oleh

Begini Cara Gubernur Banten Menyemangati Peserta MTQ Nasional

image_pdfimage_print

Kabar6-Gubernur Banten Wahidin Halim menyambangi kafilah Banten yang bertarung pada kancah Seleksi Tilawatil Quran dan Hadist (STQH) XXV Nasional di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (4/7/2019).

Setibanya di Bandara Supadio, Pontianak, pria yang akrab disapa WH itu langsung mendatangi venue peserta STQH asal Provinsi Banten yang berada di Alun-alun Kapuas ba’da Isya atau sekitar pukul 19:45 WIB.

Disana, WH ditemani mantan Menteri Agama Said Agil Al Munawar lalu ada pengurus serta Ketua LPTQ Banten Prof Sybli Syarjaya, Karo Kesra Irvan Santoso, KH Edi Junaidi Nawawi dari MUI Kota Tangerang. Dia terlihat sabar menunggu meskipun panitia mendaftar urut peserta cabang Tilawah Dewasa Putri asal Banten, yakni Eva Hudaefah pada posisi 18.

Setelah sekian waktu menunggu, pada tengah malam sekitar pukul 00:11 WIB panitia STQH akhirnya memanggil Eva Hudaefah tampil di panggung perlombaan.

Arena panggung yang berada di atas Sungai Kapuas itu setelah Eva tampil WH langsung menyalami dan memberikan semangat. Cara Wahidin Halim dukung mendukung di ajang serupa bukan hal baru buat mantan Walikota Tangerang ini.

Saat MTQ Nasional di Medan beberapa waktu lalu, bahkan WH dua kali terbang bolak- balik Banten-Medan menyambangi kafilah. Memberi motivasi kepada kafilah dan peserta.

Wahidin menuturkan, cara ini sudah ia lakonu sejak menjabat kepala desa dulu. Dia memastikan jika ada MTQ selalu hadir mendampingi para peserta.

**Baca juga: Minggu Depan, Bupati Zaki Sebut Ada Rotasi Besar-Besaran.

“Ada pengalaman lain saat MTQ Banten pertama kali digelar. Saya waktu itu masih menjabat Asda di Pemkab Tangerang. Arena MTQ sempat roboh. Dan waktu itu juga Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah terpeleset, saya bantu untuk kembali naik ke atas permukaan tanah,” cerita Wahidin.

Menurutnya, para kafilah sangat membutuhkan dukungan moril. Sehingga, dalam kondisi sibukpun, Wahidin selalu hadir mendampingi seperti MTQ di Pontianak ini.”Banten wilayah yang agamis. Kalau pemerintah daerahnya diam tidak berinisiatif maka iklim agamis dan berbudaya bakal pudar. Kita harus lebih dan lebih meningkatkan lagi.”(Den)

Print Friendly, PDF & Email