oleh

Banten Peringkat Pertama Soal Pengangguran, Dewan Banten: Katanya Urutan Kelima?

image_pdfimage_print

Kabar6-Ketua Komisi V DPRD Banten, M. Nizar nampak terkaget-kaget nendengar iformasi Provinsi Banten saat ini menduki posisi teratas sebagai daerah yang memiliki tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada ranking teratas mengalahkan angka rata-rata nasional.

“Masa? Nomor satu se-Indonesia gitu?,” celetuk Nizar, kepada Kabar6.com, Selasa (5/11/2019).

Padahal, kata dia, informasi yang diterimanya, tingkat pengangguran dan kemiskinan di Provinsi Banten telah jauh mengalami penurunan.

“Katanya pengangguran dan kemiskinan sudah mulai menurun. Gimana sih?,” keluh Nizar.

Atas kejadian itu, pihaknya mengaku akan melakukan mengklarifikasi persoalan tersebut kepada pihak terkait, karena menuru info yang diterimanya dari Kadisnaker Banten, Al Hamidi beberapa waktu lalu, Banten berada di urutan ke lima sebagai daerah yang memiliki TPT namun kenyataannya berbeda kali ini.

Pihaknya mengaku akan melakukan penjadwalan untuk melakukan pemanggilan langsung kepada Disnaker Banten, untuk mencari tahu penyebabnya, sekaligus mencarikan jalan keluarnya.

“Dalam waktu dekat akan kita adakan rapat khusus dengan Disnaker,” kata Nizar.

Diberitakan sebelumnya, Kepala BPS Provinsi Banten, Adhi Wiriana mengatakan, Provinsi Banten saat ini menduduki peringkat teratas dibandingkan daerah lainnya terkait soal pengangguran terbuka yang ada.

“Dari sebelumnya 8,52 persen menjadi 8,11 persen. Tapi evort ini masih kurang canggih dibandingkan dengan Provinsi lain, karena kita (Banten,red) kelihatan terbesar se-Indonesia. Dari 34 Provinsi, kita (Banten,red) nomor satu pengangguran masih lebih tinggi dibandingkan angka nasional,” kata Adhi, Selasa (5/11/2019).

Untuk diketahui, angka rata-rata penggguran nasional pada periode Agustus 2019 berada pada angka 5,28 persen.

Kata dia, penyebabnya oleh kemarau panjang, sehingga banyak para petani di Banten menganggur, sejumlah perusahaan gulung tingkar sehingga terjadi PHK.

Disusul karena disebabkan oleh pindahnya sejumlah perusahaan di Banten keluar daerah.

“Seperti Krakatau Steel yang merumahkan, yang outsorsing, kemudian ada peralihan industri di Tangsel pindah dan tutup yang mengakibatkan pengangguran kita meningkat,” katanya.

Menurutnya, Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang merupakan daerah yang memiliki induatri terbesar di Provinsi Banten.**Baca juga: Banten Peringkat Pertama Soal Pengangguran, Kadisnaker Bungkam.

“Banyak petani dari Kabupaten Lebak, Pandeglang yang tidak mau bekerja disektor pertanian, kemudian pindah kedunia Industri yang ada di Kabupaten Serang. Padahal kemungkinan diterima sedikit, akhirnya pengangguran jadi terbesar,” katanya.

Selain itu, kata Adhi, lulusan SMK di Provinsi Banten juga belum link and match dengan kebutuhan lapangan pekerjaan yang ada.

“Misal SMK ototomotif, padahal disini tidak ada pabrik mobil, yang biasanya di Belasi dan Tangerang, mengakibatkan lulusannya tidak diterima dipasarnkerja,” katanya.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Banten, Al Hamidi belum bisa dimintai keterangannya, dihubungi melaui teleponnya belum mengangkat.(Den)

Print Friendly, PDF & Email