oleh

Berbagai Zat yang Ditambahkan pada Makanan Bisa Berdampak Buruk Bagi Kesehatan

image_pdfimage_print

Kabar6-Dalam makanan siap saji, terkadang ditambahkan beberapa bahan kimia dan komponen lainnya agar dapat membuat makanan tersebut lebih menarik, baik dari warna, rasa, maupun teksturnya.

Beberapa jenis zat tersebut juga dapat menghambat pertumbuhan kuman, seperti bakteri dan jamur, sehingga makanan lebih tahan lama. Namun tahukah Anda, berbagai jenis zat tersebut juga dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan? Mulai dari memicu terjadinya reaksi alergi dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.

Pengawet makanan, melansir healthyeating.sfgate, dapat dibagi menjadi beberapa kategori, tergantung pada fungsinya secara keseluruhan. Beberapa jenis yang sering digunakan adalah pengawet, pemanis buatan, pewarna makanan, penguat rasa, pengemulsi, penstabil, pengatur keasaman, ragi, zat anti lengket, dan humektan (yang berfungsi untuk membantu menjaga kelembapan).

Berbagai zat-zat ini biasanya disebutkan dalam label makanan, tetapi tanpa menyebutkan manfaat atau fungsi zat-zat tersebut.

Adanya zat tambahan juga dapat membuat Anda mengalami reaksi alergi, apabila sistem kekebalan tubuh menganggap berbagai zat tersebut sebagai zat patogen atau penyebab penyakit.

Berdasarkan sebuah penelitian di Turki pada 2012, reaksi alergi karena zat-zat dalam makanan ini dapat berkembang, terutama setelah Anda berusia lebih dari 20 tahun.

Beberapa reaksi alergi yang terjadi akibat zat-zat ini biasanya merupakan gejala ringan seperti iritasi kulit, gangguan pencernaan, dan beberapa gangguan pernapasan.

Sebuah penelitian lainnya pada 2009 menemukan, reaksi alergi terhadap zat yang ditambahkan ke dalam makanan ini tampak lebih sering terjadi (tujuh persen lebih sering) pada orang yang memiliki kulit sensitif atau menderita eksim. Beberapa bahan yang dapat memicu terjadinya reaksi alergi atau asma adalah monosodium glutamate (MSG), sulfit, perwarna makanan, dan pemanis buatan.

Beberapa penelitian pada 1994 telah berhasil menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara ADHD dan jumlah zat pengawet dan pewarna buatan yang dikonsumsi oleh seseorang.

ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan seorang anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif, sehingga dapat berdampak pada prestasi anak di sekolah.

Namun penelitian lainnya justru tidak menemukan bukti kuat yang mengatakan bahwa pengawet makanan dapat menyebabkan terjadinya ADHD. ** Baca juga: Pakai Talenan dari Kayu dan Plastik, Mana yang Terbaik?

Beberapa pewarna makanan dan pengawet makanan dapat meningkatkan perilaku hiperaktif pada beberapa anak. Beberapa zat kimia yang dapat menyebabkan perilaku hiperaktif adalah sodium benzoate dan pewarna makanan (merah dan kuning).

Disebutkan, terdapat beberapa jenis zat yang ada dalam makanan seperti aspartame, saccharin, nitrit, dan benzoate yang mungkin memiliki hubungan dengan terjadinya kanker (berdasarkan sebuah penelitian pada hewan), karena zat-zat tersebut menghasilkan zat-zat karsinogenik saat dimetabolisme oleh tubuh.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email