oleh

Biruen Seudati Pentaskan Tarian Nusantara di Amerika

image_pdfimage_print

Kabar6-Aksi panggung anak-anak dari kelompok tari Bireun Seudati Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta, memukau ratusan mata penonton yang hadir dalam Gala Budaya Nusantara 2012 bertema “Amazing Indonesia, Beyond Differences” di Gedung Kesenian Jakarta, Selasa malam (17/72012).

Kombinasi tepukan-tepukan para penari, diiringi music dengan ritme cepat dan syair berisi puji-pujian kepada Allah SWT, mampu menjadi magnet tersendiri yang seolah menghipnotis penontonnya.

Kalau biasanya tari Saman dimainkan oleh belasan bahkan puluhan laki-laki, namun dalam tarian yang selalu berjumlah ganjil ini dimainkan dengan sangat baik oleh kelompok tari Bireun Seudati.

Selain menampilkan tari Saman, dalam pagelaran music dan tari berdurasi 120 menit itu, puluhan personil Bireun Seudati secara bergantian membawakan berbagai jenis tarian tradisional Indonesia lainnya, seperti tari  Indang, Piring (Sumatera Barat), Rampai Kipas (lampung) Zapin ( Riau), Bali Gandrung (Bali), Lenggang Kembang (DKI Jakarta) hingga Saman (Aceh).

Ya, Gala Budaya Nusantara 2012 yang digelar di GKJ itu kiranya merupakan pagelaran sekaligus persiapan tahap akhir bagi kelompok tari Bireun Seudati untuk ikut dalam misi mulia, melestarikan dan memperkenalkan budaya Indonesia ke pentas dunia di ajang festival dance di Amerika.

Maklum, kelompok tari yang digawangi oleh Addina Marsha dan kawan-kawan ini akan bertolak ke negeri paman Sam itu, pada (20/7/2012) mendatang.

“Ini adalah kesempatan ke tiga kami (Bireun Seudati) untuk memperkenalkan budaya Indonesia didunia,” kata Addina jurusan Menurut Addina, ia dan kawan-kawan harus berlatih keras selama enam bulan untuk bisa menguasai sejumlah tarian dari berbagai daerah di Indonesia tersebut.

Addina berharap, langkah ia dan teman-teman untuk memperkenalkan kebudayaan internasional dimata dunia mendapat dukungan dari semua pihak.

Sebelumnya, pada tahun 2009 mereka sukses di ajang International Folklore Dance Festival Polandia, International Folklore Dance Festival Polandia, 2010 dan  International Folklore Dance Festival Spanyol, Madrid dan German di 2011.

Ditahun yang sama, mereka juga sukses dalam XXVII Festival Internacional de Folclore dos Açores atau Festival Budaya Rakyat Internasional di Terceira, Azores.

Penampilan ini merupakan keikutsertaan pertama kali Indonesia pada Festival ke-27 yang mendapat perhatian khusus walikota Praia de Victoria, Mr. Roberto Monteiro serta masyarakat pulau tersebut.

Bagi para penari yang tergabung dalam kelompok tari Bireun Seudati, merupakan kebanggan tersendiri bisa berada didalamnya. “Rasanya bangga bisa  menjadi bagian generasi muda yang melestarikan budaya. Apalagi memperkenalkan budaya Indonesia ke belahan dunia,” ujar Tania, salah satu personil Bireun Seudati.

Meski lelah dan akan berpisah dari keluarga karena akan berangkat ke Amerika selama satu bulan lebih, mahasiswi UPH Fakultas Komunikasi angkatan 2010 ini juga mendapat mengaku mendapat hal yang setimpal dari ilmu dan pengalaman yang ia dapatkan.(ras/tom migran)

Print Friendly, PDF & Email