oleh

Besok, Pemborong Proyek Turab Roboh Dipanggil Polisi

image_pdfimage_print
Turab yang longsor di Tangsel.(yud)

Kabar6-‎Aparat kepolisi di wilayah hukum Kota Tangerang Selatan (Tangsel) langsung memasang garis polisi atau police line di sekitar lokasi material tanah dan batu kali turab yang longsor.

Seidanya, peristiwa longsor yang terjadi juga mengakibatkan sejumlah ruang kelas SMP Negeri 19 kondisinya rusak parah.

Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Serpong, Ajun Komisaris Budi Hardjono ‎mengatakan, telah memintai keterangan dari sejumlah saksi. Informasi awal dikorek dari warga sekitar lokasi longsor dan pengelola sekolah.

“Besok pihak kontraktornya akan kita panggil juga,” katanya ditemui wartawan sekolah yang terletak di Kencana Loka Sektor 12.5, Ciater, Kecamatan Serpong, Rabu (4/1/2017).

Menurut keterangan pihak sekolah, Budi bilang, mulai besok kegiatan belajar mengajar sudah mulai normal kembali. Peristiwa longsor terjadi tepat pada hari terakhir sekolah liburan natal dan tahun baru.**Baca juga: Kasihan, Bocah di Tangerang Terpaksa Tinggal Bersama “Bibi Gila”.

Garis polisi berfungsi sebagai petanda bahwa siswa-siswi dilarang mendekati lokasi longsor. Sebab dapat membahayakan keselamatan peserta didik. “(garis polisi) ini sebagai pengamanan saja,” bilangnya.**Baca juga: Dentuman Keras Tandai Longsor di SMPN 19 Tangsel.

‎Pantauan kabar6.com di lapangan, ‎konstruksi turab yang memisahkan antara Kampung Ciater Rawamacek dengan gedung sekolah kemiringannya mencapai 90 derajat. Tingginya 12 meter dan diameter konstruksi turab yang roboh sampai lebarnya 80 meter.**Baca juga: SMPN 19 Tangsel Diterjang Longsor, Empat Kelas Rusak.

Proyek turab belum rampung karena masih dalam tahap penyelesaian yang dikerjakan oleh lima orang pekerja. “Saya lihat pekerjaannya lagi melester batu,” terang Kepala SMP Negeri 19, Endang Ramidin.(yud/cep)

Print Friendly, PDF & Email