oleh

Banten Pengangguran Tinggi, Lulusan SMA/SMK Jangan Hanya Jadi Tukang Ojeknya Mendikbud

image_pdfimage_print

Kabar6-Baru-baru ini Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten merilis tingkat pengangguran terbuka (TPT) Provinsi Banten tahun 2019.

Kabar mencengangkan datang karena Provinsi Banten menjadi daerah dengan tingkat penganggurannya, diatas angka rata-rata nasional, menyebakan Provinsi Banten terpaksa harus bertengger pada ranking teratas sebagai daerah dengan tingkat penganggurannya nomor satu, mengalahkah daerah lainnya di Indonesia.

Atas kondisi itu, pengamat ketenagakerjaan Banten yang juga Direktur Skill Development Center (SDC) Banten, M. Chozin berharap, agar lulusan SMA/SMK di Provinsi Banten tidak menjadi tukang ojeknya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Makarim, setelah lulus sekolah, lantaran tidak ada pilihan lain agar bisa segera diterima bekerja.

Menurutnya, banyak pemicu yang menyebabkan tingkat pengangguran di Provinsi Banten berada pada ranking pertama secara nasional.

Mulai karena UMK yang cukup tinggi, sehingga menjadikan Provinsi Banten sebagai satu daerah tujuan bagi para pencari kerja (Pencaker) untuk mengadu nasib.

Ketersediaan lapangan kerja dengan lulusan siswa yang belum sebanding, kesanggupan pemerintah dalam pembekalan kesiapan pencaker agar bisa diterima bekerja, hingga permasalahan kurikulum yang belum link and match menjadi faktor pemicunya.

“Jadi jangan setelah lulus nanti, lulusan SMA/SMK di Banten ini jadi ojeknya pak Mendikbut,” kata Chozin, saat konfrensi pers bersama Kominfo dan KNPI Banten, sambil berseloroh dihadapan tamu undangan yang hadir, Kamis (28/11/2019).

Diketahui, Mendikbud RI, Nadiem Makarim merupakan pendiri dari Gojek, sebuah aplikasi ojek online yang memanjakan para lelanggannya, cukup melalui aplikasi online, semua bisa diantar.

Namanya Nadiem sempat melejit karena dianggap sukses mempekerjakan banyak orang, khususnya melalui aplikasi Gojeknya tadi.**Baca juga: Pengangguran Banten Tinggi, Kabid Penempatan Kerja ‘Jadi Tukang Cuci Piring’.

Atas kompleksnya soal pengangguran di Banten tersebut, lanjut Chozin, membuat Dinas Tenaga Kerja (Dianaker) Provinsi Banten harus berfikir ekstra keras dalam mencarikan solusinya agar bisa menekan angka pengangguran di Provinsi Banten untuk terus turun.(Den)

Print Friendly, PDF & Email