oleh

Bikin Malu, Menteri di Rumania Tertidur dan Mendengkur Saat Wawancara Live di TV

image_pdfimage_print

Kabar6-Insiden memalukan menimpa Menteri Pertanian Rumania, Petre Daea (73). Bagaimana tidak, Daea tertidur ketika pembawa acara mengajukan pertanyaan tentang efek lokal dari konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.

Sebuah klip video yang diposting di media sosial menunjukkan cuplikan wawancara yang muncul di Antena 3 CNN. Dengan disaksikan oleh dua rekan pembawa acara, melansir Goodwordnews, pembawa acara konon bertanya kepada Daea melalui sambungan telepon tentang konsekuensi negatif dari krisis Ukraina bagi petani Rumania. Saat berhenti untuk mendengar jawaban Daea, tak lama terdengar dengkuran yang jelas di ujung telepon.

Pewawancara mencoba untuk menyesuaikan dengan cepat, mengatakan bahwa dia akan mencoba untuk berhubungan kembali dengan Daea, seolah-olah panggilan telepon mereka telah terputus. Dua co-host di studio terlihat menahan tawa, yang satu menutupi mulutnya dan yang lainnya tersenyum canggung serta melihat ke bawah.

Daea (73) sendiri diangkat sebagai menteri pertanian Juli tahun lalu, setelah pendahulunya mengundurkan diri di tengah tuduhan korupsi. Dia memiliki dua tugas sebelumnya dalam pekerjaan itu, pada 2004 dan dari 2017 hingga 2019.

Insiden memalukan dalam wawancara televisi terbarunya kemungkinan besar tidak disengaja. Daea memiliki reputasi untuk komentar dan gurauan yang penuh warna. ** Baca juga: Penumpang Yeti Airlines Lakukan Live Facebook Saat Detik-detik Terakhir Pesawat Itu Jatuh di Nepal

Misalnya, dia menentang upaya mempromosikan serangga yang dapat dimakan dengan mengatakan, “Jangan makan tepung jangkrik. Biarkan mereka bernyanyi di mana pun mereka berada. Kami makan apa yang kami makan, sarmale, sosis, dan telur. Anda tidak akan mengganti telur ayam dengan cacing.”

Daea juga menyamakan dirinya dengan panel fotovoltaik, dengan mengatakan bahwa dia mengisi daya dari matahari, dan pada malam hari, ia memiliki energi dari siang hari.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email