Kabar6-Madu merupakan cairan kental manis yang dibuat oleh lebah. Lebah mengumpulkan gula dari nektar bunga di lingkungannya. Rutin mengonsumsi madu memiliki segudang manfaat, baik bagi kesehatan tubuh dan kecantikan, seperti kulit, bibir, dan rambut.
Tidak hanya diminum langsung atau dijadikan campuran untuk minuman dan makanan, ada juga orang yang menambahkan madu dalam olahan masakan mereka. Meskipun membuat masakan bertambah lezat, apakah manfaat madu akan hilang seiring dengan paparan panas dari proses memasak?
Madu, melansir Femina, mengandung glukosa dan fruktosa tinggi yang mudah diserap usus halus, sehingga menyumbang energi secara instan. Selain itu, enzim-enzim dan senyawa bioaktif (fenolik) di dalamnya dapat meningkatkan fungsi pencernaan, juga berfungsi sebagai antioksidan, dan antimikroba. Enzim dan senyawa tersebut akan menurun khasiatnya jika madu dipanaskan di atas suhu 65 derajat Celcius.
Madu dapat dipanaskan hingga suhu pasteurisasi (70-85 Celcius) untuk tujuan pengawetan dan masih mempertahankan komponen bioaktifnya. Namun pada suhu tersebut, enzim dalam madu dapat menjadi tidak aktif lagi.
Enzim dalam madu termasuk komponen bioaktif yang membantu proses pencernaan. ** Baca juga: Ternyata, Salah Cara Potong Sayuran Bisa Pengaruhi Nilai Gizi
Jadi, jika ingin mendapatkan manfaat komponen bioaktifnya, tambahkan madu di akhir proses memasak, saat suhu masakan sudah tidak terlalu panas. Atau, gunakan sebagai pelengkap sajian.(ilj/bbs)