oleh

Bayi Tewas, Ibu Masuk Rumah Sakit Akibat Melahirkan Di Tukang Urut

image_pdfimage_print

Kabar6-Dua orang ibu hamil berinisial AS dan SJ harus menerima kenyataan pahit. AS kehilangan bayinya, sementara SJ harus dilarikan kerumah sakit akibat pendarahan serius saat proses persalinannya, beruntung bayinya selamat.

Insiden itu terjadi pada hari Senin (18/5/2020) lalu. Di saat itu, AN (70) seorang tukang urut tengah menangani proses persalinan kedua ibu hamil itu.

AN dan kedua pasiennya merupakan warga kampung Lodog, RT 02/06 Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.

Ketua RT 02/06, Oman Suherman membenarkan kejadian itu, ia mengatakan, AN memang merupakan tukang urut biasa yang diminta untuk membantu proses persalinan.

“Nenek AN itu tukang urut biasa, cuma diminta untuk membantu proses persalinan, awalnya ditolak, dia suruh kerumah sakit saja, mereka enggak mau alasan enggak ada biaya, padahal si pasien itu punya Jampersal, kartu BPJS dan kartu Indonesia sehat (KIS),” ujar ketua RT 02/06 Oman Suherman lewat telepon seluler.

Pasca kejadian itu lanjut Oman, baik kedua korban maupun pelaku tidak ada yang saling menuntut, diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

Koordinator Bidang Desa Pesanggrahan, Ambar Setyowati mengatakan, pihak Puskesmas Cikuya sudah turun ke lapangan untuk memberikan edukasi terhadap tukang urut tersebut agar kedepannya bisa bermitra dengan Puskesmas.

“Tadi pagi tim Puskesmas bersama Babinsa sudah memberikan pemahaman atau edukasi kepada nenek AN agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi, kami akan merangkul orang seperti itu agar kedepannya bisa bermitra dengan Puskesmas,” ungkap Koordinator Bidang Desa Ambar Setyowati kepada kabar6.com saat di temui di kediamannya, pada Rabu (20/5/2020).

Selain memberikan edukasi lanjut Bidan Ambar Setyowati, pihak puskesmas memberikan penekanan kepada AN untuk tidak mengulangi perbuatannya yang berakibat fatal untuk orang lain.**Baca juga: Pasien Pertama Positif Covid-19 di Lebak Berprofesi Petani.

“Kita sudah buatkan surat pernyataan kepada yang bersangkutan agar tidak mengulangi lagi, kalau untuk mendampingi atau mengantarkan ibu hamil ke Puskesmas silakan, kita akan berikan uang lelahnya,” jelas Ambar Setyowati.(CR)

Print Friendly, PDF & Email