oleh

Biksu di Thailand Rayakan Ultah dengan Lempar Uang Tunai Sekira Rp67 Juta dari Langit

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang biksu Buddha Thailand bernama Phra Khru Phot Suwannarat alias Luang Phor Kaen merayakan ulang tahun dengan cara yang tak biasa.

Biksu Kaen, melansir thethaiger, naik ke udara menggunakan derek dan melemparkan uang tunai sekira lebih dari Rp65 juta kepada tamu pesta ulang tahunnya di sebuah kuil di Provinsi Surin, timur laut Thailand. Kaen diketahui merayakan ulang tahunnya yang ke-46 dan tahun ke-24 dalam kebhikkhuan. Biksu Kaen menyewa sebuah derek untuk mengangkatnya ke langit dalam sebuah kotak seperti ring tinju yang terbungkus tirai.

Biksu Kaen terbang melintasi langit bak Aladdin, melemparkan uang tunai dan barang lainnya ke kerumunan umat Buddha yang menghadiri pesta ulang tahunnya di Kuil Wat Suwannarat Phothiyaram, Distrik Lamduan.

Meskipun banyak Buddhisme Thailand modern yang berpusat pada jasa dan uang, biksu sebenarnya dilarang menerima atau memiliki uang. Biksu Thailand tidak diperbolehkan mengumpulkan kekayaan pribadi karena dianggap sebagai penghalang jalan menuju nirwana dalam tradisi Theravada.

Menurut sebuah survei oleh Pusat Studi Buddhisme Universitas Chulalongkorn, kebanyakan biksu tidak mengikuti aturan tersebut, di mana mereka mengumpulkan uang dan beberapa mengatakan mereka menggunakan kartu debit dan kredit.

Biksu Kaen adalah biksu yang cukup populer, di mana akun grup Facebook-nya memperoleh lebih dari 19 ribu anggota. Biksu ini dikenal karena sumbangan amal dan keterampilan bahasa Khmernya. ** Baca juga: Maksud Hati Hendak Periksa Kandung Kemih, Pria Inggris Ini Malah Disunat

Dalam tampilan aneh lainnya dari agama Buddha Thailand modern, seorang pria meletakkan 100 kepala babi di depan patung Buddha setinggi 30 meter yang terkenal di Kuil Wat Klang Bang Phra di provinsi Nakhon Pathom setelah memenangkan lotre.

Pemenang yang beruntung, Panu Nawisamphan dari provinsi Samut Prakan, tidak mengungkapkan berapa banyak uang yang dimenangkannya dalam lotre pemerintah. Nawisamphan berkata bahwa persembahannya berupa 100 kepala babi adalah untuk ‘gae bon’, yang artinya memenuhi nazar.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email