oleh

Bagaimana Mengenali Seseorang yang Alami Anoreksia?

image_pdfimage_print

Kabar6-Anoreksia nervosa (AN) adalah sebuah gangguan makan yang ditandai dengan penolakan untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan rasa takut yang berlebihan terhadap peningkatan berat badan akibat pencitraan diri yang menyimpang.

Penderita anoreksia nervosa sangat terobsesi untuk menjadi kurus. Gangguan makan ini memang lebih sering ditemukan pada wanita, tetapi juga dapat terjadi pada pria, walaupun agak jarang.

Lantas, bagaimana cara mengetahui apakah Anda atau seseorang menderita anoreksia? Berdasarkan the Diagnostic and Statistical Manual of Disorders (DSM-IV), melansir Healthxchange, terdapat sejumlah kriteria anoreksia nervosa, antara lain seperti:

1. Berat badan kurang bila dibandingkan dengan berat badan seseorang pada usia dan tinggi badannya

2. Sangat takut akan peningkatan berat badan atau pun menjadi gemuk, walaupun berat badan mereka sebenarnya sudah kurang
3. Terus memikirkan ukuran dan bentuk tubuhnya

4. Sangat terpengaruh (secara tidak wajar) pada bentuk atau berat badannya saat menilai dirinya sendiri
5. Tidak mendapat menstruasi selama tiga bulan berturut-turut (wanita)

Pada anoreksia nervosa, penderita tidak hanya mengalami gangguan fisik, tetapi juga gangguan psikologis, sehingga penanganannya pun sedikit berbeda. Diperlukan kerjasama dari beberapa tenaga kesehatan untuk mengatasi gangguan fisik dan emosional yang dialami oleh penderita.

Meskipun terlihat tidak terlalu berbahaya, anoreksia nervosa juga dapat menyebabkan kematian, bahkan yang paling tinggi di antara berbagai gangguan psikologis lainnya, yaitu antara 5-15 persen.

Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya anoreksia nervosa seperti riwayat keluarga, kepribadian seseorang, misalnya perfeksionis dan tidak percaya diri, serta faktor lingkungan

Selain itu, berbagai tayangan televisi yang terus mengiklankan bahwa ‘wanita langsing adalah wanita yang cantik’, membuat banyak wanita termasuk anak-anak mempercayai bahwa bila tidak langsing maka mereka tidak cantik.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Singapura mengunkapkan, terdapat beberapa hal lain yang juga dapat memicu terjadinya anoreksia seperti sering diejek karena berat badannya atau karena stres dengan masalah di tempat kerja atau pun sekolah.

Para peneliti juga menemukan, rata-rata penderita anoreksia mulai menunjukkan gejala-gejala anoreksia saat mereka berusia 15,5 tahun, di mana sekira 25,4 persen di antaranya juga menderita depresi.

Pengobatan sedini mungkin telah terbukti cukup efektif untuk mengatasi anoreksia, di mana penderita dapat sembuh dan menjaga berat badannya tetap dalam batas normal.

Bila tidak diobati, maka anoreksia dapat menyebabkan terjadinya berbagai gangguan kesehatan seperti osteoporosis, gangguan jantung, gangguan hati, dan gangguan ginjal. ** Baca juga: Beberapa Jenis Kandungan Tak Sehat yang Sering Ditemukan pada Makanan Siap Saji

Selain itu, anoreksia juga dapat menyebabkan perubahan pada otak, yang dapat mempengaruhi prestasi belajar di sekolah atau pun di tempat kerja.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email