1

5 Fakta Keberadaan UFO di Atas Kapal Perang AS

Kabar6-Meskipun sempat disembunyikan dari publik, sejumlah foto yang menangkap gambar benda langit tak dikenal atau biasa disebut UFO akhirnya bocor ke masyarakat. Dari situ terkuak bahwa UFO ternyata pernah mengepung kapal perang angkatan laut Amerika Serikat pada 2019 lalu.

The Drive melaporkan, kapal perang Angkatan Laut AS telah dikepung oleh enam objek terbang misterius yang digambarkan melakukan manuver berani di atas kapal-kapal perang di dekat tempat latihan militer yang sensitif.

Selama insiden pada Juli 2019, tidak ada satu pun kapal perang yang dapat mengidentifikasi objek terbang tersebut dan insiden tersebut membuat bingung para saksi. Melansir Sindonews, berikut lima fakta keberadaan UFO di atas kapal perang AS:

1. Satu UFO berbentuk piramida
Foto yang bocor ke publik menunjukkan UFO di atas tiga kapal perang AS di lepas pantai California pada 2019, ketika kapal USS Kidd, USS Rafael Peralta dan USS John Finn sedang melakukan latihan perang.

Satu foto menunjukkan objek berbentuk piramida dan foto lainnya yang berada di sekitar kapal perang AS terdaftar dengan catatan berbunyi, ‘tidak diketahui’.

2. UFO sempat mengincar satu kapal perang AS
Kepastian penampakan UFO di lepas laut California terungkap setelah dokumen dari log ketiga kapal perang itu dirilis berdasarkan Freedom of Information Act Amerika.

Dokumen informasi itu diperoleh The Drive yang dilansir New York Post, Kamis 25 Maret 2021. Menurut dokumen tersebut, dari rentetan gangguan sejumlah UFO, salah satunya adalah UFO yang menyamai kecepatan dan arah satu kapal perusak selama 90 menit.

3. UFO berdengung selama beberapa hari di sekitar kapal perang
Dokumen itu menyebutkan, objek terbang misterius itu diidentifikasi sebagai ‘Unmanned Aerial Vehicles (UAV)’ atau ‘Kendaraan Udara Tak Berawak’.

Objek-objek terbang itu berdengung di atas tiga kapal perang Amerika selama beberapa hari. “Cahaya putih diidentifikasi melayang di atas dek penerbangan kapal,” bunyi entri lainnya.

“Dua UAV terlihat dari sayap kanan,” bunyi catatan entri dari USS Rafael Peralta, yang diikuti dengan entri lain enam menit kemudian berbunyi, “Empat UAV terlihat dari kanan jembatan”.

4. Ada 6 UFO yang mengepung kapal perang AS
Menurut dokumen tersebut, sebanyak enam UAV berkerumun di sekitar USS Kidd, USS Rafael Peralta dan USS John Finn selama beberapa hari pada Juli 2019, kadang-kadang melakukan manuver yang berani.

“(USS) Kidd melaporkan overhead UAV,” bunyi salah satu entri log kapal dari kejadian 14 Juli 2019. “Cahaya putih diidentifikasi melayang di atas dek penerbangan kapal,” bunyi entri lainnya.

Laporan kapten kapal soal UFO dicatatkan sebagai Unmanned Aerial Vehicles (UAV) atau Kendaraan Udara Tak Berawak karena mereka tak mengenali objek tersebut.

5. Pentagon pastikan UAV di atas kapal perang AS adalah UFO
Insiden keberadaan UFO itu memicu penyelidikan oleh Angkatan Laut, Coast Guard, FBI, dan lembaga lainnya. Namun, semuanya gagal memberikan jawaban.

Belakangan, Pentagon mengonfirmasi bahwa foto-foto yang menunjukkan UFO berdengung di atas kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di California pada 2019 adalah benar.

Foto-foto itu diambil oleh personel Angkatan Laut. Sebelumnya, John Ratcliffe, yang menjabat sebagai Direktur Intelijen Nasional di era Presiden Donald Trump, membuat klaim sebelum rilis laporan ‘X Files’ menjadi ‘fenomena udara tak teridentifikasi’.

Ratcliffe melaporkan, AS memiliki setumpuk bukti rahasia yang menunjukkan UFO melakukan hal-hal yang bertentangan dengan penjelasan. ** Baca juga: Ini Busana Khas Idul Fitri untuk Wanita di 5 Negara

Itu termasuk memecahkan penghalang suara tanpa membuat ledakan sonik, dan melakukan manuver yang tidak mungkin dilakukan dengan teknologi manusia.(ilj/bbs)




Ini Busana Khas Idul Fitri untuk Wanita di 5 Negara

Kabar6-Berbicara perihal baju Lebaran, Idul Fitri memang identik dengan busana-busana yang khas. Di Indonesia sendiri ada beragam busana khas Idul Fitri yang dapat dipilih, entah itu kaftan, abaya, tunik atau blus.

Lantas bagaimana dengan negara lain? Sejumlah negara ini, melansir kumparanwoman, memiliki model khusus untuk dikenakan saat Lebaran. Apa saja busana khas Idul Fitri untuk wanita di lima negara tersebut?

1. Malaysia
Kaum hawa di Malaysia biasa mengenakan Baju Kurung saat Idul Fitri. Biasanya, busana ini memiliki siluet yang longgar pada bagian lengan, perut, dan juga dada. Selain itu, Baju Kurung juga tidak dipasangi kancing dan tidak pula memiliki kerah.

Terdapat dua jenis Baju Kurung, yaitu versi modern dan tradisional. Untuk Baju Kurung versi modern biasanya dikenakan oleh generasi muda. Jenis itu memiliki detail lebih rinci dan hadir dalam berbagai warna serta gaya.

2. Palestina
Wanita di Palestina biasanya memakai busana bernama Thobe saat merayakan Idul Fitri. Thobe sendiri merujuk pada kain longgar dengan lengan panjang, dan bisa dikenakan oleh kaum hawa di segala usia. ** Baca juga: Ketupat Lebaran Sudah Ada Sejak Abad Ke-15

Busana ini biasanya berbentuk baju terusan seperti jubah yang dihiasi sulaman tangan yang sangat rumit. Selain Thobe, wanita Palestina juga biasa memakai Taqsireh saat Idul Fitri. Taqsireh sendiri adalah jaket bersulam, yang diakui sebagai salah satu item pakaian yang paling disuka.

3. Pakistan
Wanita di Pakistan memakai Shalwar Kameez, yaitu pakaian tradisional yang terdiri dari dua potong yaitu celana atau kulot (shalwar) dan juga kemeja atau tunik (kameez). Shalwar Kameez sebetulnya tidak terbatas dipakai saat Idul Fitri saja, namun juga dipakai untuk berbagai momentum.

Bedanya, busana Shalwar Kameez yang dipakai untuk Idul Fitri biasanya memiliki desain dan gaya yang bervariasi. Selain itu, busana ini juga diberi tambahan renda dan juga syal (dupatta) untuk menciptakan kesan yang festive.

4. Maroko
Kaum hawa di Maroko juga biasanya mengenakan Kaftan saat Hari Raya Idul Fitri. Kaftan sendiri adalah pakaian panjang yang memiliki model longgar dan dihiasi dengan motif yang rumit di bagian lengan serta dada.

Terdapat banyak sekali variasi dan model Kaftan yang biasanya dikenakan wanita Maroko saat Lebaran. Tak hanya model saja, para wanita Maroko juga biasanya mengenakan warna Kaftan yang beragam.

5. Bangladesh
Mirip dengan di Pakistan, wanita Bangladesh memakai Saree Salwar Kameez saat Hari Raya Idul Fitri. Saree Salwar Kameez di Bangladesh sendiri merupakan busana modest yang memiliki model panjang dengan warna cerah dan biasanya dihiasi manik-manik.

“Anda akan melihat banyak perempuan memakai saree (celana) dengan jaket panjang, jumpsuit, jubah, atau tunik panjang (kameez) selama Idul Fitri. Jubah itu biasanya dihiasi dengan manik-manik berat atau sederhana, yang penting tetap menonjolkan unsur tradisional,” kata Arzin Alom, seorang desainer asal Bangladesh.

Apa busana pilihan Anda saat Idul Fitri? (ilj/bbs)




Jalani Lebaran dengan 3 Rumus Sehat

Kabar6-Perayaan Lebaran selalu identik dengan makan bersama sanak keluarga. Hal lain, menu tradisional khas Indonesia yang penuh rempah dan kaya bumbu seperti ketupat, opor ayam, rendang, semur daging, dan sambal goreng ati menjadi menu wajib yang selalu ada dalam perayaan Idul Fitri.

Namun di balik kelezatan hidangan Lebaran, ada bahaya yang mengancam bagi kesehatan. Hal ini disebabkan berbagai menu hidangan tersebut cenderung tinggi karbohidrat dan lemak yang dapat memicu penyakit usai Lebaran.

Namun jangan khawatir karena Anda tetap bisa berlebaran dengan sehat. Bagaimana caranya? Melansir Hellosehat, berikut tiga rumus sehat yang bisa diikuti:

1. Sehat 1, kendalikan nafsu makan agar sehat saat lebaran
Meskipun baru saja melewati Ramadan di mana kita diwajibkan menahan lapar dan haus, bukan berarti saat Lebaran dapat memuaskan diri dengan berbagai makanan, lho.

Tetap kendalikan nafsu makan, dan makanlah sesuai dengan kebutuhan kalori harian Anda. Cara menghitung kalori harian cukup mudah, untuk pria yaitu 30 kkal x berat badan, sedangkan wanita adalah 25 kkal x berat badan.

Untuk mengatasi nafsu makan yang berlebih, Anda dapat mengonsumsi makanan pembuka sebelum berkunjung. Anda bisa makan satu buah apel beserta kulitnya, karena kulit apel dapat mengendalikan nafsu makan, sehingga tidak kalap ketika melihat banyaknya sajian Hari Raya.

Jika kurang suka apel, Anda bisa memakan buah-buahan kaya air lainnya seperti semangka, melon, atau pepaya. Buah yang mengandung vitamin C seperti jeruk juga dapat mampu menetralisir lemak yang dikonsumsi.

2. Sehat 2, makan dengan ‘3 Tepat’
Makan seimbang kadang kala menjadi tantangan sendiri di momen Hari Raya. Makanan yang tersedia cenderung kurang baik bagi kesehatan. Tapi, bukan berarti Anda harus menghindari santapan khas Lebaran, yang perlu Anda lakukan adalah memilih dengan ‘3 Tepat’, yaitu:

a. Tepat jadwal
Makanlah sesuai jadwal makan seperti di hari-hari lain. Makan besar tetap 3 kali sehari (sarapan, makan siang, makan malam) dan boleh diselingi snack 2 kali yaitu pada pukul 11.00 dan pukul 17.00. Ada baiknya snack yang dimakan mengandung serat tinggi misalnya buah-buahan dan sayuran.

Fungsi makanan snack atau camilan adalah untuk mengondisikan perut dalam keadaan yang tidak terlalu kosong. Hal ini mencegah makan dalam porsi banyak pada saat jadwal makan besar.

Tidak lupa pula, jangan biasakan selalu makan di setiap rumah, bila berkunjung untuk silaturahmi. Berkomitmenlah untuk mematuhi, maka Anda bisa merayakan Lebaran dengan sehat dan aman.

b. Tepat jumlah
Jumlah makanan yang kita makan juga perlu diperhitungkan. Jumlah makanan yang direkomendasikan oleh para ahli gizi adalah karbohidrat (45-60 persen dari total kalori harian), lemak (20-25 persen dari total kalori harian), protein (10-20 persen dari total kalori harian), serat (> 25 gram/hari), dan garam maksimal 3.000 gram.

Bila Anda kesulitan untuk menghitung dengan cara di atas, solusinya cukup ambil makanan yang bervariasi dengan komposisi seimbang dan menggunakan piring kecil.

Hal ini dimaksudkan untuk mencegah Anda makan dalam porsi besar. Lebih baik, makan porsi sedikit dan sering dibandingkan makan dalam porsi besar dalam satu waktu. ** Baca juga: Trik Sehat Jaga Berat Badan Tidak Naik Saat Lebaran

c. Tepat jenis
Jenis makanan pada Hari raya sangat beragam. Pilihlah makanan yang Anda suka dengan mempertimbangkan kandungan gizi dari makanan tersebut. Hindarilah makanan yang terlalu pedas dan terlalu asam karena dapat meningkatkan kadar asam lambung.

Begitu pun sebaiknya pilih makanan yang direbus atau dipanggang daripada makanan yang digoreng dan penuh santan. Makanan yang digoreng dan penuh santan dapat menaikkan kadar kolesterol Anda yang akan menimbulkan gejala mual, pusing, nyeri tengkuk atau nyeri perut.

Batasi pula konsumsi makanan asin dan minuman manis dalam jumlah banyak. Kafein dan alkohol harus dihindari, begitu pun aneka jeroan yang mampu menaikkan asam urat Anda. Perbanyak minum air putih.

3. Sehat 3, silaturahmi sehat saat Lebaran
Lebaran adalah momen yang tepat untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat. Bersilaturahmilah dengan sehat. Biasakan untuk berjalan kaki menuju rumah kerabat yang tidak terlalu jauh atau sengaja memarkir kendaraan agak jauh dari lokasi silaturahmi.

Selain itu, perbanyaklah senyum, karena mampu merangsang keluarnya hormon endorfin, sebuah hormon yang mampu menciptakaan perasaan bahagia. Jangan lupa kenali kemampuan tubuh Anda. Segeralah beristirahat bila mulai kelelahan dengan waktu tidur yang cukup.

Selamat Idul Fitri.(ilj/bbs)




Ketupat Lebaran Sudah Ada Sejak Abad Ke-15

Kabar6-Ketupat yang menjadi ciri khas atau hidangan wajib saat Lebaran, disajikan bersama opor atau lauk lainnya, ternyata sudah ada semenjak zaman dahulu. Bagaimana sejarah ketupat, dan sejak kapan masyarakat Indonesia mengonsumsi ketupat?

Menurut cerita rakyat, melansir Kompas, ketupat berasal dari masa hidup Sunan Kalijaga tepatnya pada masa syiar Islam, abad ke-15 hingga ke-16. Sunan Kalijaga menjadikan ketupat sebagai budaya sekaligus filosofi Jawa yang berbaur dengan nilai Keislaman. Ketupat disebut sebagai kupat oleh masyarakat Jawa dan Sunda. Kupat memiliki arti ngaku lepat atau mengakui kesalahan.

Selain itu, simbolisasi lain dari ketupat adalah laku papat (empat laku) yang juga melambangkan empat sisi dari ketupat. Sunan Kalijaga membaurkan pengaruh Hindu pada nilai Keislaman, sehingga menjadi akulturasi yang padu antara keduanya. ** Baca juga: Intip Perayaan Idul Fitri di Enam Negara

Tidak dipungkiri, ketupat bisa jadi berasal dari zaman Hindu-Buddha di Nusantara. Secara tertulis dalam prasasti yang diteliti oleh para ahli, tak disebut secara spesifikasi merujuk ke ketupat, tetapi indikasi makanan beras yang dibungkus nyiur sudah dilakukan sebelum masa pra-Islam.

Pada zaman pra-Islam, bahan makanan nyiur dan beras dijadikan sebagai sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai makanan oleh masyarakat zaman itu. Selain itu, masyarakat di Bali hingga saat ini menggunakan tipat atau ketupat dalam ritual ibadah.

Namun, ketupat tidak hanya ditemukan di Indonesia. Ketupat bisa ditemukan juga di kawasan Asia Tenggara, khususnya negara yang penduduknya ada dari Suku Melayu. Di negara tersebut, mereka juga menjadikan ketupat sebagai salah satu sajian hari raya Idul Fitri.(ilj/bbs)




Trik Sehat Jaga Berat Badan Tidak Naik Saat Lebaran

Kabar6-Ragam makanan dan minuman lezat yang disajikan selama perayaan Lebaran umumnya memang tinggi kalori serta gula yang menjadi pemicu kenaikan berat badan.

Meskipun begitu, selalu ada cara untuk menjaga berat badan tetap stabil usai Lebaran. Melansir Cosmopolitan, berikut enam cara agar berat badan tidak naik saat Lebaran:

1. Atur porsi makan dengan bijak
Untuk menjaga berat badan, Anda tentu harus tahu berapa jumlah kalori yang diperlukan tubuh setiap harinya. Hal ini pun dihitung dari tinggi badan, berat badan, serta klasifikasi aktivitas harian.

Nah, saat Lebaran Anda bisa menyiasatinya dengan membatasi asupan kalori yang disantap. Jadi seandainya Anda berencana menyantap makanan dengan porsi lebih banyak saat makan siang, porsi makan saat sarapan dan makan malam sebaiknya lebih dibatasi.

2. Hindari minuman manis
Tak hanya selektif dalam memilih menu makanan, jenis minuman pun perlu mendapat perhatian. Ragam minuman manis seperti es buah, teh manis, atau soft drinks yang menjadi langganan saat Lebaran ternyata menyumbang kalori yang cukup besar, dan dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Anda bisa memilih minuman yang lebih rendah kalori seperti air putih, sparkling water, teh dan kopi tetapi tanpa campuran gula. Sama seperti pola makan, ini juga bertujuan untuk mengatur jumlah kalori yang masuk ke tubuh.

3. Fokus ke main course
Saat Lebaran usahakan untuk terfokus ke menu main course (menu utama). Terkadang kebiasaan kita justru menunda bagian main course karena porsinya yang lebih banyak dan berpikir akan membuat tubuh gemuk. Lalu malah hanya makan camilan atau kue kering seperti nastar atau kastengel.

Padahal seharusnya bagian tersebutlah yang kita hindari karena satu kue nastar mengandung hingga 75 kalori. Bayangkan jika Anda mengonsumsinya lebih dari tiga buah nastar, belum lagi kue-kue lainnya.

Prinsipnya, jangan terlalu menahan untuk tidak makan saat Lebaran. Selain ini membuat Anda tidak menikmati hidangan Lebaran, dengan tidak makan apa pun terkadang saat di rumah kita justru merasa lebih lapar dan akhirnya makan lebih banyak, yang tentu tidak sehat serta memicu kenaikan berat badan.

Tidak ada batasan dalam memilih menu main course, selama Anda bijak mengatur pola makan seperti yang tertulis di poin pertama. Tetapi ada baiknya pilih makanan yang mengandung protein, karbohidrat, serta sayuran.

4. Rutin olahraga
Rutin olahraga bantu tubuh membakar kalori sehingga berat badan berada di angka stabil.

5. makan seperti biasa usai Lebaran
Selalu berpikir untuk menebus kesalahan setelah makan banyak saat Lebaran dengan hanya minum jus detoks seharian sedikit kurang dianjurkan. Alasannya, hal ini dapat mengganggu metabolisme tubuh, dan tubuh bekerja lebih lambat dalam membakar kalori.

Akhirnya, justru memicu tubuh lebih susah dalam membakar kalori dan berefek mudahnya kenaikan berat badan. Selanjutnya secara psikologi juga menimbulkan gangguan makan yang dinamakan binge eating disorder.

Jadi usahakan untuk makan dengan porsi seperti biasa Anda makan, namun tetap selektif memilih menu yang sehat dan bernutrisi.

6. Minum lebih banyak air putih
Perbanyak mengonsumsi air putih di pagi hari agar tubuh tetap terhidrasi, sebab ada banyak hal terjadi ketika Anda mengalami dehidrasi.

Salah satunya, tubuh yang kesulitan dalam mencerna makanan, membuat kita merasa sulit kenyang dan makan lebih banyak. ** Baca juga: Pilih Makanan Sehat untuk Jamuan Lebaran

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Intip Perayaan Idul Fitri di Enam Negara

Kabar6-Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran menjadi momen yang sangat dinantikan oleh seluruh umat muslim di dunia, setelah menjalankan ibadah puasa sebulan penuh selama Ramadan.

Dan setiap negara merayakan Idul Fitri dengan tradisi yang berbeda-beda. Jika di Indonesia Idul Fitri identik dengan mudik, malam takbiran, ketupat, dan halal bi halal, bagaimana dengan enam negara ini? Melansir Medcom, berikut enam negara yang dimaksud:

1. Tunisia
Di Tunisia menikmati perayaan Idul Fitri hingga empat hari. Namun, hanya dua hari di awal Syawal yang menjadi libur nasional. Biskuit khusus bernama Ka’ak dan Baklawa dipersiapkan untuk dibagikan ke kerabat dan teman-teman saat perayaan Idul Fitri.

Pagi-pagi, muslim pria mendatangi masjid untuk salat Ied, sementara kaum hawa berada di rumah dan mempersiapkan perayaan dengan menyusun mainan serta pakaian untuk anak-anak mereka.

Di negara arab muslim yang terletak pada pesisir Laut Tengah di Afrika Utara ini, makan siang keluarga besar pada perayaan Idul Fitri biasanya diadakan di salah satu rumah orangtua.

Ada yang mengisi perayaan Idul Fitri dengan musik dan menari pada siang hari. Pesta pun berlangsung sepanjang hari dengan membagi-bagikan hadiah dan makanan.

2. Somalia
Perayaan Idul Fitri di negara yang terletak di Tanduk Afrika ini ditandai dengan perjamuan yang unik. Hidangan khusus bernama Xalwo (Halwo atau Halva) disajikan oleh umat muslim Somalia untuk memeriahkan Idul Fitri.

3. Afrika Selatan (Afsel)
Ratusan umat muslim di Afrika Selatan berkumpul di Green Point di Cape Town di malam hari penutup Ramadan. Mereka berkumpul untuk merayakan malam Idul Fitri dengan melihat bulan.

Kegiatan itu mempertemukan semua lapisan masyarakat. Mereka membawa sesuatu untuk dibagi-bagikan dengan orang lain setelah berbuka puasa di hari penutup Ramadan di tahun itu.

Di pagi hari, umat muslim Afrika Selatan mendatangi masjid untuk salat Ied. Selanjutnya, Festival Idul Fitri dirayakan. Diikuti dengan saling mengunjungi tetangga dan kerabat. Anak-anak menerima uang dan hadiah dari para orangtua, tetangga, dan kerabat.

Sebagian besar mengenakan pakaian baru dengan warna-warna cerah. Sementara kue, biskuit, pie, samosa, dan kue tar disajikan untuk para tamu. Makan siang biasanya disajikan dalam keluarga besar. Bertukar hadiah pun wajib dilakukan.

4. Bangladesh
Di Bangladesh, libur Idul Fitri ditetapkan selama tiga hari. Lembaga pendidikan dan sekolah pada umumnya tutup selama sepekan Idul Fitri. Di negara yang terletak di Asia Selatan itu berbatasan dengan India, itu perayaan Idul Fitri diawali dengan salat Ied di pagi hari.

Selanjutnya, umat muslim mengunjungi teman dan kerabat dengan memberikan zakat fitrah. Kebiasaan populer ditandai dengan memakai pakaian baru, menghias tangan dengan pacar (henna), dan makan bersama keluarga dan teman.

5. Pakistan
Umat muslim di Pakistan memakai baju baru untuk bersiap-siap melaksanakan salat Ied. Membagi-bagikan sedekah wajib (zakat) atas nama masing-masing keluarga mereka kepada fakir miskin setidaknya sebelum salat Ied.

Hal ini memungkinkan semua orang merasakan suka cita perayaan Idul Fitri. Orang-orang berkumpul di daerah terbuka seperti lapangan parkir dan lapangan olahraga untuk Salat Id. Setelah salat, mereka saling menyapa dan sebagian besar memberikan pelukan.

Selanjutnya mereka membeli balon gas, hadiah, dan permen untuk dibagi-bagikan kepada anak-anak. Sarapan khusus Idul Fitri disajikan berupa kurma yang dicampur dengan susu, butter, vermicelli, dan buah-buahan kering.

Anak-anak juga sangat menikmati perayaan Idul Fitri karena menerima uang tunai yang disebut ‘Eidi’ sebagai hadiah dari orangtua dan kerabat yang berkunjung. Anak-anak diizinkan untuk menghabiskan hadiah uang itu pada hari Idul Fitri.

Kemudian, toko-toko permainan, wahana luar ruangan (outdoor), dan sejumlah permainan dikunjungi anak-anak untuk bersenang-senang sepanjang hari. Sementara yang dewasa mengunjungi laut, taman, sungai, danau, untuk bersantai. Keluarga berkumpul di malam hari untuk menikmati makan malam.

6. Afganistan
Idul Fitri memiliki arti penting dalam budaya Muslim Sunni Afganistan. Idul Fitri dirayakan secara luas selama tiga hari penuh. Dan yang paling populer adalah ucapan Idul Fitri (Eid Mubarak). Di antara komunitas muslim berbahasa Pashto, Idul Fitri disebut Kochnai Akhtar.

Persiapan dilakukan umat muslim Afganistan pada 10 hari sebelum Idul Fitri dengan membersihkan rumah mereka. Kegiatan ini disebut Khana Takani. Penduduk Afganistan mengunjungi pasar-pasar lokal untuk membeli permen, makanan ringan, dan pakaian baru.

Sajian khusus khas Idul Fitri adalah Shor-Nakhod, yang dibuat dengan buncis, jelabi, dan kue Wa Kolcha (mirip kue pound). ** Baca juga: 2 Negara yang Ikut Berikan ‘THR’

Hal pertama yang dilakukan adalah salat Ied. Kemudian berkumpul di rumah bersama keluarga dan saling menyapa dengan mengucapkan ‘Eidet Mobarok Roza wa Namazet Qabool Dakhel Hajiwa wa Ghaziha’ yang artinya ‘Selamat Idul Fitri kepada Anda, semoga doa dan puasa diterima oleh Allah, dan semoga Anda dapat melaksanakan haji.’

Lalu para orangtua membagi-bagikan hadiah dan uang kepada anak-anak yang mungkin sulit dilakukan pada waktu lain. Anak- anak berjalan kaki dari pintu ke pintu dan mengucapkan ‘Khala Eidet Mubarak’ dan mereka mendapat cookies atau pala.

Bagaimana Lebaran di tempat Anda? (ilj/bbs)

 




2 Negara yang Ikut Berikan ‘THR’

Kabar6-Tunjangan Hari Raya Keagamaan atau biasa disebut THR adalah hak pendapatan pekerja yang wajib dibayarkan oleh pengusaha kepada pekerja menjelang Hari Raya Keagamaan yang berupa uang.

Meskipun negara-negara lain tidak ada yang memberikan tunjangan hari keagamaan, melansir rri, ada dua negara yang paling mendekati hal tersebut yaitu kebijakan di Belanda dan Denmark tentang Holiday Allowance. Bagaimana penjelasannya?

1. Belanda
Belanda adalah salah satu negara yang mengenal model seperti THR. Holiday Allowance bahkan sudah diperkenalkan sejak dekade 1920 meski awalnya hanya berstatus paid leave.

Kebijakan diubah pada dekade 1960 mengingat sebagian besar pekerja yang libur biasanya memilih menghabiskan waktu dengan travelling. Sejak itu, paid leave berubah menjadi pembayaran ekstra di luar gaji pokok, yang di Indonesia dikenal sebagai tunjangan.

Pembayaran tunjangan ditentukan minimal delapan persen dari gaji pokok selama waktu bekerja pada Juni-Mei atau tahun fiskal di Belanda. Majikan atau perusahaan wajib membayar tunjangan tersebut bagi karyawannya.

Pembayaran setahun sekali itu dirasakan cukup memberatkan bagi sejumlah perusahaan. Banyak yang mengakalinya dengan cara menambahkan ke gaji bulanan. Mekanisme pembayaran tersebut bisa disepakati antara perusahaan dengan karyawan di awal masuk kerja.

Per Januari 2020, tarif standar Tunjangan Liburan Belanda adalah minimal delapan persen dari total gaji atau 8,33 persen bagi pekerja kontrak.

Jadi, bagi Anda yang bekerja di Belanda, maka akan mendapatkan tunjangan yang disebut sebagai Tunjangan Liburan atau Holiday Allowance. Namun ternyata untuk mendapatkan uang tersebut, Anda harus menyumbangkan sebagian dari gaji bulanan.

Sementara Tunjangan Liburan sendiri adalah pembayaran upah tambahan yang wajib diberikan oleh majikan atau perusahaan kepada para karyawan mereka. ** Baca juga: 4 Negara dengan Tradisi Berbeda Saat Rayakan Idul Fitri

2. Denmark
Denmark juga menerapkan pola serupa. Setiap Maret, Anda akan mendapatkan pemberitahuan mengenai tunjangan. Perusahaan akan menghitung besarnya tunjangan selama setahun yang dihitung dari jatah cuti per bulan. Normalnya, besaran tunjangan adalah 12,5 persen dari gaji.

Namun, Anda harus segera mengambil dan menentukan libur yang ditetapkan mulai 1 Mei setiap tahunnya. Terlambat sedikit saja, tunjangan bisa melayang.(ilj/bbs)




Pilih Makanan Sehat untuk Jamuan Lebaran

Kabar6-Salah satu agenda yang tidak terlewatkan di momen Idul Fitri adalah aneka hidangan, mulai dari camilan pembuka, makanan ‘berat’ hingga aneka menu penutup.

Hidangan khas Lebaran seperti rendang, opor ayam, ati ampela, mengandung bahan-bahan yang tinggi lemak, sebut saja santan, jeroan, dan daging sapi. Karena itulah, sejumlah makanan enak ini justru identik dengan kata ‘kurang sehat’.

Bagaimana solusinya? Melansir klikdokter, berikut cara tepat agar makanan Lebaran yang Anda santap bersama keluarga di rumah tetap sehat:

1. Ganti makanan bersantan
Lebaran identik dengan makanan bersantan khas Indonesia, seperti opor, rendang, gulai, dan lainnya. Pengolahan makanan ini wajib menggunakan santan yang sering kali disalahkan menjadi penyebab kolesterol tinggi.

Sebenarnya, kolesterol punya manfaat baik untuk menjalankan fungsi tubuh. Namun, apabila dikonsumsi secara berlebihan akan menimbulkan dampak bagi kesehatan. Hal yang paling ditakutkan adalah kolesterol jahat dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

Cara sehat menyantap makanan bersantan saat Lebaran adalah mengganti produk santan yang lebih sehat dengan produk multipurpose creamer. Penggunaan creamer ini lebih sehat, tapi tetap memberikan rasa lezat dan gurih pada masakananda. Selain itu, batasi konsumsi makanan bersantan selama liburan Lebaran.

2. Hindari jeroan
Saat Lebaran, tak jarang Anda menemukan menu jeroan. Sebaiknya, hindari konsumsi jeroan terlalu banyak karena dapat meningkatkan kolesterol tubuh. Selain itu, makan jeroan yang berlebihan dapat menyebabkan kenaikan kadar asam urat di tubuh.

3. Kurangi makanan manis
Kue-kue, cokelat, dan makanan manis lainnya yang dihidangkan saat Lebaran harus dibatasi. Para penderita diabetes mellitus harus lebih berhati-hati dalam menyantapnya. Jika Anda tidak memiliki masalah kesehatan, cukup batasi konsumsi gula agar tidak berdampak pada kenaikan berat badan.

4. Batasi porsi makan
Agar porsi makan tidak berlebihan, aturlah waktu makan Anda dengan tepat. Selain itu, batasi porsi makan Anda. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan piring kecil untuk makan.

Selain membatasi konsumsi makanan yang kurang sehat selama Lebaran, cara lain yang bisa Anda terapkan adalah denga menerapkan pola makan seimbang. Untuk itu makanan yang Anda santap harus memenuhi kebutuhan ini:

a. Karbohidrat 50 persen (nasi beras merah, roti atau kentang)
b. Protein 20 persen (lauk hewani dan nabati)
c. Lemak kira-kira 30 persen (lebih baik kacang-kacangan)
d. Ditambah sayur-sayuran, buah serta sumber vitamin dan mineral.

Di samping itu, tetaplah melakukan olahraga rutin selepas hari raya. Cukup 30 menit saja untuk membakar kalori tubuh. Olahraga juga sangat baik untuk kesehatan jantung dan menjaga berat badan. ** Baca juga: Apa Penyebab Berat Badan Naik Usai Lebaran?

Hal yang terpenting adalah kemauan dan pengendalian diri.(ilj/bbs)




4 Negara dengan Tradisi Berbeda Saat Rayakan Idul Fitri

Kabar6-Mudik menjadi salah satu tradisi Lebaran di Indonesia. Lantas, bagaimana dengan tradisi Hari Raya Idul Fitri di negara lain? Ternyata, beberapa negara juga punya tradisi yang berbeda saat merayakan Idul Fitri.

Bahkan, tidak hanya negara dengan mayoritas muslim saja yang memiliki tradisi, tetapi juga negara di mana muslim menjadi minoritas. Melansir beberapa sumber, berikut empat negara yang memiliki tradisi rayakan Idul Fitri:

1. Turki
Di Turki, Idul Fitri disebut dengan Bayram, di mana mereka akan menggunakan pakaian khas yang dinamakan Bayramlik, dan kemudian saling mengucapkan salam satu sama lain. Pada hari itu juga diadakan festival gula, tradisi di mana mereka saling mengantarkan manisan satu sama lain.

Mereka juga melakukan tradisi sungkem sama halnya dengan di Indonesia. Hanya saja setelah sungkem pada orangtua, maka orangtua akan membalasnya dengan ciuman di kedua pipi sebagai simbol sayang, dan menyerahkan hadiah berupa koin uang, permen, atau manisan.

Satu hal yang juga membedakan Idul Fitri di Turki yaitu, hanya pria yang pergi salat Ied di Masjid, sementara kaum wanita hanya berdiam di rumah.

2. Amerika serikat
Umat muslim di Amerika Serikat akan mendapatkan berita datangnya Idul Fitri melalui telepon atau email. Kemudian mereka akan melaksanakan salat Ied berjamaah dan saling mengucapkan selamat serta saling mendoakan usai salat. Uniknya, karena muslim di negara ini biasanya adalah imigran, maka pakaian yang dikenakan akan beragam sesuai dengan tradisi negaranya.

3. Tiongkok
Idul Fitri dirayakan dengan mengunjungi makam leluhur dan berdoa. Tradisi doa ini dilakukan untuk mengenang dan menghormati ribuan muslim yang meninggal dunia pada zaman Dinasti Qing dan selama revolusi kebudayaan.

Untuk tradisi lainnya, tidak berbeda jauh dengan Indonesia, yaitu salat Ied dan bersilaturahmi. ** Baca juga: Disebut Tak Kalah Lezat dari Nastar, 5 Hidangan Khas Lebaran di Berbagai Negara

4. Pakistan
Di negara ini, Idul Fitri dirayakan sejak malam sebelumnya, yaitu dengan pergi ke bazaar bersama keluarga. Bazaar ini, juga dijadikan tempat untuk memberikan zakat mal atau zakat harta kepada yang kurang mampu, agar dapat merayakan Idul Fitri.

Selain itu, para wanita biasanya akan saling menghias tangan mereka dengan henna. Saat Idul Fitri, semua akan menggunakan pakaian bersih dan bagus untuk salat Ied. Setelah itu, anak-anak akan menyambut orangtuanya sambil memberi ucapan Selamat Idul Fitri.

Bagaimana tradisi Lebaran di tempat Anda?(ilj/bbs)




Apa Penyebab Berat Badan Naik Usai Lebaran?

Kabar6-Usai Lebaran, sebagian orang mengatakan berat badan mereka stabil. Sebaliknya, tidak sedikit juga yang mengeluh tubuh mereka jadi melar alias berat badan menjadi naik.

Selain porsi makan yang bertambah saat Lebaran, sebenarnya ada beberapa hal yang menjadi penyebab badan melar. setelah Lebaran. Melansir Detikhealth, berikut beberapa penyebab berat badan naik usai Lebaran:

1. Konsumsi makanan tinggi kalori
Hidangan khas Lebaran umumnya tinggi akan kandungan kalori, misalnya ketupat, opor ayam, gulai ayam, rendang, nasi kebuli, lemang dan banyak lagi. Makanan tersebut biasanya diolah dengan santan yang tinggi kalori dan lemak.

Bila dalam satu hari kebutuhan kalori adalah sekira 2.000 kalori, jumlah tersebut dapat sekaligus Anda dapatkan dalam satu porsi makanan Lebaran. Inilah yang menyumbang pada kenaikan berat badan usai Lebaran.

2. Konsumsi makanan tinggi gula
Putri salju, nastar, kue semprit, kue lapis, dan beragam kue kering lainnya saat Lebaran mengandung gula yang tinggi. Ditambah lagi, minuman manis yang disajikan seperti es buah, sirop, cendol, es campur semakin menambah asupan gula dalam tubuh Anda.

Hal ini tentu menyebabkan berat badan makin bertambah dan meningkatkan risiko obesitas maupun penyakit diabetes. ** Baca juga: Tak Hanya Nyaman, Kenakan Underwear yang Bagus pun Baik untuk Kesehatan Mental

3. Kurang tidur
Bercengkerama dengan keluarga sering membuat lupa waktu hingga akhirnya Anda begadang selama beberapa hari. Hal ini membuat waktu tidur Anda berkurang dan terjadi peningkatan hormon ghrelin, yang dapat memicu nafsu makan. Akibatnya, Anda akan makin kalap untuk makan.

4. Kurang aktivitas fisik
Saat Lebaran, Anda mungkin lebih memilih untuk duduk dan bersantai di rumah. Akibatnya, tubuh akan mengalami surplus kalori, di mana jumlah kalori yang masuk akan lebih banyak daripada yang dibakar.

Kelebihan kalori tersebut akan menumpuk dalam tubuh, menjadi lemak dan membuat berat badan makin meningkat. Agar berat badan tak terus melonjak, perhatikan asupan makanan dan jangan lupa melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari.(ilj/bbs)