Kabar6-Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah II Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyebutkan kini sudah memasuki musim kemarau. Fenomena alam tersebut diperkirakan berakhir antara Oktober dasarian II – November dasarian II 2018.
“Untuk wilayah Tangerang dan Tangsel,” ungkap Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah II Ciputat, Sutiyono saat dikonfirmasi kabar6.com, Kamis (2/8/2018).
Menurutnya, ada lima indikator yang menyebabkan terjadinya musim kemarau. Yakni, Elnino dan La Nina; Dipole Mode; Sirkulasi Monsun Asia-Australia; Daerah pertemuan Angin Antar Tropis; Suhu Permukaan Laut di Wilayah Indonesia.
Sutiyono memastikan, meskipun pada saat ini sedang musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan. “Bisa saja terjadi hujan namun hujannya kurang dari 50 mm/dasarian,” jelasnya.
BMKG melansir informasi dinamika atmosfer per hari ini. Indeks ENSO di NINO3.4 : +0.4 (normal sekitar 0,5). Hal itu menunjukan tidak signifikan terhadap hujan harian di wilayah Indonesia.
DMI : -0.35 (normal sekitar 0.4). Suplai uap air dari wilayah Selat Hindia ke wilayah Indonesia bagian Barat kurang signifikan.(yud)