oleh

Begini Hubungan Antara Bulu Lebat dengan Tingkat Libido Wanita

image_pdfimage_print

Kabar6-Mungkin Anda pernah mendengar anggapan, wanita yang memiliki bulu banyak aau berbulu lebat di beberapa bagian tubuhnya, memiliki nafsu seksual yang tinggi. Namun benarkah anggapan tersebut?

Berdasarkan sejumlah penelitian terbaru, seperti dilansir nationalgeographic, pada pria sehat, testosteron sama sekali tidak berhubungan dengan libido. Sebaliknya, wanita sehat yang memiliki hormon testosteron tinggi memiliki ketertarikan tinggi untuk melakukan masturbasi dibandingkan dengan berhubungan seks.

Penelitian yang dilakukan oleh Sari van Anders, pakar perilaku neuroendokrinologi dari University of Michigan, mengungkapkan bahwa temuan ini tidak dapat dijadikan sebagai rujukan.

Dikatakan Sari, kebanyakan penelitian mengenai hasrat dan hormon seksual menggunakan binatang sebagai subjek penelitian. Bila dilakukan pada manusia, biasanya penelitian hanya berfokus pada orang-orang yang mengalami abnormalitas hormon testosteron, mereka datang ke rumah sakit untuk penanganan.

Pada wanita, testosteron diproduksi secara alami i dalam kelenjar adrenal. Selain mempengaruhi fungsi seksual dan agresivitas, testosteron juga mempengaruhi pertumbuhan rambut halus di kelamin, perkembangan otot, endapan lemak di sekitar pinggang, dan pengaturan sirkuit otak sebelum seseorang lahir atau ketika masih di dalam rahim.

Nigel Barber, peneliti dan pengajar di Birmingham Southern College, mengatakan bahwa pada umumnya wanita dengan gairah seksual rendah akan mengalami peningkatan gairah bila ‘diberikan’ testosteron dalam dosis kecil.

Nigel menemukan hal itu setelah melakukan sebuah eksperimen penelitian, dengan menggunakan film erotis kepada sejumlah wanita yang menjadi subjek penelitian.

Wanita yang diberikan tambahan testosteron mengalami peningkatan sensitivitas pada genitalia mereka. Tidak hanya itu, gairah seksual mereka juga mengalami peningkatan.

Berdasarkan hasil penelitiannya tersebut, ketika wanita memiliki hormon testosteron yang tinggi, maka wanita akan menjadi lebih kompetitif, lebih berani mengambil risiko, dan lebih dominan secara sosial.

Sementara Chris Simpson, anggota The Royal College of Psychiatrists, mengatakan bahwa tidak ada yang tahu apakah perilaku dan pribadi kita dibentuk oleh hormon kita, atau justru sebaliknya. Namun, Chris mengatakan bisa jadi keduanya.

“Jika Anda wanita yang bekerja di lingkungan yang kompetitif, Anda mungkin akan menjadi lebih tegas, kompetitif, dan agresif, sehingga akan membuat tingkat testosteronnya meningkat, urai Chris.

Ditambahkan, “Sama halnya dengan aktivitas seksual, semakin sering Anda melakukan seks, semakin kuat hasrat seksual Anda. Atau sebaliknya, semakin jarang Anda melakukan aktivitas seksual, maka gairah Anda juga akan menurun.”

Wanita dengan testosteron tinggi namun berada dalam sebuah hubungan yang tidak bahagia, menurut Chris, juga dapat menurunkan bahkan menghilangkan gairah seksual mereka.

Hal senada diungkapkan oleh John Moran, seorang pakar disfungsi seksual dari Holistic Medical Clinic di London. Dikatakan, untuk dapat memahami gairah seksual wanita, kita harus melihatnya dari berbagai faktor seperti, faktor fisik, psikologis, sosial, dan hubungan. ** Baca juga: Kebiasaan Sehari-hari yang Bikin Cepat Tua

Moran menambahkan, memang benar dengan memberikan hormon testosteron pada wanita terkadang dapat meningkatkan gairah seksual mereka. Namun pemberian hormon testosteron yang terlalu sering justru dapat menghilangkan gairah mereka sama sekali.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email