oleh

Begini Pengakuan Pembunuh Siswa SMK PGRI 2 Tangerang

image_pdfimage_print

Kabar6-Ternyata, tawuran antara pelajar SMK Yuppentek dengan SMK PGRI 2 Cikokol, Kota Tangerang, pada Senin (6/4/2015) lalu, telah direncanakan.

Itu terungkap dari pengakuan STRD (18), pelajar SMK Yuppentek yang kini menjadi tersangka atas tewasnya Ahmad Arifin (17), siswa SMK PGRI 2 Tangerang, saat tawuran terjadi.

“Memang sebelumnya sudah janjian via BlackBerry Messenger, mau tawuran sama SMK PGRI 2,” ujar STRD kepada penyidik Polsek Tangerang yang memeriksanya, Senin (21/4/2015).

Namun, sebelum tawuran pecah, pelaku dan korban langsung melakukan duel. Saat duel itulah, samurai yang dipegang pelaku copot dari gagangnya, hingga menancap tepat di kening korban.

Tak lama berselang, polisi datang kelokasi. Hingga, dua kubu pelajar itupun sama-sama membubarkan diri.

“Saya kabur dari Tangerang ke Sragen, trus ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Tapi waktu mau ke Sulawesi, keburu ditangkep,” ujar STRD.

Remaja warga Jalan Pembangunan, Kampung Karang Anyar, RT 06/5, Kelurahan Karang Sari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang itu pun mengaku, bila biaya pelariannya berasal dari hasil jual handphone dan sumbangan dari teman-teman sekolahnya.

Diketahui, peristiwa pembunuhan itu berawal ketika tawuran pecah melibatkan siswa SMK Yuppentek dengan SMK PGRI 2 Cikokol, Kota Tangerang.

Dalam peristiwa itu, Ahmad Arifin (17), terkapar setelah ditebas samurai pelajar lawan dibagian kepalanya. **Baca juga: Polisi Dalami Motif Pembunuhan Siswa SMK PGRI 2 Tangerang.

Korban sempat yang bersimbah darah sempat menjalani perawatan di RSU Tangerang, dengan kondisi samurang masih menancap dibagian kepala. **Baca juga: Pembunuh Siswa SMK PGRI 2 Tangerang Ditangkap di Surabaya.

Namun sayang, nyawa korban akhirnya tak dapat diselamatkan.(HP/arsa)

Print Friendly, PDF & Email