1

Ledakan di Pamulang Diduga Bom Pipa

Kabar6-Peristiwa ledakan yang terjadi di sekitar pemukiman warga dibilangan Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (27/9/2014) malam, diduga merupakan sebuah bom pipa.

 

Pasalnya, dari lokasi ledakan di sebuah tanah kosong di Jalan Talas 1, RT 01/10, Kelurahan Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang itu, ditemukan sebuah benda berbentuk peralon, serta bubuk yang diduga serbuk mesiu.

 

“Ia, perihal ledakan itu memang sudah ada laporan dan saat ini masih dalam penyelidikan,” ucap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Indra Siregar yang dihubungi, Minggu (28/9/2014).

 

Perihal benda tersebut, pihaknya sampai saat ini belum dapat memastikan apakah benda misterius yang sudah diamankan tersebut merupakan bom pipa. Karna pihaknya masih mendalami temuan benda yang meledak itu.

 

“Terkait dugaan bom pipa, kami masih dalami,” ungkap Indra. **Baca juga: Benda Terduga Bom Rakitan Meledak di Pamulang


Perihal ledakan di Pamulang yang diduga adalah ledakan dari bom pipa, hingga saat pihak kepolisian belum dapat memastikannya. Lantaran, wilayah itu diketahui merupakan salah satu kawasan rawan teroris.

 

Indra juga menambahkan, barang bukti berupa pecahan paralon berukuran 1,5 inc, kabel kawat dan bubuk mesiu yang belum terbakar di lokasi telah diamankan jajarannya.

 

“Barang bukti memang sudah ada di kita, di Polres Jakarta Selatan. Namun apakah dugaan bom masih terus kita dalami,” tambah Indra.(way)




Polisi Tunggu Keterangan Korban Ledakan Panel Listrik Argo Pantes

Kabar6-Pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Tangerang Kota, hingga saat ini masih mengumpulkan keterangan lebih lanjut terkait insiden ledakan sebuah panel milik PT Argo Pantes, Kota Tangerang.

 

Diketahui, ledakan di lingkungan pabrik tekstil tersebut mengakibatkan tiga karyawannya mengalami luka bakar serius.

 

Kanit Reskrim Polsek Tangerang Kota Iptu Sutopo mengungkapkan, pihaknya juga akan meminta keterangan dari para korban, setelah memang sudah dinyatakan kesiapannya, khususnya korban yang saat ini masih menjalani perawatan medis di RS.

 

“Iya sejauh ini kami baru mengecek ke lokasi dan meminta keterangan pihak perusahaan. Nanti kami juga akan meminta keterangan dari korban,” ujarnya, Minggu (28/9/2014). **Baca juga: Walikota Pergoki Pabrik Buang Limbah ke Cisadane

 

Sutopo juga memaparkan keterangan sementara yang didapat dari pihak managemen, bahwa insiden kecelakaan kerja yang terjadi di perusahaan tekstil ini, ditenggarai adanya sedikit kelalaian.

 

“Keterangan sementara dari managemen perusahan, memang ini murni kecelakaan kerja. Tapi perusahaan juga mengakui ada sedikit kelalaian kerja, sehingga insiden ini terjadi,” pungkasnya.(ges)




Walikota Pergoki Pabrik Buang Limbah ke Cisadane

Kabar6-Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mengancam akan menutup pabrik nakal yang buang limbah berbahaya ke Sungai Cisadane. Tindakan tersebut dilakukan Walikota setelah memergoki pabrik yang buang limbah ke Sungai Cisadane.

 

Disela acara Clean Up the World yang diadakan LSM Banksa Suci, Walikota yang bersama warga Kelurahan Panunggangan Barat sedang gotong royong membersihkan sampah yang mengotori Kali Cisadane, memergoki saluran air yang selama ini menjadi saluran pembuangan limbah pabrik ke Kali Cisadane.

 

Spontan Walikota langsung memerintahkan pihak Kelurahan untuk memanggil pengelola pabrik yang buang limbah tersebut, sekaligus memerintahkan pihak BPLH Kota Tangerang untuk menutup saluran air tersebut.

 

“Tutup aja salurannya,” Perintah Walikota. **Baca juga: Tim Pemberantas Narkotika dan Aids Kota Tangerang Dikukuhkan

 

Dikatakanan Walikota, ulah pabrik nakal yang membuang limbah sembarangan harus ditindak secara tegas. “Kalau perlu cabut izin operasionalnya,” tegasnya, Minggu (29/9/2014).

 

Walikota juga sangat menyayangkan ulah oknum pengelola pabrik yang memilih membuang limbahnya ke Sungai Cisadane yang menjadi sumber air minum baku bagi Warga Kota Tangerang.

 

Selanjutnya Walikota juga akan memerintahkan BPLH untuk mengecek Instalasi Pembuangan Air Limbah pabrik-pabrik di Kota Tangerang.

 

Sementra itu, Kepala BPLH Kota Tangerang, Lisa Angraeni menjelaskan bahwa pabrik  tersebut sudah masuk pengadilan dan sudah ada putusan, namun karena pasal yang didakwakan bukan berdasarkan UU 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, maka sangsinya sangat ringan.

 

Oleh karenanya, pihaknya akan melakukan tindakan penuntutan berdasarkan undang-undang tersebut. “Sangsinya bisa pencabutan ijin dan pemulihan lingkungan,” Jelasnya.

 

Sementara itu, acara Clean Up The World yang diadakan Banksasuci bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan di sekitar tempat tinggalnya, sebagaimana disampaikan Ketua Panitia, Ahmad Yunus.

 

“Masyarakat juga harus terlibat dalam menjaga konservasi alam di sekitar Kali Cisadane,” Ujarnya.(hms/tom migran)




Tim Pemberantas Narkotika dan Aids Kota Tangerang Dikukuhkan

Kabar6-Para pemuda yang tergabung dalam Tim Pemberantas Judi, AIDS dan Narkotika (Tim Pantas Juara) resmi dikukuhkan DPD KNPI Kota Tangerang. Tim tersebut sedianya bakal ikut berperan aktif membantu aparatur pemerintah setempat, dalam menekan tindak kejahatan, Minggu (28/9/2014).

 

Selain itu, dalam acara yang digelar di Gedung KNPI, Jalan A. Dimyati, Kelurahan Sukasari, Kota Tangerang, itu juga dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama, antara Ketua DPD KNPI Kota Tangerang Ibrohim, Wakasat Reserse Narkoba Polres Metro Tangerang Kompol Paryanto, Komandan Unit Intel Kodim 0506 Tangerang Lettu Infanteri Brader Sijabat serta Kepala Kesbanglinmas Kota Tangerang Habibullah.

 

Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPD KNPI Kota Tangerang, Ibrohim berharap kepada seluruh anggota tim pantas juara, agar mampu berkiprah dalam mewujudkan perannya, bersinergi dengan semua kalangan bersama-sama mewujudkan Kota Tangerang yang sehat dan berakhlakul karimah.

 

“Tim pantas juara ini adalah lembaga otonom yang memang ada dari tingkat pusat sampai daerah yang didirikan KNPI, sebagai perwujudan fungsi katalisator dan fungsi kontrol sosial. Knpi sebagai wadah berhimpun okp/pemuda juga turut bertanggung jawab dalam memberantas judi, aids dan narkoba di kalangan anak-anak muda,” ujar pria yang akrab disapa Boim ini

 

Kabid Pemuda Disporbudpar Kota Tangerang, Wawan Fauzi yang pada kesempatan itu juga hadir, sedikit menguraikan, bahwa tim pantas juara merupakan lembaga struktur resmi yang berada dalam nauangan KNPI, mulai dari tingkat DPP hingga DPD kota.

 

“Jadi, tim ini bukanlah bentukan baru, tapi tim ini masuk dalam bagan struktur resmi di KNPI. Mudah-mudah tim yang baru saja dikukuhan bisa segera membantu pembentukan BNN Kota Tangerang yang masih dalam proses,” tukasnya.

 

Sama halnya dengan Boim, Wawan juga berharap, tim ini dapat menujukan eksistensinya, dengan merangsang dan membangkitkan pergerakan kreatifitas pemuda, bersama pemerintah dan instansi kepolisian, kodim dan instansi lainnya untuk memerangi bahaya peredaran gelap narkotika, judi dan AIDS.

 

“Ini lembaga milik kita semua yang telah dikukuhkan berarti punya kewajiban kembali menorehkan tinta emas selanjutnya bahwasanya eksistensi pemuda masih ada. Tim pantas juara telah mendapat dukungan banyak instansi. Maka saya berharap untuk segera berkoordinasi,” terang dia.

 

Sementara itu, Kepala kantor Kesbanglinmas Kota Tangerang Habibullah mengatakan, kegiatan ini merupakan hal yang sangat positif, mengingat Kota Tangerang adalah daerah bermasyarakat heterogen, untuk itu sangat tidak dapat dipungkiri, riskan timbulnya hal negatif. **Baca juga: Berkat Sampah, Warga Satu RW Bisa Jalan-jalan

 

“Kita juga terus memberikan pembinaan kepada Ormas/LSM agar dapat bekerjasama dalam membangun Kota Tangerang sebagai kota yang bebas dari narkotika,” pungkasnya.(ges)




Berkat Sampah, Warga Satu RW Bisa Jalan-jalan

Kabar6-Jalan-jalan dengan modal sampah, Kenapa tidak? Itulah yang dilakukan warga RW 7, Perumahan Benua Indah, Kelurahan Pabuaran Tumpeng, Kota Tangerang, yang tergabung dalam kelompok Bank Sampah Benua Hijau.

 

Dari kepedulian mereka dalam mengelola sampah, berbuah berkah. Sampah yang mereka hasilkan sendiri, diolah dan ditukarkan dengan uang, yang hasilnya digunakan untuk rekreasi bersama.

 

Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah sangat mengapresiasi kepedulian warga Perumahan Benua Indah dalam kegiatan mengolah sampah. Apalagi rekreasi yang dilakukan ini terselenggara dari hasil jerih payah warga dalam mengelola sampah.

 

“Luar biasa, dari sampah membawa berkah. Mudah-mudahan ini bisa diikuti oleh warga lainnya biar semakin banyak yang peduli dan sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,” kata Walikota saat memberikan sambutan di Halaman Kelurahan Pabuaran Tumpeng, Minggu (28/9/2014) sebelum melepas rombongan berekreasi ke Ciater.

 

Menurutnya, sampah bukan sebuah masalah jika diolah dengan baik dan benar. “Seperti halnya di Benua Indah ini. Ibu, bapak dan para remaja yang turut aktif menciptakan lingkungan agar senantiasa bersih dan hijau.”

 

Oleh karena itu, Walikota mengajak warga setempat untuk terus membangun rasa kekeluargaan dan kebersamaan terutama dalam menata dan menjaga lingkungan. Apalagi para remaja sebagai generasi penerus yang akan turut membangun kota ini.

 

“Jadilah pelopor dalam pembangunan kota ini dan menjadi generasi yang senantiasa peduli pada kebersihan lingkungan,” terangnya dihadapan 57 Warga Kelompok Bank Sampah Benua Hijau.

 

Usai memberi sambutan, Walikota bergegas ke Acara Car Free Day sekaligus peringatan Hari Perlindungan Lapisan Ozon yang digelar di Perumahan Villa Grand Tomang I, Kecamatan Periuk.

 

Dalam paparannya, Walikota menyampaikan agar masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan dan berperan aktif dalam pembangunan Kota Tangerang. **Baca juga: Sampah di Cipeucang Telah Melebihi Kapasitas

 

“Jangan buang sampah sembarangan dan pilah sampah dengan benar,” ujar Walikota seraya menjelaskan sampah kalau tidak dikelola dengan baik akan menghasilkan gas metan yang berbahaya bagi kesehatan dan bisa merusak lapisan ozon.

 

Oleh karena itu, Walikota mengajak masyarakat untuk semakin peduli kepada lingkungan dengan turut mengelola sampah dengan benar karena sampah kalau dikelola dengan benar pada dasarnya dapat memberikan manfaat seperti sampah organik yang bisa diolah menjadi pupuk dan an organik bisa dikiloin dan menghasilkan rupiah.

 

Diakhir paparannya, Walikota mengajak kepada masyarakat agar turut merawat dan menjaga fasilitas yang ada seperti taman serta sarana publik lainnya karena kota ini milik kita bersama. “Mari kita jadikan kota ini semakin nyaman untuk dinikmati,” pungkasnya.

 

Walikota juga turut senam bersama masyarakat seraya diselingi foto bersama masyarakat yang beberapa kali menghampirinya. Selain itu, Walikota juga melakukan penanaman pohon yang turut didampingi Sekretaris Daerah, Dadi Budaeri, Asisten Pemerintahan, Syaiful Rohman serta para Kepala dinas dan pegawai di lingkungan Pemkot Tangerang.(hms/tom migran)




Sampah di Cipeucang Telah Melebihi Kapasitas

Kabar6-Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Yepi Suhendar memastikan bahwa saat ini Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Cipeucang, Serpong, sudah kelebihan kapasitas daya tampung (overload). Maka itu, diperlukan sejumlah terobosan untuk mengatasinya.

 

“Volume sampah yang dikirim ke Cipeucang mencapai 150 Ton per hari. Melalui teknologi insinerasi ini, diharapkan jumlah sampah yang dikirim ke Cipeucang berkurang. Karena sudah diolah terlebih dahulu di beberapa titik,” katanya di lokasi yang sama.

 

Yepi mengaku, DKPP Kota Tangsel terus melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait pengolahan sampah dari lingkungan. Menurutnya, masyarakat diminta memilah sampah organik dan organik sejak di lingkungan rumah.

 

“Ini memudahkan pengolahan sampah yang dilakukan. Kami harapkan masyarakat turut aktif dalam mengatasi masalah sampah di Kota Tangsel,” kata dia. **Baca juga: Tanggulangi Sampah, DKPP Tangsel Gandeng Swasta

 

Sebelumnya ia sempat mengakui bila penyebab masalah sampah di kota termuda Tanah Jawara ini begitu pelik. Bahkan masyarakat terkesan cuek terhadap keberadaan titik-titik pembuangan sampah liar yang tersebar di setiap kelurahan/desa.

 

Pemilik lahan telah memungut uang kepada warga yang membuang sampah. Seperti titik lokasi yang ada di wilayah Kemuning, Kelurahan Pamulang Barat, Pamulang. Setiap hari menjelang siang, aneka jenis alat pengangkut sampah hilir-mudik.

 

Maka ketika pihak DKPP Kota Tangsel mencoba ingin menutup lokasi pembuangan sampah liar ditentang oleh empunya lahan. Termasuk rencana penyediaan bak penampungan sampah (amrol).

 

“Di Kemuning itu sudah kita bicarakan dengan warga yang dimediasikan lurah dan camat setempat. Tapi sampai sekarang belum ada titik temu,” ujarnya.(yud)




Tanggulangi Sampah, DKPP Tangsel Gandeng Swasta

Kabar6-Pemkot Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) melalui Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) bakal melibatkan pihak swasta dalam menanggulangi sampah. Nantinya, swasta menjadi pemodal pengadaan alat teknologi pengolahan sampah.

 

Kepala DKPP Kota Tangsel M Taher Rochmadi mengatakan teknologi pengolahan sampah yang bakal diterapkan, yakni insinerasi. Nantinya, alat yang ditaksir senilai Rp 3 miliar per unit itu bakal ditempatkan di sejumlah lokasi. Misalkan di pasar tradisional.

 

“Swasta kita libatkan. Nantinya, pengolahan sampah akan langsung dilakukan di titik-titik yang sudah disediakan alat insenirasi itu,” katanya saat coffee morning di kantor DKPP Kota Tangsel, Pamulang.

 

Alasan pengolahan sampah diswastakan, Taher mengaku lantaran harga mesin Insineratornya cukup mahal. Terlebih, kapasitas mesin insinerator seharga Rp 3 miliar itu hanya cukup menampung 70 meter kubik sampah.

 

“Kita tidak bisa menggunakan mesin insinerator seperti di Singapura yang kapasitasnya besar. Karena produksi sampah di Tangsel masih tanggung, jadi hanya butuh mesin yang kecil saja,” tandasnya. **Baca juga: Dua Kelompok Pemuda Bentrok di Situ Gintung

 

Sejauh ini, Taher mengaku sudah melakukan pembicaraan dengan sejumlah pihak swasta terkait rencana tersebut. “Responnya cukup bagus, tinggal pembicaraan lanjutan,” tandasnya.(yud)




Bandit Gasak Rp. 140 Juta Milik Nasabah Bank di Balaraja

Kabar6-Tim Resmob Polsek Balaraja terus memburu tiga bandit jalanan bermodus gembos ban, yang beraksi di Jalan Raya Serang KM 26,7 pada pekan lalu.

Para pelaku spesialis nasabah bank ini, menyasar dua orang nasabah Bank Jabar (BJB) yang belakangan diketahui merupakan staf Kecamatan Jayanti.

Dalam peristiwa itu, uang tunai sebesar Rp. 140 yang baru saja diambil dari Bank Jabar raib dari dalam mobil korban.

“Kami masih melakukan penyelidikan, dan sudah memeriksa dua pegawai kecamatan atas hilangnya uang negara tersebut,” ungkap Kapolsek Balaraja Awaludin Amin, Minggu (28/9/2014).

Menurut Kapolsek, kejadian terjadi minggu lalu. Staf kecamatan Jayanti menggunakan kendaraan pribadi jenis sedan mengambil uang tunai sejumlah Rp 140 juta di Bank Jabar.

Namun di KM 26,7 ada pengendara sepeda motor menginformasikan bahwa ban belakang mobil yang dikendarai korban bocor.

“Pegawai ini lalai, dan menghentikan kendaraanya. Pada saat itulah pelaku masuk dan mengambil uang tersebut,” papar Kapolsek.

Sementara itu, Camat Jayanti Heru Ultari membenarkan musibah yang menimpa pegawainya tersebut. Namun, Heru menegaskan, pihaknya telah mengklarifikasi kepada pemerintah daerah terkait hilangnya uang negara tersebut. **Baca juga: Benda Terduga Bom Rakitan Meledak di Pamulang.

“Iya kemarin musibah, tapi sudah diklarifikasi. Pokoknya semuanya beres, tidak ada masalah,” pungkas Heru.(agm)




Begini Suasana Pesawat Lion Air Dalam Rekaman Video Amatir

Kabar6-Suasana ketegangan serta  kegaduhan yang terjadi di dalam Maskapai Lion Air JT 0152 tujuan Jakarta-Singapura, pada Sabtu (27/9/2014) kemarin, sempat diabadikan salah seorang penumpang.

 

Ya, dalam rekaman video amatir berdurasi lima belas detik itu, setidaknya terlihat jelas betapa panik dan kecewanya ratusan penumpang maskapai berlambang kepala singa ini.

 

Kepanikan dan kekecewaan ratusan penumpang itu, dilatarbelakangi alat pendingin udara pada bagian belakang dalam kondisi tidak berfungsi alias mati.

 

Terdengar juga dalam video tersebut, hujatan dari para penumpang yang sepertinya banyak didominasi kaum wanita ini. Bahkan, beberapa di antara mereka, dengan lantang meminta kepada sang juru rekam untuk menyampaikan insiden ini kepada masyarakat luas, melalui media massa.

 

“Masukin koran saja pak atau masukin tv,” demikian ungkapan itu terdengar jelas dalam rekaman, meski sedikit tertiban celotehan samar lainnya.

 

Ketegangan semakin menjadi, ketika salah seorang penumpang pria berperawakan gemuk, terlihat berdiri ngotot sambil memarahi dua orang pramugari yang tengah berada di bagian belakang pesawat.

 

Dengan wajah garang serta pelototan mata tajamnya, pria tersebut memaksa kedua pramugari maskapai milik perusahaan swasta ini, untuk segera memberikan alat bantu oksigen, kepada para penumpang di bagian belakang pesawat, yang sepertinya sudah merasa pengap dan panas.

 

“Bagaimana ini, perlu oksigen ini. Perlu oksigen,” teriaknya, sembari menyebut kalimah ‘Laa ilaaha illallah’ dengan lantang. **Baca juga: Penumpang Lion Air Panik Diudara

 

Sontak, hal tersebut membuat kedua dara manis yang kala itu tampil anggun dengan mengenakan seragam warna merah serta corak garis biru ini, bergegas pergi seakan hendak menuruti permintaan penumpang tersebut.

 

Demikian kurang lebihnya gambaran singkat yang terekam jelas dalam video yang sempat dikirim oleh salah seorang penumpang pesawat itu kepada wartawan, sesaat setelah insiden terjadi.(ges)




RUU Pilkada Disahkan, Ini Kata Pakar Hukum Tata Negara

Kabar6-Drama akhir pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Pilkada terkesan menjadi ajang balas dendam pascakekalahan dalam bursa pemilihan presiden (Pilpres) pada 9 Juli kemarin. Lewat pemilihan suara atau voting di Gedung Senayan, lembaga legislatif memutuskan bahwa kedepannya pemilihan kepala daerah mesti lewat DPRD.

 

Demikian dikatakan pakar Hukum Tata Negara Refly Harun kepada kabar6.com ditemui dalam sebuah acara di Jakarta, Minggu (28/9/2014). “Kalah di Pilpres kemudian ingin menguasai Pilkada. Nah, dalam politik kita memang selalu bicara bagaimana bisa merebut kekuasaan,” katanya.

 

Tapi, terang Refly, kekuasaan itu juga harus dibatasi oleh kesepakatan bangsa. Artinya, prinsip-prinsip seperti kedaulatan rakyat tetap harus dikedepankan. Selain itu juga tujuan diberlakukannya otonomi daerah serta pemerintahan presidensil dan pemilihan demokratis.

 

Sehingga ada batas-batas konstitusional yang tidak bisa melompati pagar-pagar konstitusional di atas. Bersama sejumlah akademisi lainnya, Refly bilang, dirinya pernah mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk membatalkan pengesahan RUU Pilkada.

 

Ia harus bisa memanfaatkan momentum ini untuk meninggalkan warisan yang baik. Demi terus bergeraknya arah demokrasi bangsa yang belakangan terus menunjukan dinamis. Refly melihat pembahasan RUU Pilkada di Parlemen Senayan sudah tidak rasional karena sistem blok lebih kentara.

 

“Bukan melihat plus dan minus lagi tapi sudah melihat blok politik. Ini yang sudah tidak boleh,” terangnya. Saat disinggung apakah ini menjadi sinyalemen SBY meninggalkan noda pascalengser dari pucuk pimpinan.

 

“Oh iya saya kan sudah berkali-kali bilang, dia (SBY-red) meninggalkan warisan yang buruk. Jadi dia akan meninggalkan legacy (warisan buruk).” **Baca juga: Ahli Waris Lahan di Desa Patrasana Resah

 

Padahal, tambahnya, selama sembilan tahun terakhir Indonesia sudah berproses demokrasi luar biasa. Melalui digelarnya ratusan Pemilukada, meski ada kelemahan tapi Indonesia masih tetap bisa bertahan.

 

“Bahkan kan trend belakangan muncul pemimpin yang out of the book (kebijakan yang diambil diluar pakem atau kebiasaan). Memang masih sedikit, tapi ingat politik itu yang penting trend positifnya,” tambah Refly.(yud)