oleh

Begini Kronologis Tewasnya Ida di Event Adu Bedug Tangsel

image_pdfimage_print

Kabar6-Event Adu Bedug tahun 2014 yang dihelat di Kelurahan Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Minggu (31/8/2014) malam lalu, menorehkan duka mendalam bagi Satria (43), dan putranya Rifki.

Betapa tidak, pada event itu, Satria dan Rifki menyaksikan “kepergian” Ida Legok (39), istri Satria yang sekaligus ibu dari Rifki, untuk selamanya. Ya, Ida tewas setelah bagian lehernya luka terkena serpihan ledakan petasan pada ajang “perang petasan” dalam event Adu Bedug yang ditontonnya.

Satria menceritakan, saat kejadian istri dan anaknya Rifki, berada ditengah kerumunan penonton atau sekitar 30 meter dari titik perang petasan digelar. Sedangkan Satria sendiri berada tidak jauh dari lokasi.

“Begitu petasan disulut dan terjadi ledakan, langsung terdengar suara histeris disertai kepanikan warga,” ujar Satria, ketika ditemui kabar6.com di rumahnya di Kampung Parung Benying, RT 02/03, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Selasa (2/9/2014).

Ditengah kepanikan itu, kata Satria, tiba-tiba istrinya terjatuh. Dia kemudian membopong tubuh istrinya menjauh dari lokasi. Awalnya belum terlihat luka di leher Ida, karena dia mengenakan slayer yang dikaitkan dileher.

“Tapi setelah agak jauh dari lokasi dan slayer dilehernya saya buka, tampak ada luka di bagian leher. Pada luka itu juga terdapat kertas kardus dan robekan karet ban dalam. Karena panik, saya langsung membopong tubuh istri saya dan membawanya ke Rumah Sakit IMC Bintaro dengan berboncengan menggunakan motor warga,” ujar Satria.

Tapi, untung tak dapat diraih dan malang tak dapat ditolak. Tak lama setelah tiba di RS IMC, luka parah yang didera membuat nyawa Ida tidak dapat tertolong. “Dia akhirnya pergi. Dan, kejadian itu masih jelas dalam ingatan saya,” ujar Satria tak kuasa menahan duka.

Selain kematian Ida, kiranya masih ada 12 korban lainnya yang menderita luka serius pada event Adu Bedug di Tangsel 2014. Uniknya, pada ajang serupa yang digelar tahun 2013, juga terdapat 1 korban jiwa dan 4 korban luka akibat terkena serpihan petasan yang disulut.

“Sejak dua tahun terakhir, event Adu BEdug selalu merenggut korban jiwa dan luka. Tahun sebelumnya juga ada empat orang luka-luka, dan satu meninggal dunia,” ungkap Sulistyono, salah satu panitia penyelenggara acara kepada kabar6.com. **Baca juga: Adu Bedug di Tangsel, 1 Tewas dan 12 Warga Terluka.

Sedianya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel sempat mewacanakan bakal menghapus event Adu Bedug. Pasalnya, dalam rangkaian event terdapat moment Perang Petasan, yang membahayakan keselamatan peserta maupun penontonnya. **Baca juga: Tradisi Adu Bedug di Tangsel Selalu Renggut Nyawa.

“Upaya penghapusan event Adu Bedug itu urung diberlakukan, karena adanya aksi penolakan cukup kuat dari sejumlah elemen masyarakat. Mereka menilai, penghapusan event itu hanya akan menggerus salah satu budaya lokal yang kadung melekat di Kota Tangsel,” ujar Kepala Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah, Dedi Rafidi.(way)

 

Print Friendly, PDF & Email