oleh

BLHD Klaim Wilayah Tangsel Bebas Polusi Udara

image_pdfimage_print

Kabar6-Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah menggelar kegiatan seremonial uji emisi kendaraan bermotor secara berkelanjutan di tiga titik lokasi terpisah.

Hasilnya menunjukan bahwa kadar pencemaran udara yang disebabkan dari asap knalpot diakui masih diambang batas tidak mengkhawatirkan.

“Secara keseluruhan masih cukup baik,” klaim Kasubid Limbah Cair, Padat dan Wasdal, Anafrizal saat ditemui di sela-sela pemeriksaan gas emisi, di depan Sport Centre Alam Sutera, Kecamatan Serpong Utara.

Hasil itu menurutnya juga termasuk dari uji emisi selama dua hari sebelumnya, yakni di kawasan Bintaro dan Setu. Selama tiga hari melakukan uji emisi, pihaknya sudah memeriksa sekitar 2.500 unit kendaraan.

“Untuk kendaraan dengan bensin premium umumnya masih dalam batas normal. Sementara yang solar ada beberapa yang melebihi ambang batas,” jelasnya.

Ditanya terkait sanksi bagi pemilik kendaraan yang kendaraannya gagal lolos uji emisi, Anafrizal mengaku tidak ada sanksi. Pasalnya hingga saat ini, pihaknya belum memiliki regulasi yang mengatur soal sanksi soal emisi gas buang.

“Kami hanya menyarankan agar mereka yang gagal lolos uji emisi untuk memeriksakan kendaraannya secara rutin. Soal sanksi, tidak ada,” ujarnya.

Anafrizal mengungkapkan kendaraan yang sudah lulus uji emisi langsung ditempeli stiker. Stiker tersebut nanti dilampirkan saat akan perpanjangan STNK. Kedepan kendaraan yang akan memperpanjang surat-suratnya harus melampirkan keterangan lulus uji emisi.

Menurutnya regulasi itu sudah tertuang dalam surat edaran dari Kementarian Dalam Negeri maupun Kementerian Lingkungan Hidup tentang lulus uji emisi kendaraan bermotor.

“Nantinya kendaraan yang tidak lulus uji emisi, tidak bisa memperpanjang STNK. Aturan itu nanti akan diterapkan,” paparnya.

Selain untuk syarat perpanjangan surat kendaraan, uji emisi ini, ujar Anafrizal, dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas udara perkotaan di Kota Tangsel.

Diakuinya, menurunnya kualitas udara, salah satunya dipicu emisi gas buang kendaraan yang kurang baik. **Baca juga: Busyet, Proyek Pendestrian di Serpong Habiskan Rp 23,9 M.

“Tujuannya juga untuk mengetahui sejauh mana kualitas di sini. Harapan kita Kota Tangsel kualitas udaranya tidak buruk meski volume kendaraannya terus meningkat,” ujarnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email