oleh

BBM Naik, Warga Miskin di Banten Bertambah 15 ribu Orang

image_pdfimage_print

Kabar6-Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten menunjukkan jumlah warga miskin Banten periode September 2022 tercatat 829,66 ribu jiwa, naik 15,64 ribu jiwa jika dibanding periode Maret 2022.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten Dody Herlando, berdasarkan hasil survei periode September 2022.

“Persentase penduduk miskin di Provinsi Banten pada bulan September 2022 tercatat sebesar 6,24 persen. Angka ini meningkat sebesar 0,08 persen dibanding Maret 2022. Jika dikonversi maka jumlah warga miskin periode September 2022 tercatat 829,66 ribu jiwa, naik 15,64 ribu jiwa jika dibanding periode Maret 2022,” kata Dody awal pekan ini kepada wartawan.

Namun, sambung Dody, jika dibandingkan dengan priode September 2021, kemiskinan mengalami penurunan 22,62 ribu orang

Naiknya angka penduduk miskin di Banten ini justru terjadi di wilayah perkotaan, bukan di pedesaan.

Ukuran garis kemiskinan terhadap seseorang yang dikategorikan miskin di wilayah Banten yaitu Rp599 ribu per kapita per bulan pada September 2022.

Sementara itu, Statistisi Ahli Madya BPS Banten Indra Warman di Serang, menambahkan, faktor yang mempengaruhi bertambahnya penduduk miskin di Banten yaitu akibat peningkatan inflasi sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM. Inflasi di Banten naik menjadi 3,08 persen di periode Maret-September 2022.

**Baca Juga: Sabu Diblender dan Upal Dollar Dibakar di Kabupaten Tangerang

“Meningkatnya kemiskinan di Banten pada September 2022, sama dengan nasional terjadi lantaran faktor kenaikan BBM, kenaikan Pertalite, solar, juga Pertamax. Jadi secara nasional semua provinsi mengalami kenaikan BBM,” kata Indra Warman di Serang, Senin (16/01/2023).

Adapun sebaran penduduk miskin wilayah perkotaan di Banten pada Maret 2022 sebesar 5,73 persen, naik menjadi 5,89 persen pada September 2022.

Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2022 sebesar 7,46 persen, turun menjadi 7,29 persen pada September 2022. (Red)

Print Friendly, PDF & Email