oleh

Begini Asal Usul Cincin Tunangan

image_pdfimage_print

Kabar6-Tradisi menggunakan cincin tunangan memang sudah dilakukan sejak lama sekali, dan hampir semua pasangan menggunakan cincin tunangan. Sebenarnya, tradisi ini bermula dari para leluhur Mesir, yang percaya bahwa lingkaran adalah simbol keabadian.

Pasangan-pasangan yang menikah, melansir readersdigest, bertukar cincin yang terbuat dari jalinan alang-alang. Cincin ini kemudian dipakai di jari manis tangan kiri, yang memiliki pembuluh darah yang mengalir langsung ke jantung, kemudian dinamai sebagai Vena amoris. Kemudian pada abad kedua sebelum Masehi, ketika bangsa Roma kuno diyakini memulai tradisi cincin pertukaran sebagai ganti memberikan pengantin wanita uang atau benda berharga. Namun simbolisme cincin ini tidak sekadar soal cinta, tapi lebih kepada kepemilikan.

Pengantin pria, menurut Pliny the Elder, awalnya memberi cincin emas saat upacara pertunangan dan pada acara khusus, kemudian cincin besi untuk dipakai di rumah menandakan persetujuan pengantin wanita terhadap ikatan resmi atas kepemilikan pengantin pria pada dirinya.

Berlian belum menjadi cincin pertunangan hingga berabad-abad kemudian. Salah satu penggunaan cincin pertunangan berlian pertama kali yang tercatat pada 1477. Archduke Maximilian dari Austria melamar Mary of Burgundy menggunakan satu set cincin dengan potongan-potongan berlian tipis dan rata dalam bentuk huruf ‘M’.

Hal tersebut menjadi contoh bagi para kaum bangsawan Eropa, yang menambah batu berharga ke perhiasan mereka. Di Abad Pertengahan juga terjadi peningkatan cincin yang diukir dengan puisi dan ungkapan romantis.

Namun, semua berubah ketika berlian ditemukan di Afrika Selatan. Pada 1880, Cecil Rhodes mendirikan DeBeers Mining Company dengan investor lainnya. Dalam satu dekade, mereka mengendalikan 90 persen produksi berlian di dunia, dan membuat cincin pertunangan berlian tidak lebih dari sebuah iklan.

Saat depresi besar berakhir, agensi iklan perusahaan tersebut, N.W. Ayer & Son meluncurkan slogan terkenalnya ‘Berlian adalah Abadi’ dan mendorong para pria menghabiskan dua bulan gajinya untuk membeli batu berharga tersebut. Awal 1940, cincin berlian menjadi perhiasan paling terdepan di sebagian besar pusat perbelanjaan. ** Baca juga: Dimakamkan Sekira 300 Potongan Kecil Jaringan Tubuh Tahanan Eksekusi Era Nazi

Dan kini, lebih dari 80 persen pengantin wanita Amerika mendapatkan cincin berlian. Menurut sebuah laporan dari Jewelers of America, banyak pasangan menghabiskan rata-rata sekira Rp60 juta untuk sebuah cincin pertunangan pada 2012.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email