oleh

Begini Pengaruh Stres Terhadap Tubuh

image_pdfimage_print

Kabar6-Setiap orang tentu pernah mengalami stres. Nah tubuh manusia memang diciptakan untuk dapat beradaptasi terhadap stres dalam jangka pendek. Namun apabila stres berlangsung dalam waktu lama, tubuh manusia pun menjadi lebih rentan terhadap berbagai jenis gangguan kesehatan.

Bagaimana sih pengaruh stres terhadap tubuh manusia? Melansir Sheknows berikut uraiannya:

1. Sistem saraf
Saat Anda stres, sistem saraf simpatis dalam otak akan mengirimkan sinyal ke kelenjar adrenal untuk melepaskan sekumpulan zat kimia, termasuk epinefrin (adrenalin) dan kortisol. Peningkatan kadar kedua zat kimia tersebut dalam waktu lama dapat mengganggu daya ingat dan kemampuan belajar Anda serta meningkatkan risiko terjadinya depresi.

2. Endokrin
Hormon stres akan memicu hati untuk melepaskan lebih banyak gula ke dalam darah untuk memberikan Anda energi yang cukup untuk melawan ‘bahaya’. Namun apabila ‘bahaya’ ini berlangsung dalam waktu lama dan Anda berisiko tinggi untuk menderita diabetes tipe 2, maka peningkatan kadar gula darah yang terjadi dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2.

3. Saluran pernapasan
Saat merasa sangat stres, pernapasan Anda pun akan mengalami perubahan yaitu menjadi lebih cepat, merasa sesak napas, atau bahkan bernapas sangat cepat dan pendek (hiperventilasi). Bila terus berlangsung dalam jangka waktu lama, maka hal ini akan membuat Anda lebih rentan terhadap berbagai infeksi saluran pernapasan atas.

4. Jantung & pembuluh darah
Stres akut yang berlangsung sementara akan membuat jantung Anda berdenyut lebih cepat dan tekanan darah meningkat. Saat stres berlangsung dalam waktu yang lama, maka hal ini akan menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah arteri dan peningkatan kadar kolesterol, yang akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.

5. Organ reproduksi
Stres dapat membuat menstruasi datang lebih cepat atau justru lebih lambat, atau membuatnya terhenti, atau membuat Anda mengalami nyeri menstruasi. Kadar stres yang tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya vaginosis bakterial. Stres saat hamil juga dapat meningkatkan risiko bayi Anda untuk mengalami asma atau alergi pada kehidupannya nanti.

6. Sistem kekebalan tubuh
Stres jangka pendek dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang membuat tubuh Anda dapat melawan berbagai infeksi. Namun stres yang berlangsung lama dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh, yang membuat proses penyembuhan luka menjadi lebih lambat, lebih rentan terhadap infeksi, dan memperburuk berbagai gangguan kulit seperti eksim dan jerawat.

7. Sistem pencernaan
Stres berat dapat menyebabkan mulut menjadi kering, gangguan pencernaan, mual, perut kembung, diare, atau sembelit. Bila Anda terus mengalami berbagai gejala ini dalam waktu lama, maka Anda pun akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami irritable bowel syndrome, nyeri ulu hati berat, dan ulkus lambung.

8. Otot & tulang
Otot akan menegang saat tubuh Anda menghadapi sesuatu hal yang dianggap berbahaya. Otot yang terus tegang dapat menyebabkan terjadinya nyeri kepala, nyeri leher, nyeri bahu, dan nyeri pinggang. Selain itu, stres kronik juga dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis. ** Baca juga: Sarapan dengan Telur Bisa Bantu Tubuh Langsing

Yuk, hindari penyebab stres agar jauh dari penyakit.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email