” beber Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hidayah ini yang rumahnya rusak parah setelah diterjang gempa.
Lantaran bantuan tak kunjung turun, ia merasa tak enak kepada korban gempa lainnya. Sebab saat penyerahan simbolis ia diminta untuk testimoni mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Banten yang telah memberikan bantuan tersebut.
“Sedangkan (korban) yang lain itu tanya ke ke sini aja. Karena (pejabat) datangnya juga sering ke sini. Bagi warga yang terkena dampak yang sudah dicatat, minimal ada kepastian. Sudah mah lagi terkenal musibah malah di gini-gini,” desaknya.
Dalam dokumentasi saat penyerahan simbolis, ada 4 warga yang mendapatkan bantuan dengan nominal yang berbeda mulai dari Rp10 juta hingga Rp25 juta bantuan dari Gubernur Banten yang dihadiri oleh Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten Kusmyadi.
**Baca juga: Merasa Dipermainkan, Korban Gempa Bumi di Pandeglang Pertanyaan Bantuan dari Gubernur Banten.
Hal yang sama juga disampaikan Camat Mandalawangi Entus Bakti. Pihaknya mengaku tidak tahu kapan bantuan untuk korban gempa khusus di Mandalawangi turun. “Belum ada informasi, kapan turunnya, ke Kecamatan juga belum ada informasi kapan realisasinya,” ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Banten, Wahidin Halim menyatakan agar lenanganan korban gempa harus segera.(Den)