1

6 Nama Lulus Verifikasi Seleksi Direksi PDAM TB

Kabar6-Enam dari 11 calon direksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng (TB) dinyatakan lolos dari proses seleksi.

Ke enam peserta yang lulus verifikasi administrasi itu adalah, Mas Bagus Taptayazi SE, Dasep ST. M.si, Ir Amry Dharma M.Sc, Ahmad Saikhu S.Pt. MM dan Suyanto, Syarifudin S.Sos,

Gugurnya lima nama peserta yang mengikuti verifikasi administrasi disebabkan mereka tidak memiliki sertifikasi pengolahan air bersih.

Dewan Pengawas PDAM TB Dody mengatakan, seleksi administrasi dilakukan dengan meneliti kelengkapan persyaratan administrasi pelamar. **Baca juga: Calon Direksi PDAM TB Kota Tangerang Mundur Dari Seleksi.

Bagi yang memenuhi persyaratan administrasi, berhak mengikuti seleksi selanjutnya yaitu Screening Tes dan Fit and Proper Test.(arsa)




BPS Tangsel: IPM Tangsel Paling Bagus di Banten

Kabar6-Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), melansir bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah bekas pemekaran Kabupaten Tangerang ini paling bagus di antara daerah lain di Provinsi Banten. BPS mencatat IPM di Kota Tangsel mencapai 77,13 persen.

IPM sendiri adalah indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia. Ada beberapa kategori untuk mengukur IPM, seperti angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per kapita disesuaikan.

“Kota Tangsel IPMnya tinggi karena berbagai sarananya, mulai dari akses pendidikan hingga kesehatan amat menunjang. Bila hal ini terpenuhi akan meningkatkan SDM yang berimplikasi tingginya IPM,” kata Kepala BPS Kota Tangsel Darusman.

Tingginya IPM di Kota Tangsel tidak terlepas dari kota tersebut yang memiliki berbagai sarana penunjang. Seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.

Ia mencontohkan angka harapan hidup di Kota Tangsel, mencapai 69,17 tahun, tertinggi dibanding tujuh kabupaten/kota lainnya. Rata-rata di Banten sendiri angka harapan hidup hanya 65,47 tahun.

Sedangkan untuk melek huruf, mencapai 98,62 persen, lebih tinggi dari rata-rata di Banten yang mencapai 96,87 persen. **Baca juga: Ribuan Warga di Serpong Masih Tergolong Miskin.

Adapun rata-rata lama sekolah di Kota Tangsel mencapai 10,99 tahun, lebih tinggi dari rata-rata di Banten yang hanya 8,61 tahun. Pengeluaran per kapita mencapai Rp 652,52 per tahun, lebih tinggi dibanding rata-rata Banten yang hanya Rp 639,28 per tahun.(yud)

 




Ribuan Warga di Serpong Masih Tergolong Miskin

Kabar6-Meski berada di pusat serta urat nadi perekonomian Kota Tangerang Selatan (Tangsel), warga yang masih hidup di bawah garis kemiskinan di Kecamatan Serpong, jumlahnya masih cukup signifikan.

Mereka dikategorikan miskin karena tidak memiliki penghasilan tetap, rumah masih terbuat dari bilik bambu, hingga lantai rumah masih tanah.

Camat Serpong Durahman, mengatakan, warga miskin tersebut tersebar di sembilan kelurahan. Menurutnya jumlah warga miskin tidak mengalami peningkatan dari tahun lalu.

Inidikasinya bisa terlihat dari jumlah penerima bantuan langsung tunai ataupun penerima beras untuk rakyat miskin.

“Angka 1.850 warga miskin terhitung sedikit bila dibanding jumlah warga secara keseluruhan yang mencapai 114 ribuan,” katanya, Sabtu (29/8/2014).

Durahman mengatakan, umumnya warga miskin adalah warga asli. Mereka menjadi miskin lantaran tidak mampu bersaing dengan pendatang yang memiliki pendidikan lebih tinggi.

Sementara pendidikan penduduk asli ini, hanya SD hingga SMP. Dengan berbekal pendidikan tersebut, rasanya sulit memiliki pekerjaan yang membutuhkan skill lebih bagus.

Dijelaskan sebagai kota perdagangan dan jasa, perusahaan lebih membutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampun ketimbang hanya tenaga kasar.

Kata dia, pihaknya terus berupaya untuk memberantas kemiskinan. Seperti dengan mengadakan pelatihan-pelatihan, mulai dari menjahit hingga salon. Adanya pelatihan ini bisa mengasah warga untuk memiliki kemampuan sehingga mampu bersaing saat masuk ke dunia kerja.

“Kegiatan ini telah berlangsung setiap tahun. Alhamdullilah sedikit demi sedikit banyak warga tidak mampu bisa lepas dari jeratan kemelaratan,” imbuhnya.

Dirinya optimistis kemiskinan di Kecamatan Serpong terus menurun. Selain karena adanya pelatihan, akses pendidikan terus ditingkatkan. Artinya, kini program biaya pendidikan menjadi skala prioritas bagi pemerintah daerah. **Baca juga: Polisi Amankan 5 ABG Terkait Bentrokan di Pamulang.

“Saya yakin bila warga Tangsel bisa mengakses pendidikan dengan baik, warga miskin akan terkikis,” tambah Durahman.(yud)




Polisi Amankan 5 ABG Terkait Bentrokan di Pamulang

Kabar6-Penyisiran yang dilakukan petugas Reserse Kriminal Polsek Pamulang di lokasi bentrokan kelompok ABG (Anak Baru Gede) di Jalan Beringin, Kelurahan Pamulang barat, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan (Kota Tangsel), pada Jumat (29/8/2014) tengah malam, akhirnya membuahkan hasil.

Lima ABG dari lokasi tersebut berhasil diamankan, karena diduga kuat terlibat dalam bentrokan yang memicu terlukanya Doni Wahyu Aprilyawan (16), hingga harus dilarikan ke RSUD Tangsel.

“Memang sudah ada Lima ABG yang diamankan karna diduga terlibat dalam bentrokan tersebut. Saat ini, mereka tengah dimintai keterangan, guna penyelidikan lanjut,” ujar Kapolsek Pamulang, Dodi Ferdinand Sanjaya tanpa merinci jelas identitas ke 5 ABG dimaksud.

Selain mengamankan lima orang pemuda, polisi juga turut mengamankan barang bukti batangan besi stang sepeda motor yang digunakan pelaku untuk memukul kepala korban.

Diketahui, sekelompok pemuda terlibat aksi saling serang di Jalan Beringin, Kelurahan Pamulang barat, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan (Kota Tangsel).

Dalam bentrokan itu, Doni Wahyu Aprilyawan (16), seorang ABG (Anak Baru Gede) asal Pamulang terpaksa dilarikan ke UGD RSUD Tangsel akibat menderita luka dibagian kepala. **Baca juga: Kelompok ABG Bentrok di Pamulang, 1 Luka.

“Tadinya kami berkumpul untuk mengklarifikasi masalah. Tapi malah terjadi adu mulut, hingga akhirnya saya dikeroyok,” ujar Doni kepada kabar6.com.(way)

 




Kelompok ABG Bentrok di Pamulang, 1 Luka

Kabar6-Sekelompok pemuda terlibat aksi saling serang di Jalan Beringin, Kelurahan Pamulang barat, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan (Kota Tangsel), Jumat (29/8/2014) malam.

Dalam bentrokan tersebut, Doni Wahyu Aprilyawan (16), seorang ABG (Anak Baru Gede) asal Pamulang terpaksa dilarikan ke UGD RSUD Tangsel akibat menderita luka dibagian kepala.

Ditemui di RSUD Tangsel, Doni mengaku bila keributan itu dipicu kesalahpahaman belaka. Karena awalnya, Doni dan teman-temannya berkumpul di lokasi guna mengklarifikasi masalah.

“Tadinya kami berkumpul untuk mengklarifikasi masalah. Tapi malah terjadi adu mulut, hingga akhirnya saya  dikeroyok,” ujar Doni kepada kabar6.com. **Baca juga: Kantor Koperasi di Bintaro Plaza Diserang Kelompok Bersamurai.

Keributan berakhir, setelah petugas Reserse Kriminal dari Polsek datang kelokasi kejadian. Polisi juga melakukan penyisiran ke kawasan sekitar lokasi kejadian.(way)




Warga Minta Truk Tanah di Jalan Raya Pemda Ditertibkan

Kabar6-Pihak Kepolisian Resor Kota Tangerang dan Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang diminta menertibkan truk bermuatan tanah yang ugal-ugalan di ruas Jalan Raya Pemda Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Pasalnya, akibat ulah supir truk yang ugal-ugalan, tanah di dalam truk tumpah hingga berceceran di ruas jalan. Parahnya, saat turun hujan, tanah yang tersiram air akan berubah menjadi genangan lumpur, hingga mengakibatkan ruas jalan menjadi licin dan membahayakan keselamatan pengendara.

“Genangan lumpur itu membahayakan pengguna jalan lain. Faktanya seperti kecelakaan yang terjadi malam ini di ruas Jalan Raya Pemda, tak jauh dari pintu gerbang kawasan industri Millenium. Bahkan, kurang dari dua jam sudah dua belas kecelakaan terjadi,” ujar Sukardin, Ketua DPD Gema Kosgoro Kabupaten Tangerang, Minggu (30/8/2014) dini hari.

Sukardin menyarankan, para korban kecelakaan mau melaporkan kasus kecelakaan itu ke polisi, agar ada bukti atas dampak yang ditimbulkan genangan lumpur yang muncul dari ceceran tanah di ruas Jalan Raya Pemda.

“Kami minta aparat terkait segera bertindak menertibkan truk-truk bermuatan tanah itu. Karena bila terus dibiarkan, maka akan semakin banyak lagi warga yang menjadi korban. Kok pengusaha yang punya ulah, warga yang jadi korban,” ujar Sukardin.

Pantauan kabar6.com Sabtu (29/8/2014), dalam kurun waktu kurang dari 1 jam, setidaknya terjadi lebih dari 12 kasus kecelakaan tunggal, yaitu pengendara motor terjatuh saat melintasi Jalan Raya Pemda, tepatnya tak jauh dari pintu gerbang kawasan Industri Millenium.

Umumnya, pengendara motor tidak bisa mengendalikan stang kemudi, karena genangan lumpur yang memicu licinnya jalan. Apalagi, dikawasan itu penerangan jalan minim.

Meski umumnya pengendara yang terjatuh tidak mengalami luka fatal, namun sepeda motor pengendara yang terjatuh mengalami kerusakan cukup parah.

“Ini semua gara-gara ceceran tanah yang jatuh dari truk, kemudian diguyur hujan hingga berubah menjadi lumpur. Akibatnya, jalan jadi licin. Harusnya truk bermuatan tanah itu ditertibkan,” keluh Teti, yang shok bercampur kesal setelah terjatuh dari sepeda motor bersama suaminya. **Baca juga: Licin, Dua Jam 12 Kasus Kecelakaan di Jalan Raya Pemda.

Dikatakan Teti, truk tanah itu berceceran karena saat melaju truk dikemudikan kebut-kebutan. “Supir yang bawa truknya juga kerap ugal-ugalan. Jadi, cecerannya banyak sekali yang tumpah dijalanan,” ujarnya lagi.(agm/tom migran)




Licin, Dua Jam 12 Kasus Kecelakaan di Jalan Raya Pemda

Kabar6-Keluhan warga atas bahaya akibat aktivitas truk bermuatan tanah di kawasan Jalan Raya Pemda Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, kiranya cukup beralasan.

Pasalnya, ceceran tanah yang tertumpah dari truk, dibiarkan begitu saja diruas jalan. Hingga saat hujan turun, tanah akan mencair menjadi genangan lumpur diruas jalan. Alhasil, jalananpun menjadi licin saat dilalui pengendara.

Pantauan kabar6.com Sabtu (29/8/2014), dalam kurun waktu kurang dari 1 jam, setidaknya terjadi lebih dari 12 kasus kecelakaan tunggal, yaitu pengendara motor terjatuh saat melintasi Jalan Raya Pemda, tepatnya tak jauh dari pintu gerbang kawasan Industri Millenium.

Umumnya, pengendara tidak bisa mengendalikan stang kemudi, karena genangan lumpur yang memicu licinnya jalan. Apalagi, dikawasan itu penerangan jalan minim.

Meski umumnya pengendara yang terjatuh tidak mengalami luka fatal, namun sepeda motor pengendara yang terjatuh mengalami kerusakan cukup parah.

“Ini semua gara-gara ceceran tanah yang jatuh dari truk tanah, kemudian diguyur hujan. Alhasil, jalan jadi licin,” keluh Teti, yang shok bercampur kesal setelah terjatuh dari sepeda motor bersama suaminya.

Dikatakan Teti, truk tanah itu berceceran karena saat melaju truk dikemudikan kebut-kebutan. “Supir yang bawa truknya juga kerap ugal-ugalan. Jadi, cecerannya banyak sekali yang tumpah dijalanan,” ujarnya lagi.

Agus, warga sekitar mengatakan, memang satu bulan setelah lebaran Idul Fitri, aktivitas truk pengangkut tanah tampak over melintasi ruas jalan tersebut. **Baca juga: Ceceran Tanah di Jalan Raya Pemda Picu Kecelakaan.

“Katanya sih itu tanah itu diangkut dari Desa Margasari Kecamatan Tigaraksa dan dari Tegal Pondoh, Bogor, diangkut untuk penimbunan kawasan Bizpoint Cikupa, Kabupaten Tangerang,” ujar Agus yang mengaku mengetahui itu dari supir truk saat beristirahat di warungs ekitar lokasi.(agm/din)




Ceceran Tanah di Jalan Raya Pemda Picu Kecelakaan

Kabar6-Aktivitas truk bermuatan tanah di kawasan Jalan Raya Pemda Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, dikeluhkan warga dan pengendara sepeda motor.

Pasalnya, selain ulah supir truk yang kerap ugal-ugalan, juga tumpahan tanah liat yang berceceran dijalan dibiarkan begitu saja.

Alhasil, saat hujan turun, ceceran tanah liat mengakibatkan ruas jalanan menjadi licin hingga tak jarang pengendara yang melintas mengalami kecelakaan.

Seperti yang dialami Andri (28), salah seorang pengendara yang terjatuh dilokasi, Jumat (29/8/2014) malam. Untungnya, saat peristiwa itu Andri tidak terluka parah, hanya lecet-lecet kecil, meski sepeda motornya rusak parah.

“Sudah penerangan minim, jalanan isinya tanah yang diguyur hujan. Ya jelas aja licin, apalagi ruas jalanan yang dilalui menikung,” cetus Andri, pengendara yang terjungkal tak jauh dari pintu gerbang kawasan Milenium.  **Baca juga: 18 Pemuda Kanada Bakal Sambangi Kabupaten Tangerang.

Keluhan senada diungkapkan Teti (38), pengendara lain yang menjadi korban dilokasi. “Ini semua gara-gara ceceran tanah yang jatuh dari truk tanah, kemudian diguyur hujan. Alhasil, jalan jadi licin,” keluh Teti yang shok akibat terjungkal dari sepeda motor bersama suaminya.(agm)

 




18 Pemuda Kanada Bakal Sambangi Kabupaten Tangerang

Kabar6-Sedikitnya 18 pemuda asal negara Kanada, bakal menyambangi Kabupaten Tangerang. Belasan pemuda dari negeri pecahan es yang terletak di benua Amerika tersebut, diperkirakan akan tiba di kota seribu industri ini, pada 5 September 2014 mendatang.

Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Tangerang, Muhlis, mengatakan kehadiran 18 pemuda Kanada tersebut dalam rangka  Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN).

Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Tangerang, selaku leading sektor dari kegiatan pertukaran pemuda ini memberikan kepercayaan kepada para pengurus organisasi pemuda di daerah itu, agar mendampingi 18 pemuda Kanada selama berada di tanah air.

“Kami dipercaya untuk menyambut serta mendampingi mereka selama berada di daerah ini,” ungkap Muhlis, saat menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah pengurus harian DPD KNPI Kabupaten Tangerang di Gedung Graha Pemuda, Tigaraksa, Jumat (29/8/2014).

Menurutnya, kedatangan 18 pemuda Kanada ini bertujuan ingin mempelajari budaya dan berbagai potensi wisata yang ada daerah tersebut.

Disamping itu, para pemuda ini juga akan menginap selama hampir dua bulan di sebuah penginapan yang terletak di wilayah Kecamatan Tanjung Pasir. **Baca juga: Pasien Keluhkan Rusaknya Alkes di Puskesmas Jayanti.

“Untuk itu, saat ini kami mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan pemuda Kanada ini,” katanya.(din)




Pasien Keluhkan Rusaknya Alkes di Puskesmas Jayanti

Kabar6-Dua unit Alat Kesehatan (Alkes) gigi yang ada di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Jayanti, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, rusak.

Kerusakan dua alkes gigi bantuan dari Pemerintah Provinsi Banten dan Kabupaten Tangerang ini, dikeluhkan salah seorang pasien ketika hendak melakukan pemeriksaan gigi anaknya yang sakit.

“Tadi saya bawa anak ke Puskesmas Jayanti untuk berobat, karena giginya sakit. Tapi, kata Dokter gak bisa ditambal, sebab alat bor gigi lagi rusak,” ungkap Ny. Mulyati, orang tua dari Zahra, pasien sakit gigi, kepada Kabar6.com, Jum’at (29/8/2014).

Menurut Mulyati, pihaknya disarankan oleh Dokter di Puskesmas Jayanti, agar membawa anaknya berobat ke tempat lain.

Pasalnya, alkes gigi merek Dent-1A bantuan dari Pemkab Tangerang dan kompressor merek Swan dari Pemrov Banten ini yang tergeletak diruang perawatan gigi di Puskesmas itu tak bisa digunakan. **Baca juga: Diduga Terlibat Bansos, Sekpri Ratu Atut Ditahan.

“Saya, disuruh berobat ke tempat lain, karena alkes gigi sudah lama rusak,” katanya.(agm/din)