oleh

Awak Bus AKAP Gertak Duduki DPRD Tangsel

image_pdfimage_print

Kabar6-Sikap penolakan dari DPRD atas rencana dioperasikan lahan Terminal Pondok Cabe di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mengundang reaksi dari awak bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

Hal ini membuat pengelola bus berencana menduduki gedung wakil rakyat yang berada di wilayah Kecamatan Setu tersebut.

Wakil Ketua Paguyuban Mitra Niaga, Chandra Wibawa, mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima alasan konkret dari DPRD Kota Tangsel, soal larangan digunakannya lahan Terminal Pondok Cabe.

Jika benar-benar ingin menutup, pihaknya mengancam bakal menggeruduk gedung wakil rakyat tersebut.

“Kenapa harus ditutup? Ini kan untuk kepentingan masyarakat. Kalau harus ditutup, berarti dewan harus berhadapan dengan rakyatnya,” kata Chandra, Rabu (29/1/2014).

Ia mengaku bingung atas pernyataan wakil rakyat yang pada akhirnya tidak setuju dioperasikannya terminal seluas 2,5 hektar tersebut.

Padahal sebelumnya, anggota DPRD terutama dari Komisi IV sempat menyetujuinya. “Kemarin bilang setuju. Nah, sekarang mau ditutup. DPRD ini maunya apa? ” tanyanya.

Menurutnya, terminal tersebut hanya untuk kantung parkir saja. Artinya, hanya akan dijadikan untuk menempatkan armada bus saja. Pasalnya, lokasi parkir di Terminal Lebak Bulus sudah ditutup Pemprov DKI Jakarta.

“Dewan seharusnya pro rakyat. Jangan hanya mementingkan diri sendiri atau kepentingan yang lain,” terangnya.

Menanggapi rencana aksi Paguyuban Mitra Niaga, Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangsel Gacho Sunarso malah menghindar. Menurutnya, salah alamat jika paguyuban melakukan aksi unjuk rasa ke DPRD.

“Unjuk rasa boleh saja, tapi unjuk rasanya ke Dishub. Bukan ke dewan,” kata dia.

Gacho beralasan, Komisi IV meminta Terminal Pondok Cabe ditutup lantaran terminal itu tidak memenuhi standar. Apalagi, diakuinya belum ada peraturan daerah terkait retribusi terminal. **Baca juga: Dishubkominfo Tetap Operasikan Terminal Pondok Cabe.

“Belum ada izin yang jelas untuk terminal itu. Apalagi DED-nya juga belum final. Kita mempertanyakan hal itu, makanya kita juga menyurati Walikota untuk menutup Terminal Pondok Cabe ini,” jelasnya.(yud)

 

Print Friendly, PDF & Email