oleh

Begini Asal Usul Popcorn Jadi Camilan di Bioskop

image_pdfimage_print

Kabar6-Popcorn seperti sudah menjadi camilan wajib saat menonton di bioskop. Dengan kata lain, menonton tidak lengkap tanpa ada popcorn. Nah, pernahkah Anda merasa penasaran, sejak kapan popcorn jadi camilan saat nonton di bioskop?

Popcorn sudah populer di karnaval dan pasar malam pada pertengahan 1800-an, namun baru mulai banyak dijual di jalanan sejak 1885. Saat itu, melansir beberapa sumber, adalah waktu di mana mesin pembuat popcorn bertenaga uap komersil pertama diciptakan oleh Charles Cretors. Meskipun sudah populer, bioskop-bioskop yang ada pada zaman itu belum memperbolehkan pengunjungnya membawa camilan masuk saat menonton. Terlebih popcorn dianggap berisik dan remahannya sering berserakan. Ditambah lagi, kala itu film belum bersuara seperti film modern sekarang ini.

Hingga pada 1927, film sudah mulai memiliki soundtrack dan tidak lagi eksklusif untuk kaum kaya dan terpelajar. Menonton di teater atau bioskop sudah jadi ativitas yang bisa dilakukan oleh semua orang. Hal ini bertepatan dengan kejadian Great Depression, di mana orang-orang Amerika menginginkan hiburan murah untuk melupakan kesedihan sementara.

Pada 1930, pengunjung bioskop mencapai 90 juta orang per minggu. Ini membuka peluang lain untuk mencari keuntungan, seperti camilan yang tidak berisik misalnya. Tapi kala itu pemilik bioskop masih ragu untuk menjual camilan. Hingga penjual jalananlah yang mengambil kesempatan ini. Mereka berjualan popcorn di luar gedung bioskop dengan harga lima hingga 10 sen per kantong.

Harga yang dinilai cukup murah membuat popcorn jadi camilan yang paling sering dibawa pengunjung bioskop. Mengetahui hal ini, pihak bioskop pun mulai menyewakan lobby mereka untuk dijadikan tempat dagang para penjual popcorn.

Dalam sejarahnya, popcorn juga memiliki peran penting terhadap utuhnya bisnis bioskop. Tanpa adanya popcorn, sebuah bioskop memiliki peluang untuk lebih banyak mengalami kerugian.

Pada pertengahan 1930-an, bisnis bioskop mulai meredup. Tapi ini tidak berlaku pada bioskop-bioskop yang menjual popcorn dan snack lainnya. Akhirnya, pemilik bioskop memutuskan untuk menghentikan sewa penjual popcorn dan membuat mesin penjual popcorn mereka sendiri dengan harapan meningkatkan keuntungan.

Saat Perang Dunia II (PD II), popcorn mengalami kenaikan penjualan yang sangat tinggi, mengalahkan camilan lain seperti permen atau soda yang membutuhkan gula. Kala itu, Filipina sebagai eksportir gula di Amerika Serikat mulai berhenti.

Pada 1945, popcorn dan nonton film sudah tidak bisa lagi dipisahkan. Setengah dari konsumen popcorn adalah mereka yang membawanya ke bioskop. Bahkan, pihak bioskop menayangkan iklan di waktu sebelum film dimulai agar pengunjung sempat ke lobi dan membeli camilan. ** Baca juga: Kebiasaan Sadis Suku Nenets, Makan Daging Mentah Segar

Itulah kisah panjang di balik popcorn yang sampai kini menjadi semacam camilan wajib untuk nonton di bioskop. Meskipun di bioskop modern sekarang ini juga dijual berbagai camilan lain, popcorn dipercaya tidak akan kehilangan masa keemasannya dan akan selalu ada di setiap bioskop.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email