oleh

Bocah Tenggelam di BIM Waterboom Lebak, Komisi III Minta Ekstrakurikuler Renang Dievaluasi

image_pdfimage_print

Kabar6-Komisi III DPRD Kabupaten Lebak minta ekstrakurikuler dikaji dan dievaluasi kembali menyusul insiden meninggalnya seorang bocah 7 tahun karena tenggelam di Waterboom BIM, Rangkasbitung, Minggu (19/12/2021).

“Saya minta Dinas Pendidikan (Dindik) mengkaji ulang dan evaluasi seluruh ekstrakurikuler, terutama kegiatan berenang karena ini sudah sampai menelan korban meninggal,” kata Wakil Ketua Komisi III, Acep Dimyati kepada Kabar6.com, Selasa (21/12/2021).

Acep sangat menyayangkan insiden tersebut terjadi dan berharap hal yang sama tidak kembali terulang. Pengawasan terhadap anak di saat kondisi tersebut menjadi sangat penting dilakukan oleh guru, orangtua tak terkecuali pengelola kolam renang.

Bahkan ia mendorong untuk jenjang PAUD dan SD, kegiatan berenang untuk dihentikan dan dialihkan ke kegiatan lain yang risiko bahayanya jauh lebih kecil.

“Bisa diganti dengan main ke tempat-tempat seperti taman yang tidak membahayakan. Jadi harapan kami, untuk tingkat PAUD dihentikan dulu, lalu dikaji dan dievaluasi,” ujar politisi PKB ini.

Bocah D meninggal dunia usai tenggelam di kolam renang BIM Waterboom. Dari laporan tertulis, bocah asal Kecamatan Muncang, Lebak itu datang bersama rombongan PAUD As-Salam.

**Baca juga: Insiden Bocah Tewas Tenggelam di Kolam Renang, LPA Lebak: Semua Pihak Harus Bertanggung Jawab

Kabid PAUD Dindik Lebak, Irawan, menerangkan, D bukan siswa PAUD As-Salam. Bocah malang itu hanya ikut dengan orangtuanya yang merupakan guru di PAUD tersebut.

“Bukan, korban bukan siswa PAUD, tapi siswa SD. Korban waktu itu ikut dengan ibunya yang guru di PAUD itu. Kalau bagaimana kronologinya saya juga enggak tahu,” katanya.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email