Kabar6-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengucurkan fres money sebesar Rp5 miliar untuk penanggulangan bencana di Provinsi Banten.
“Fresh money itu kita gunakan untuk operasional bencana, pengadaan logistik apa bila diperlukan, pengadaan peralatan apa bila dirasa kurang,” ujar Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Edi Wiryanto, Jumat (9/1/2015).
Dijelaskan Edi, masing-masing kabupaten dan kota di Banten yang sudah terbentuk maupun belum terbentuk BPBD nya, akan diberikan dana lebih dari Rp 200 juta.
Selain itu, fresh money itu juga digunakan untuk menyediakan logistik bagi para korban bencana seperti perlengkapan bayi, family kids, daster perempuan, pembalut, obat-obatan ringan, tikar, tenda, air mineral, dan makanan siap saji.
“Pemerintah Banten pun sudah mengeluarkan Peraturan Gubernur terkait siaga bencana yang berlangsung selama 100 hari,” ujarnya.
Sejauh ini, lanjut Edi, belum semua kota dan kabupaten di Banten yang mengeluarkan status siaga bencana. Baru ada beberapa wilayah yang mengeluarkan status tersebut, yaitu kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, dan Kota Tangsel.
Selain menetapkan siaga bencana, Edi mengklaim bahwa Pemrov Banten juga sudah memiliki peta rawan bencana yang tahapannya penanganannya di bagi dalam tiga tahapan.
Diantaranya status siaga bencana, tanggap darurat, dan status masa transisi pemulihan dini, yaitu memperbaiki sarana prasaran sementara. **Baca juga: Marwan Jafar Sebut Bumdes Pagedangan Sudah Berkembang.
“Pos komando siaga bencana darurat kantornya di pendopo lama gubernur Banten,” terangnya.(tmn/din)
