oleh

Benarkah Kurang Olahraga Lebih Buruk Ketimbang Obesitas?

image_pdfimage_print

Kabar6-Olahraga menjadi cara yang paling banyak dipilih agar tubuh tetap sehat dan bugar, sekaligus menjaga berat badan tetap stabil. Apakah Anda termasuk orang yang rutin berolahraga, atau justru jarang bahkan tidak pernah melakukan latihan?

Sebuah penelitian di Inggris, melansir Newsmaxhealth, menemukan bahwa jarang berolahraga ternyata dua kali lebih mematikan dibanding obesitas. Bahkan, olahraga ringan sekalipun seperti berjalan cepat selama 20 menit setiap harinya, sudah mampu menurunkan risiko terjadinya kematian dini hingga 30 persen.

Peningkatan aktivitas fisik pada orang yang biasanya tidak aktif ternyata memiliki beberapa manfaat signifikan bagi kesehatan, baik pada orang yang memiliki berat badan normal, berlebih, dan obesitas. Dengan meningkatkan aktivitas fisik, menurut perkiraan para peneliti, angka kematian pada populasi pun akan menurun hingga dua kali lipat lebih banyak ketimbang bila obesitas berhasil diatasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berapa pun berat badan Anda, mengubah aktivitas fisik dari tidak aktif menjadi aktif dapat menurunkan risiko terjadinya kematian dini. Dalam penelitian ini, para peneliti mengamati data dari 334 ribu pria dan wanita selama sekira 12 tahun. Selama kurun waktu tersebut, para peneliti mengukur berat badan, tinggi badan, lingkar perut, dan aktivitas fisik setiap peserta.

Ditemukan, melakukan aktivitas fisik merupakan salah satu kunci untuk menurunkan risiko terjadinya kematian dini. Para peneliti memperkirakan bahwa dengan melakukan olahraga yang membakar 90-110 kalori setiap harinya dapat menurunkan risiko terjadinya kematian dini hingga 16-30 persen.

Meskipun hasil dari peningkatan aktivitas fisik ini paling jelas terlihat pada orang dengan berat badan normal, orang dengan berat badan berlebih dan obesitas pun juga mendapatkan manfaat.

Berolahraga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperbaiki fungsi mental, meningkatkan tenaga dan stamina, menguatkan otot dan tulang, dan menurunkan risiko terjadinya berbagai penyakit kronik seperti gangguan jantung, kanker, dan diabetes. ** Baca juga: Konon, Diet Okinawa Bantu Perpanjang Usia

Yuk, rutin berolahraga.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email