oleh

Banjir, Warga Cibadak Ngungsi ke Tenda Darurat

image_pdfimage_print

Kabar6-Dingin malam tak dihiraukan Wayan Sunarti (23). Ibu muda itu, tampak sabar menyelimuti dan menunggui bayinya yang tengah tertidur lelap, di tenda darurat di pinggir jalan Kampung Pasir Kalong, Desa Cibadak, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Minggu (22/11/2015).

 

Ya, Wayan Sunarti dan bayinya, Aulia Irovita (6 bulan), merupakan satu dari puluhan keluarga di tiga RT di Kampung Pasir Kalong, yang harus mengungsi kelokasi itu, pascabanjir yang melanda pemukiman mereka sejak beberapa hari terakhir.

 

“Sudah dua malam kami mengungsi di pinggir jalan ini. Karena genangan air sudah masuk kedalam rumah sepenuhnya. Dan, kami khawatir air akan terus bertambah tinggi,” kata Sunarti.

 

Menurutnya, sejak hujan turun beberapa hari terakhir, kawasan tempat tinggalnya sudah dikepung banjir. Dan, puncaknya terjadi Sabtu (21/11/2015) kemarin. “Dari kemarin, air banjirnya sudah sampai sepaha. Makanya kami harus mengungsi,” ujarnya lagi.

 

Mirisnya, Sunarti mengaku bila hingga kini belum ada bantuan, baik dari pemerintah terkaitmaupun dari pihak PT Marga Mandala Sakti, yang saat ini tengah mengerjakan proyek elevasi drainase dilokasi dan dituding warga sebagai penyebab banjir yang terjadi.

 

“Mungkin sudah nasib kami harus hidup begini,” ujar Sunarti polos.

 

Sementara, Kepala Desa (Kades) Cibadak, Adi Sopian yang dikonfirmasi tak menampik perihal belum adanya bantuan dari pemerintah setempat, pascabanjir yang dialami lebih dari 60 Kepala Keluarga (KK) di desa tersebut.

 

Sementara ini, Adi menyebut pihaknya baru menyediakan tenda darurat guna digunakan warga korban banjir untuk mengungsi. “Kita sudah sampaikan hal ini kepada pemerintah,” ujarnya.

 

Kendati demikian, Kades juga mengaku bila sampai saat ini pihaknya masih terus berupaya memediasikan problem yang dialami warga tersebut kepada pihak PT MMS.

 

Diketahui, akibat banjir tersebut, puluhan warga Kampung Pasir Kalong, desa Cibadak, pada Sabtu (21/11/2015) kemarin, sempat berbondong-bondong mendatangi kantor PT MMS yang berada di pintu keluar Tol Balaraja Timur.

 

Warga menuding bila banjir tersebut dipicu oleh proyek elevasi yang tengah dikerjakan oleh PT MMS. Warga mendesak agar pengelola jalan tol tersebut segera menghentikan proyeknya.

 

Meski demikian, Humas PT MMS, Ica, sebelumnya juga sudah membantah tegas tudingan warga tersebut. Menurutnya, banjir yang terjadi bukan karena proyek elevasi, melainkan karena daerah sekitar itu hampir tidak memiliki tanah resapan. ** Baca juga: Pengedar Ganja Tangsel Diringkus Polisi

 

“Proyek elevasi drainase kami sudah dirancang sebelumnya untuk masyarakat sekitar. Bukan karena proyeknya, tapi karena tingginya curah hujan dan minimnya daerah resapan air,” ungkapnya pada Rabu (18/11/2015) kemarin.(agm)

Print Friendly, PDF & Email