oleh

Beberapa Fakta Seputar Kematian pada Abad Pertengahan

image_pdfimage_print

Kabar6-Kematian adalah sebuah proses yang akan dialami oleh setiap makhluk hidup. Hanya saja waktunya akan berbeda-beda tiap orang. Jika bagi sebagian orang pemakaman dilakukan melalui sebuah upacara tertentu, beda halnya dengan Penduduk Eropa Abad Pertengahan.

Mereka berpendapat bahwa kematian adalah sesuatu hal yang biasa. Bahkan, kuburan kerap dijadikan sebagai tempat tinggal. Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah empat fakta seputar kematian pada Abad Pertengahan:

1. Kuburan jadi tempat untuk melakukan aktivitas sosial
Tanah kuburan kerap dijadikan sebagai tempat untuk melakukan aktivitas sosial. Sejumlah kegiatan masyarakat dilakukan di kuburan, seperti ceramah, drama teater, pemilihan umum, sampai persidangan.

2. Mayat dibawa ke persidangan
Cruentation merupakan tindakan membawa mayat ke tempat persidangan. Mayat tersebut akan disandingkan dengan pelakunya. Metode ini dilakukan sebagai pembuktian dalam persidangan kasus kematian misterius.

3. Gudang untuk simpan tulang belulang manusia
Pada abad pertengahan terjadi masalah dalam hal kepadatan kuburan. Akibatnya jika ada yang meninggal, keluarga kebingungan untuk mengubur jenazahnya. Dari sinilah muncul ide untuk membuat osuarium, yaitu tempat bawah tanah untuk menyimpan tulang belulang manusia. Setelah mayat membusuk dan menyisakan tulangnya, maka tulang tersebut dibawa ke osuarium. Hal ini bertujuan agar tanah kuburan dapat ditempati oleh jenazah yang baru.

4. Mayat hidup
Rumor mengenai mayat yang dapat hidup kembali menjadi perbincangan serius pada abad pertengahan. Menurut beberapa orang, mayat akan meninggalkan kuburan dan berkeliaran. Rupanya mitos ini cukup heboh pada saat itu. Banyak orang yang percaya tetapi tak sedikit pula yang menganggap bahwa hal ini hanya omong kosong belaka. ** Baca juga: Ilmuwan Inggris Pecahkan Rekor Buat Kartu Natal Terkecil di Dunia

Bagaimana dengan daerah asal Anda? (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email