Beroperasinya Tol Serang-Panimbang Menyisakan Sisi Negatif Bagi Siswa Sekolah Dasar
Kabar6 – Peresmian jalan tol Serang-Panimbang menyisakan sisi negatif, terutama bagi siswa di empat Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang pembangunan gedung relokasinya masih terkatung-katung, yakni SDN Cilayang Guha, SD Inpres Cikeusal, SDN Seba serta SDN Cipete di Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten.
Pemkab Serang mendesak Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), yakni PT Wijaya Karya (WIKA) dan PT Wijaya Karya Serang Panimbang (WSP) segera menyelesaikannya.
“Kita akan menuntut terus kepada pihak BPJT untuk segera menyelesaikan kewajibannya karena itu komitmen mereka, dari awal mereka komitmen,” kata Wakil Bupati (Wabup) Serang, Pandji Tirtayasa, melalui rilis resminya, Rabu (24/11/2021).
Pandji meyakini Presiden Jokowi tidak mengetahui kalau Wika dan WSP selaku pembuat tol Serang-Panimbang masih memiliki hutang ke Pemkab Serang. Karenanya, dia akan datang ke Jakarta menagih janji tersebut.
“Kita akan datang ke Jakarta untuk menyelesaikan ini. Secepatnya itu tidak boleh di korbankan anak-anak sekolah, saya yakin Pak Jokowi tidak tahu kalau masih ada utang terutama ini, empat SD yang kasus pemindahan masih terkatung-katung. Saya yakin Pak Jokowi enggak tahu,” jelasnya.
**Baca juga: Warga Lebak Ditangkap Polres Serang Kota Karena Miliki Sabu
Wika dan WSP selaku BUMN juga masih memiliki tanggung jawab membangun satu kantor desa. Pandji menerangkan awalnya Pemkab Serang sempat menolak peresmian tol Serang-Panimbang (Serpan), lantaran kedua perusahaan itu masih memiliki tanggung jawab yang belum diselesaikan.
“Dengan tidak melihat kepada utang yang belum di selesaikan empat bangunan SDN dan satu balai desa, Pak Jokowi meresmikan jalan tol. Makanya tetap kita akan kejar itu, baik ke BPJT maupun ke WIKA sebagai pelaksana projek,” terangnya.(dhi)