oleh

Bayi Meninggal Dalam Kandungan, Begini Kata RSIA Harapan Mulia

image_pdfimage_print

Kabar6-Pihak Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Mulia Tigaraksa membantah tudingan dianggap lalai dalam menangani pasien hingga menyebabkan bayi pasangan Juwita Purnamasari dan Ferri Susanto meninggal dalam kandungan pada Senin (12/11/2018).

Kabid Humas RSIA Harapan Mulia Mulyana mengatakan, bahwa pihaknya sudah melakukan tindakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur ( SOP )

“Pihak Dokter kita yang menangani pasien dari pertama masuk ke rumah sakit ini sudah melakukan penanganan yang maksimal, sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP),” ujar Mulyana saat klarifikasi dengan keluarga pasien, pada senin 12/11/2018.

Mulyana menjelaskan, setelah di lakukan pemeriksaan oleh tim Dokter di RSIA Harapan Mulia, janin pasien BPJS yang dirujuk oleh Bidan Desa pada pukul 03.20 wib (11/11/2018) sudah dalam kondisi meninggal dalam kandungan.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, janin pasien sesuai hasil USG berulangkali di lakukan, dinyatakan meninggal dalam kandungan, sedangkan kondisinya di dalam kandungan sang ibu, baik itu posisi, ukuran dan berat bayi dalam keadaan normal, sehingga tim dokter tidak perlu melakukan operasi cesar,” ujar Mulyana saat ditemui kabar6.com

Terkait persoalan ini, pihak RSIA Harapan Mulia melalui Kabid Humas Mulyana menyampaikan permohonan maaf langsung pada keluarga pasien.**Baca Juga: Putusan MK, KPU Lebak Kembali Seleksi Calon PPK

“Saya atas nama pihak RSIA Harapan mulia minta maaf pada keluarga pasien atas miskomunikasi serta ketidaknyamanan pasien, dan kami akan tetap memberikan pelayanan yang terbaik,” tandasnya

Sementara Yusup Sanusi orangtua pasien menyatakan pihaknya mengakui ada misskomunikasi dengan pihak Rumah sakit RSIA Harapan Mulia

“Kami orang awam enggak begitu paham tentang SOP-nya, dan kami akui ini misskomunikasi, ini sudah terjadi dan kami hanya bisa pasrah,” ujar Usup kepada Kabar6 dengan nada sedih.

Terpisah Bidan Neng dikonfirmasi melalui telepon menyatakan, bahwa kondisi janin pasien pada saat itu dalam keadaan lemah, sehingga perlu perawatan dan penanganan secara intensif.

“Bapak mohon maaf sebelumnya dikarenakan kondisi jantung si bayi sudah tidak baik pak, sudah lemah/sudah tidak terdeteksi. Perlu mendapat penanganan yang intensif di rumah sakit”, ungkap Bidan Neng via whashap pada kabar6.com.(Tim K6)

Print Friendly, PDF & Email